Hari kedua MPLS,Mira berlari masuk kedalam area sekolah dengan kecepatan penuh. Berharap bahwa bel belum dibunyikan sampai ia tiba dikelas nanti
Kan engga elit kalo kesiangan gini,mana masih masa MPLS. Pasti bakal dinyinyirin sama para osis,dan Mira membayangkannya saja sudah malas duluan
Mira melongokan kepala kedalam kelas,memperhatikan kelas yang sudah ramai. Ia menatap jam di tangannya,menghela nafas lega masih ada beberapa menit lagi sebelum bel masuk,Alin dan Nisma juga belum terlihat keberadaannya,membuat ia jadi terbebas dari kemungkinan terburuk yang ada jika harus terlambat tadi
Mira melempar tasnya dengan asal keatas meja,mendudukan dirinya pada kursi samping Fanya yang sudah asik mengobrol bersama Alleta dan Raina
"kemana dulu dah lo?" Tanya Raina sambil memperhatikan Mira yang sedang mengatur nafasnya yang masih terengah karena dibawa berlari tadi
"kesiangan bangun njir gue," jawab Mira
Fanya menggeleng pelan, "makannya kalo tau besoknya sekolah ga usah gadang buat nonton bokep deh" ujar Fanya membuat Mira mengumpat didalam hati
Keempat gadis itu sama-sama menolehkan kepala,begitu merasakan ada yang memasuki kelas. Menatap sosok seorang pemuda yang melangkah dengan tenang,padahal bel masuk sudah dibunyikan beberapa saat lalu. Langkahnya menuju pada ujung kelas,dimana ia memang duduk sebelumnya
"anjir,gue aja tadi udah panik banget. Lah dia sesantai itu?" racau Mira mulai mengoceh dengan mata membelalak kecil
"ya namanya juga cowo,engga aneh sih" sahut Raina "eh tapi dia siapa namanya kemaren? Lupa gue" sambungnya bertanya
Alleta sedikit mengerutkan dahinya,mencoba mengingat nama dari seorang pemuda yang duduk di pojok kelas itu. "Jeffan deh,kalo ga salah?" katanya ragu
Raina yang baru saja ingin membuka mulut untuk menyahuti Alleta jadi kembali mengatupkannya begitu melihat Alin dan Nisma memasuki kelas. Ia dengan segera menegakan tubuhnya,duduk tegap menghadap kedepan sebelum ditegur. Diikuti oleh ketiganya yang juga langsung mengubah posisi duduk
"selamat pagi semua,masih semangat ga nih buat MPLS hari kedua?" kata Alin sambil tersenyum lebar
"masih kak" sahut gugus 5 serentak
Nisma disamping Alin tersenyum,ditangannya ada sebuah toples kecil berisi gulungan kertas yang entah untuk apa
"jadi,hari ini kakak bakal ngebagi kalian jadi dua kelompok. Setiap kelompok isinya 15 orang,cara nentuin kelompoknnya. Nanti kalian ambil satu gulungan kertas yang isinya tulisan angka 1 atau 2,dan angka yang ada di kertas kalian itu yang bakal nentuin kalian ada di kelompok mana. Untuk fungsi kelompoknya,nanti kakak jelasin setelah kelompoknya kebentuk" jelas Nisma sambil mengacungkan toples kecil bening ditangannya itu
Ia berjalan dari barisan kesatu dekat pintu,menyodorkannya pada setiap siswa dan siswi untuk mengambil kertasnya satu persatu
"inget ya,jangan di buka dulu kertasnya sebelum dapet aba-aba dari kakak" peringat Alin
Sampai pada kertas terakhir,yang mana berakhir pada Jeffan. Nisma segera kembali kedepan,berdiri lagi disamping Alin yang sedari tadi mengawasi
"nah sekarang,kalian boleh buka kertasnya" titah Alin
Semuanya dengan segera membuka gulungan kertas putih kecil itu,sambil sesekali melirik keseluruh penjuru kelas menanti seseorang yang memiliki nomor sama sepertinya
Seperti Jason yang saat ini menoleh kepada Jewon, "punya lo satu apa dua?" tanyanya
"dua" jawab Jewon singkat