‹Unforeseen day for me, that's where I know who it is Kiy‹......
SMA Theyurna.
Dengan sebutan lumayan ribet, seperti sekolahan elit. Ya sekolah SMA Theyurna, memang sekolah elit dan megah. Anak-anak disana hampir semuanya dari kedua orang tua kaya. SMA Theyurna sekolah yang bertingkat 3 lantai, tiap-tiap kelas mempunyai masing-masing AC dan loker pribadi pun ada.Pada pagi ini matahari tidak menunjukkan cahayanya, cuacanya lumayan sejuk dan dingin.
Didepan gerbang SMA Theyurna, seorang gadis turun dari mobil yang berwarna silver.
Berbando warna biru langit, dengan senyum manisnya ditambah lagi ia menggunakan cardigan white. Sungguh ferfect dan anggun.Baru beberapa langkah ia melangkah menunju ke gerbang sekolah. Ia dikagetkan oleh ketiga temannya.
"Heyy, ngapai jalan sendirian ayoo" Chilsa mengaketkan Tia dari belakang tubuhnya.
"Ihh kalian tu ya, pagi-pagi udah ngagetin aja" Tia menghela napas.
"Wih ferfect, cantik dan angun banget nih Tia hari ini" Gessha memuji Tia melebih-lebihkan.
"Jangan-jangan lagi..." tebak Lala.
"Suasana heppy nih" tebak ketiga temannya.
"Ga ada ah, ingin aja kayak ini" ujar Tia, sedikit malu.
"Ahh masaa?" tantang Lala.
"Aduh sapa tu nama cowok kemarin, gue lupa" tanya Lala kepada Chilsa dan Gessha.
"Dhiki Mavhio Frareza" jawab Chilsa dan Gessha Kompak, dengan nada lumayan kencang.
"Kecilin bisa ga nih volumenya" Tia merasa resah, pada saat Chilsa dan Gessha menyebut nama cowok itu.
"Nah itu, pasti tu gara-gara Dhiki Mavhio Frarezaa" teriak Lala.
Sontak saja Tia kaget, Lala menyebut nama cowok itu dengan teriakan, hingga siswa dan siswi pun melihat mendadak kearah mereka berempat.
Chilsa langgsung mendengkap mulut Lala dengan kuat.
Tanpa aba-aba, Tia langgsung meninjak kaki Lala. Dengan wajah malu, marah, kesal dan geram dan ia pun langgsung pergi dari ketiga temannya itu.
"La kenceng amat lho bilang nama tuh cowok, liat tu Tia marah dan pergi" ujar Gessha.
"Masih juga pagi, buat orang marah aja la laa" tambah Chilsa.
"Aduh ginama nih, ya udah yuk kejar Tia, gue serba salah jadinya" ujar Lala merasa salah dan serba salah terhadap ucapannya yang barusan itu.
Akhirnya mereka berlari mengejar Tia, Lala paling cepat berlari untuk mengejar Tia, sambil memanggilnya.
⚫⚫⚫⚫✳✳✳⚫⚫⚫⚫✳✳✳⚫⚫⚫⚫
Dengan suara marah, kesal, sebel dan malu sudah ada pada dirinya Tia, karena ulah Lala.
"Tiaa, maafin gue maaf ya" Lala meminta maaf kepada Tia, namun Tia tidak melihat suara itu berasal, malah ia berpaling ke arah lain.
"Ya gue ngaku salah ngomong, seharusnya gue tadi ga gede-gede bilang nama nya tu cowok, please maafin gue Tia" Lala sudah mengaku kesalahannya dan ia tulus meminta maaf kepada temannya itu.
"Tuu La Tia marah sama lho" Gessha memarahi Lala.
"Mampus la, ga bisa lagi lho nginep di rumah Tia" Chilsa ikut memanas-manasi ke Lala.
"Ya elah lu pada, bukannya bantuin gue biar Tia maafin gue" Lala cemberut dan ikut kesal.
"Tia kalau lho maafin gue, lho mau apa? Bilang aja gpp" tanya Lala, dan memujuk kepada Tia agar ia memaafkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TiaKiy
Roman pour AdolescentsTia Drya Zivvana. Seorang perempuan yang amat cantik. Memiliki warna kulit putih, dengan postur tubuh lumayan tinggi, sedikit blasteran Jerman-Indonesia. Mempunyai sifat sedikit pemalu dan mudah risih. Tia juga anak prestasi dan selalu mendapatkan j...