2 | ketidakinginan untuk keluar

266 72 8
                                        

Jungkook telah meninggalkan ayah, ibu, kakak, dan teman-teman ke tempat yang bukan lagi jauh, melainkan ke suatu ruang dan dimensi waktu yang tidak dapat dilacak oleh siapa pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook telah meninggalkan ayah, ibu, kakak, dan teman-teman ke tempat yang bukan lagi jauh, melainkan ke suatu ruang dan dimensi waktu yang tidak dapat dilacak oleh siapa pun. Dia juga tidak pernah tahu betapa kesedihan telah begitu menyayat dada keluarga dan teman-teman yang ditinggalnya. Mereka semua merasa kehilangan. Tetapi Jungkook tidak mengetahui itu.

          Bukan. Bukan egois dan tidak peduli. Jungkook hanya bocah polos yang menikmati segalanya supaya tidak sedih dan tidak tenggelam dalam kesendirian. Awalnya memang pura-pura, tetapi lama-lama jadi kebiasaannya. Dan lebih daripada itu, kini dia telah menyukai ruang sewarna merah darah. Jikalau dia diberi pilihan untuk keluar, dia akan memilih untuk diculik, dimasukkan, dan dibiarkan hidup dengan jamuan yang setiap hari dinikmatinya sendiri, kendati tidak ada susu pisang kesukaannya di sana.

          Di dalam sana, atmosfer ruang telah hapal bagaimana deru napas, bau keringat, hingga bau kentut Jungkook. Dindingnya juga tahu benar bagaimana sentuhan tangan saat Jungkook gambar awan dan semua hal yang dilihatnya dari jendela, langkah kaki saat dia lari untuk melihat salju, dan punggung ketika Jungkook bersandar. Seperti batu yang dilempar ke lautan dan tenggalam di kedalaman, begitulah Jungkook pada ruang itu.

          Dia telah tenggelam. Bukan pada kesendiriannya, tetapi pada kecintaannya untuk tidak meninggalkan sepetak ruang yang telah menyembunyikan dia. []

𝙟𝙖𝙢𝙪𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang