end | jamuan tunggal

233 66 15
                                    

Lega ketika mengetahui rubuhnya ruang merah darah adalah bunga tidur, Jungkook kini bersiap menjemput sinar pagi dari kaca jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lega ketika mengetahui rubuhnya ruang merah darah adalah bunga tidur, Jungkook kini bersiap menjemput sinar pagi dari kaca jendela. Kemudian mengamati awan dengan bentuk-bentuk abstraknya. Ah, dia tidak sabar menantikan jamuannya hari ini.

          Jungkook tidak mau kehilangan ruang itu sebab ruang itu adalah napasnya, adalah nyawanya, adalah hidupnya, adalah satu-satunya hal di dunia ini yang dia inginkan. Sebab di ruang itu, ada hal yang disuguhkan dan tidak akan pernah dia temui di ruang dan tempat mana pun.

          Pemilik ruang telah mengetuk pintu. Nampan jamuannya telah diletakkan di meja. Jungkook masih di posisi yang sama, menatap jendela dengan ujung bibir tertarik ke atas dan menampilkan gigi kelincinya. Setelah terdengar ketukan kembali, Jungkook berbalik. Matanya membulat dan berbinar. Itu dia sepiring ketulusan; jamuan yang hanya disuguhkan pemilik untuknya. [selesai]

__________

Oke, random sekali T_T
Sedikit bocoran-apaan sih aku—ini tulisan surealis pertamaku, guys. Enggak tahu deh, ini berhasil apa enggak. Yaudah pokoknya gitu. Jungkook suka sepiring ketulusan, tolong berikan itu padanya kalau bertemu. Ah, jangan lupa susu pisangnya!

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝙟𝙖𝙢𝙪𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡 🎉
𝙟𝙖𝙢𝙪𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang