Prolog

52K 2K 154
                                    

Selepas perceraian ku dengan Nadi satu tahun lalu,  aku seperti orang Gila hingga sekarang aku masih tidak tau arah hidup ku kemana.
Bagaimana bisa aku jatuh bangkrut  setelah seminggu kami bercerai,  lebih lebih Megan,  Dokter cantik yang sudah ku pacari lebih kurang 5 tahun memilih menikah dengan Rekan sesama Dokter nya,  ini pengkhianatan nama nya,  setelah aku telisik lagi,  ini juga hukuman dan karma telah membuang dan menyia nyia kan Istri ku Nadiara Atthaya.

Lucu memang,  kenapa setelah Nadi pergi dari hidupku baru lah cinta itu Hadir,  saat dia menjadi istri ku,  jangan kan cinta,  memandang nya saja aku tak sudi.

Satu tahun membangun kembali sisa sisa dari kebangkrutan ku tidak mudah,  aku sempat di tendang dari rumah oleh seorang Pria tua yang biasa ku panggil Papa,  begitupun  Mama,  Mama sangat marah karena aku menceraikan Nadi,  berkat ketulusan dan kegigihan ku mengambil Hati Mama dan Papa akhirnya mereka mau menerima ku kembali,  Sekarang aku berhasil mendirikan kembali perusahaan ku yang bangkrut dulu.

Sudah 2 jam aku berada di dalam mobil,  sengaja aku parkirkan agak jauh Dari Toko bunga Favorit ku itu,  tidak,  aku bahkan belum pernah masuk dan membeli bunga apapun disana,  tapi  pemilik nya, Ya, Nadi adalah Pemilik Toko bunga itu.
Sebulan ini aku terus memantau wanita itu.
Betapa Gila nya cinta ku ini,  aku tak pernah sebodoh ini,  2 jam dalam mobil sambil memandang toko bunga dengan senyum senyum sendiri tidak masuk akal.
Aku Seorang Direktur utama, bagaimana bisa begini?
Apa salahku kau buat begini Nadi? Separuh Jiwa ku hilang ikut terbang bersama kepergian mu dulu,  Oh Tuhan aku mau wanita yang sibuk merangkai itu.

Aku ingat dulu,  saat aku mengucapkan kata perceraian itu dia masih bisa tersenyum dan mencium tangan ku, iya,  itu adalah bagian Favorit Nadi,  sepulang aku kerja,  dan berangkat dia selalu mencium tangan ku,  kemana pun aku pergi dia tak pernah lupa untuk mencium tangan ku,  bahkan ketika ia menyiram tanaman selang air itu dia lempar sembarangan   berlari menghampiri mobil ku  aku yang terperanjat cepat cepat mengerem mobil ku karena Nadi menghadang didepan mobil ku,  tadi nya aku benar benar marah melihat kelakuan nya itu,  tapi ia tersenyum dan mengetuk kaca mobil ku,  perlahan ku turunkan kaca mobilku, Nadi pun berucap "Nadi belum salam"
Aku segera mengulurkan tangan ku,  setelah Nadi mencium tangan ku,  aku menarik tangan ku dengan kasar,  jahat memang,  padahal Hanya bersalaman,  bukankah itu hal yang lumrah dilakukan suami istri ketika suami berangkat kerja,  sedikit pun aku tidak melihat ketulusan hati nya, Hati ku benar benar tertutup oleh Cinta yang ku bangga bangga kan bertahun tahun.

5 bulan pernikahan dengan Nadi, apa yang sudah aku berikan pada nya??  Bahkan membeli bahan bahan makanan saja aku tak pernah memberi nya uang,  aku pulang kerumah hanya untuk berganti baju,  Sesekali juga kadang menginap,  sisa nya waktu ku aku habiskan dengan pekerjaan dan Megan.

Kalau dulu aku jahat dengannya,  sekarang pun aku masih jahat,  aku harus mendapatkan Nadi kembali,  rasa nya benar benar tercekik merindukan wanita itu.

Dengan langkah yang tegas,  aku turun dari mobil dan menghampiri Toko bunga Nadi.  seorang karyawan wanita mulai menyapa ku.

"mau cari bunga apa Pak? 

Aku tidak menghiraukan Wanita itu,  fokus ku terus memandang Nadi yang sibuk menggunting gunting pita bunga dengan posisi membelakangi ku.

"maaf pak,  mau cari bunga? "

Aku masih diam terus menatap punggung Nadi.

"Hallo,  permisi bapak mau cari bunga?"

Lagi lagi karyawan wanita ini berisik sekali,  akhirnya Nadi berbalik,  ini kali pertama aku melihat wajah nya dari dekat setelah satu tahun kami bercerai,  Dia sudah pintar bermake up, ada lipstik di bibir nya.
Nadi melepaskan Gunting ditangan nya,  perlahan ia melangkah mendekati ku,  aku masih di posisi berdiri seperti orang meminta sumbangan,  tidak ada satu patah pun yang keluar dari mulut ku,  aku hanya terpesona dengan wanita ini.
Nadi berdiri tepat di depan ku, ia tersenyum.

"Mas Galin"

Lagi lagi Nadi meraih dan mencium punggung tangan ku, seketika jantung ku berdegup kencang,, apa ku bilang,  itu bagian Favorit nya,  sudah bercerai masih saja mau mencium tangan ku.
Kalau aku di posisi Nadi jangankan mencium,  memandang saja tak akan sudi, bisa bisa ku lempar kotoran kuda.

"Mas mau beli bunga untuk Mbak Megan? "

Aku diam tidak berbunyi,  aku masih menikmati wajah polos ini,  ingin rasanya aku menyambar bibir mungil itu,  berani berani nya dia memakai lipstik menggoda seperti itu.

" Mas??  Mas mau beli bunga??? "
...
...
...

"aku Mau Kita Rujuk! "

                                  🌹🌹🌹

ONCE AGAIN (ON GOING/Versi Baru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang