1

8 5 2
                                    

Rena pov ..

Cahaya matahari masih malu - malu menunjukkan sinarnya, tapi rena sudah semangat untuk beraktifitas pagi ini, seperti biasa rena selalu menyiapkan segala sesuatunya untuk dirinya hari ini, tidak hanya itu dia suka sekali membantu bundanya untuk melakukan pekerjaan - pekerjaan rumah, lebih tepatnya rena hanya menggoda bundanya saja.

"Bunda... Bundaaaaaa .. Ohhhh bundaaaaa" Rena memanggil bundanya dengan penuh dinamika.

"Apasih ren, bisakan langsung ngomong gitu, orang bunda disini kok, ini masih pagi sekali nanti ayah dan kakakmu kebangun karena suaramu yang tidak ada merdunya sama sekali itu" omel bunda rena.

Rena mengerucutkan bibirnya "Bunda ihhhh gitu amat sama rena yang cantiknya gak habis - habis ini, pagi - pagi udah diomelin lagi" ucap rena kesal.

"Kamu juga sih, pagi - pagi bikin bunda kesal aja, sini bantuin bunda masak" perintah bunda rena.

Masih dalam mode kesal rena membantu bundanya untuk memasak. Rena begitu menyayangi bunda, kakak, dan ayahnya

Reza pov ..

Di tempat lain reza masih setia terpaku dikamarnya dengan melihat - lihat foto mendiang ayahnya. Dia tidak tau harus bersikap seperti apa, dihatinya dia merindukan ayahnya, tapi dia juga membenci ayahnya disaat bersamaan.

Prangggg sesuatu sepertinya ada yang terjatuh dan membuyarkan lamunan reza, reza segera turun kebawah untuk mencari sumber suara tersebut.

Ternyata linda ibu tiri reza sedang memasak didapur, dan sepertinya wajan yang digunakan untuk memasak terjatuh dan mengenai tangannya.

"Reza, kamu sudah bangun nak? Maafin mama yaa, pasti karena suara jatuh dari wajan mama, membangunkan kamu ya? Maafin mama yaa" ucap linda ketika tau reza berjalan kearahnya.
Reza hanya terdiam dan memperhatikan tangan linda.

Linda tersadar mata reza terpaku pada tangannya "Mama gak papa kok, nanti dikasih salep sudah baikan kok nak, ini hanya luka sedikit"
Reza mendekat, dan berbicara dengan lirih
"Seharusnya tangan ini terluka sangat parah, seperti yang dialami mama setelah kamu datang dikehidupan kami" ucap reza dengan sorot mata penuh kebencihan. Setelah itu reza kembali kekamar, tanpa mau mendengar ucapan Linda.

Linda hanya bisa menangis, dan berharap agar reza mau menerima dirinya, dan tidak menganggap kehadirannya adalah sumber malapetaka bagi reza. Tidak tau harus dengan cara apa menjelaskan kepada reza apa yang sebenarnya terjadi.

Sekian untuk part kali ini
Jangan lupa vote dan komen😘💜
Happy reading💜💜

My Flat RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang