Author pov ..
~Rumah Reza~
Rumah Reza besar, sepertinya Reza berasal dari keluarga yang cukup mampu, selama ini Rena bahkan semua orang tidak pernah tau tentang keluarga Reza.
"Abang tinggal sama siapa?" tanya Rena
"Sendiri" jawab Reza
"Emmm, ayah sama .." Reza memutuskan pertanyaan Rena.
"Kalau kamu masih penasaran, kamu bisa pergi!" Reza tidak ingin membahas tentang keluarganya kepada siapapun.
"Ayo masuk!" ajak Reza
"Oh iya bang, abanggg tungguin" Rena mengikuti Reza untuk masuk rumah Reza
Ketika Reza akan membuka pintu, tiba - tiba pintu sudah terbuka, dan Linda sudah ada di depan mereka.
"Reza, nak kamu sudah pulang, bersih - bersih ya nak, setelah itu makan, mama sudah siapin makanan buat kamu" perintah linda dengan lembut.
Tapi Reza tidak pernah menanggapi itu, dan
Selalu mengabaikan kata - kata Linda, sedangkan Rena, bingung dengan kehadiran Linda, Reza tadi bilang dia tinggal sendiri, terus siapa perempuan dihadapan mereka sekarang, Tadi dia menyebuta kata mama, tapi dia terlalu muda, dan mungkin seumuran dengan kak Sam, kepala Rena pusing memikirkan semuanya dan tanpa sadar dia berucap"Auh, sakit" sambil memegang kepalanya.
Reza dan Linda menoleh " kenapa?" tanya Reza.
"Eh, enggak .. Enggak .. Gak papa kok bang, tadi kayak ada yang jatuh dikepala hehehehe" sanggah cepat Rena
Linda baru menyadari Reza pulang dengan mengajak seseorang.
"Kamu siapa? Temannya Reza? Atau pacarnya Reza? Reza baru pertama kali mengajak temannya kerumah, kamu cantik sekali" puji Linda, yang senang akhirnya Reza bisa kembali bersosialisasi dengan temannya, dan sepertinya menurut Linda, Rena adalah gadis yang baik.
"Saya tem...." kalimat Rena selalu diputus oleh Reza.
"Aku sudah bilang sama kamu, aku tinggal disini sendiri, dan kalau ada yang mengajak kamu bicara selain aku, jangan ditanggapin, anggap dia gak ada" sindiran Reza untuk Linda, dan Linda paham bahwa Reza tidak ingin memperkenalkannya kepada Rena sebagai ibu tirinya.
"Ayo masuk, tunggu aku ditaman belakang aku ganti baju dulu" perintah Reza
Rena bingung, harus berada di suasana seperti ini, akhirnya Rena memutuskan untuk mengikuti perintah Reza, dan tersenyum tidak enak terhadap Linda, dan Linda paham arti senyum Rena.
"Gak papa cantik, udah sana masuk" ucap Linda sambil tersenyum.
Linda perpikir, sepertinya gadis ini bisa membantunya mengubah Reza kembali seperti dulu, mendengarkan semua penjelasan Linda, dan menerima kematian bunda dan ayahnya. Linda akan mencoba berbicara dengan Rena lain waktu, disaat Reza tidak bersamanya.
Rena pov ..
~ Taman ~
Bersama dengan Reza entah kenapa Rena selalu merasa nyaman, katakan saja dia seorang pembucin dia tidak perduli dengan itu semua. Yang pasti bagi Rena, Reza adalah satu - satunya yang berada di hatinya.
"Nih semua buku - bukunya" ucap Reza yang membuyarkan lamunan Rena.
"Emmm bang, Rena boleh tanya satu hall aja yaaa satuuu aja, boleh yaa bang??" Rena memohon.
Reza menghela nafasnya "oke, hanya satu" Reza menyetujui permintaan Rena.
"Abang kenapa gak pernah menganggap Rena ada, padahal semua orang tau Rena suka sama bang eza" Rena menginginkan penjelasan.
"Aku suka sendiri" jawab Reza dengan santai.
"Kalau Rena berusaha buat ambil hati abang, abang mengizinkan gak??" tanya Rena lagi
"Hanya satu pertanyaan" Putuskan Reza.
Itulah Reza, dingin dan angkuh Rena harus ekstra hati - hati berbicara dengan Reza, agar Reza tidak tersulut emosi, dan membuat Rena semakin sulit untuk dekat dengan Reza.
30 menit berlalu dan mereka hanya mengerjakan tugas, sesekali Rena bertanya jika dia tidak paham, selebihnya hanya diam, suasana yang sebenarnya Rena tidak suka, tapi Rena harus tetap sabar semua untuk Reza.
"Boleh aku tanya sesuatu?" Reza membuka pembicaraan diantara keheningan.
"Iyaa boleh kok bang, tanya apa aja boleh" jawab Rena dengan senyumnya, bagi Rena ketika Reza sudah mulai bertanya itu adalah hal yang sangat baik.
"Kenapa kamu suka aku?" tanya Reza.
"Karena abang baik, entah abang masih mengingatnya atau tidak, gadis gendut, rambut cepol, gigi berongga, dan selalu sendiri, abang ingat gak dengan dia?" tanya balik Rena kepada Reza.
Reza memutar kembali ingatannya, sedikit ingat Tapi Reza lupa siapa gadis itu.
"Iya, tetapi aku tidak ... Apa itu kamu Rena?" Reza mengingat sesuatu, tapi Reza mencoba untuk memastikan.
"Iya, itu aku cuman abang yang menganggap aku ada waktu itu, disaat semua orang menganggap aku aneh dan jelek, cuman abang yang bilang bahwa orang itu gak dinilai dari fisiknya tapi dari hatinya, kata - kata abang yang membuat aku bangkit, dan dari situ aku sudah mulai menyukai bang eza, aku sayang sama bang eza, sampai akhirnya ayah, harus kembali kerumah nenek, dan kami semua ikut untuk menjaga nenek, dan rasanya sedih banget bang, harus pisah sama abang, Tapi saat aku disana aku mencoba untuk merubah semuanya, semuanya demi abang, saat aku tau aku sekolah ditempat yang sama kayak abang, akuu bahagiaaa banget akhirnya kita bisa bertemu lagi, tapi abang gak pernah melihat aku, dan gak pernah menganggap aku ada, abang jadi sosok yang berbeda dengan 7 tahun yang lalu."
Reza mengingat kembali waktu - waktu saat Reza masih kecil, saat Reza bertemu Rena, dan saat Reza masih bersama dengan ayah dan bundanya Reza mengingat semuanya, Dan Reza juga mengingat bagaimana Linda datang, dan bundanya menderita.
Seketika tubuh Reza menegang menahan emosi."Kamu bisa pulang sendiri kan? Aku ingin sendiri" ucap Reza yang berubah dingin dan membuat Rena sedikit takut, apa perkataanya ada yang salah.
"Abang kenapa? Apa Rena salah mengucapkan sesuatu? Apa Rena membuat kesalahan?" ucap Rena sedikit khawatir.
"Aku bilang pulang, ya pulang aku ingin sendiri" Reza mengucapkan dengan intonasi yang tinggi sehingga membuat Rena takut, dan Rena memilih pergi agar Reza tidak semakin emosi.
~Huuhhh si abang dingin banget😭~
~Tunggu next part yaa💜💜~
~Happy Reading~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flat Reza
Teen FictionSeorang wanita cantik, baik, dan ceria mencintai laki - laki yang tidak pernah bisa menunjukkan ekspresinya dan kehidupannya tidak pernah ada warna. Tapi wanita ini lah yang nantinya akan merubah kehidupan laki - laki itu.