3

4 4 0
                                    

Rena pov ..

Mungkin bagi semua orang, Reza adalah sosok laki - laki sombong dan arogan, tapi Rena jauh lebih mengenal Reza dari pada orang lain, entah Reza masih mengingatnya atau tidak, yang pasti Rena masih menyimpan kenangan awal bertemu dengan Reza. Reza yang jauh berbeda dari sekarang, dan Rena percaya suatu saat Reza akan kembali seperti dulu.

"Woy, ngelamun aja mbak, kesambet loh" Sapa zahwa sahabat Rena.

"Eh, kamu ngangetin aja, engga aku lupa tadi udah makan apa belum yaa, kok tiba - tiba lapar hehehehehe" sanggah Rena.

"Kita temenan udah lama loh, aku tau tadi kamu habis ketemu sama sih pangeran es, pasti dia cuek lagi ya sama kamu, tuh orang yaa emang, padahal kamu kan udah baik banget sama dia, tetep aja gak pernah dianggep" kesal zahwa terhadap Reza.

Rena menghela nafas panjang " itu bukan sifat aslinya wa, emang sih dia itu terkadang kelihatan arogan banget dan .."
Belum selesai Rena berbicara, tapi zahwa sudah menyambar bagai petir, yaa zahwa emang orangnya suka blak - blakan, kalau gak suka ya bilang gak suka kalau suka ya bilang suka.

"Tunggu .. Tunggu .. Tunggu, terkadang kamu bilang, tiap hari juga begitu sih pangeran es, gak perhan tuh selama aku kenal sama dia, aku lihat dia senyum walau sekali, mukanya itu datar kayak tembok, terus yaa hawanya itu, dingin kayak ketemu orang dari dunia lain gitu, hiiihhhh percuma ganteng, kalau kayak gitu, kamu doang yang aneh bisa suka sama tembok kaya dia gitu" zahwa bergidik ngeri setiap kali membayangkan Reza yang memang gak pernah terihat perduli dengan orang lain.

"Wa, ihhh kamu mah selalu kayak gitu, gak pernah dukung temen, udah ah aku males, Reza itu sebenarnya gak kayak gitu, dia itu baik, tapi emang aku gak paham kenapa dia bisa berubah seperti itu, dan aku akan tetap ada disamping Reza untuk mengembalikan sifat dia seperti dulu" Rena meyakinkan zahwa.

"Terserah kamu deh, yang penting aku udah sering banget ngingetin, kamu itu cantik, baik, banyak yang suka sama kamu, jangan terpaku hanya sama laki - laki yang gak pernah menganggap kamu ada" ucap zahwa, yang memang udah berkali - kali mengingatkan Rena, untuk berhanti mengejar Reza.

"Iyaaa, tapi aku sukanya sama Abang Eza, gimana dong? Gini deh wa, kamu tau gak denger - dengar kak Sam putus sama pacarnya, jadi sekarang otomatis dia jomblo" ucap Rena mengalihkan obrolan tentang Reza yang tidak akan pernah ada habisnya, karena sahabatnya ini gak pernah setuju Rena suka sama Reza.

"What??? Sumpah??? Beneran??? Naaa, deketin aku sama kak Sam yaaa, ayolah sama sahabat sendiri harus baik, ya... Ya .. Ya..? Ayolah Naaaa!" bujuk Zahwa yang memang dari dulu mencintai Sam kakak Rena.

"Emmm bentar, deh aku pikir - pikir dulu" goda Rena yang membuat Zahwa kesal.

"Kamu jahat banget sihhh Naaa awas yaa kamu" kesal Zahwa.

"Iya .. Iya .. Nanti dideketin udah ayo masuk kelas" ajak Rena kepada Zahwa.

~ Kelas ~

Rena langsung menghampiri Reza, dan duduk sebelah Reza.

"Abang eza, Rena boleh duduk disini?" Mohon Rena dengan senyum manisnya.

Reza hanya melihat Rena sekilas dan tidak perduli dengan apapun yang dilakukan Rena.

"Kalau abang diam berarti aku anggap setuju yaa" Putus Rena.

"Bang .. Emm, Rena .." belum selesai Rena menyampaikan kalimatnya.

"Diam bisa gak??" ucap Reza yang membuat Rena dan seisi kelas sedikit terkejut.

"Maaf bang, rena cuman .." lagi - lagi Reza memutuskan kalimat Rena.

"Diam!!!!" perintah Reza dengan menatap tajam Rena.

Rena hanya bisa diam, Rena tidak ingin memancing amarah Reza lagi, yang penting hari ini dia bisa duduk disamping Reza, itu sudah cukup, dan berharap semoga ini awal yang baik untuk Rena terus dekat dengan Reza.

*Setelah itu guru datang*

"Selamat pagi semua, pagi yang indah dan semoga kalian semua terus semangat" sapa guru ketika masuk ke kelas.

"Pagi juga bu .." jawab semua siswa

"Oke, karena sebentar lagi ujian, ibu mau ngasih tugas buat kalian, tugasnya berkelompok, kalian buat rangkuman materi B.indonesia, beserta pembahasannya paling lambat ibu tunggu minggu depan, dan satu kelompok terdiri dari dua orang, jadi satu bangku itu satu kelompok ya, ibu berharap kalian menyelesaikannya tepat waktu" perintah ibu guru

Satu bangku satu kelompok, Rena benar - benar merasa senang akhirnya dia bisa terus - terus dekat dengan Reza, Rena bisa menggunakan tugas itu sebagai alasan

"Abang, mau bahas tugasnya kapan?? Emmm dimana?? Dirumah Rena juga boleh, emmm kita harus cepat - cepat ngerjain tugasnya bang, waktunya hanya satu minggu dan harus banyak yang dibahaskan??" ucap Rena yang tidak sabar untuk terus berada di dekat Reza.

"Terserah" singkat Reza.

"Oke, gimana kalau nanti aja?? Abang main aja kerumah Rena, nanti Rena kenalin sama bunda okeee?" ajak Rena

"Kerumah aku aja, aku gak suka suasana ramai" putusan Reza

"Emmm oke deh" Rena setuju, karena bagi Rena tidak penting dimana tempatnya, yang penting bisa bersama dengan Reza, dan mungkin Rena bisa membuat Reza mengatakan bagaimana dia bisa berubah seperti ini.

"Emmm oke deh" Rena setuju, karena bagi Rena tidak penting dimana tempatnya, yang penting bisa bersama dengan Reza, dan mungkin Rena bisa membuat Reza mengatakan bagaimana dia bisa berubah seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~sekian part kali ini😘~
~tunggu kelanjutannya yaa~
~Happy Reading ~

My Flat RezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang