Betapa jlebnya hati ini melihat dia di sana sedang di tengah hujan memakai baju yang sudah basah kuyup
Air matanya menetes se akan sudah tak mau mengeluarkan air mata lagi dengan kekuatan aku kumpulkan keberanian untuk menghampirinya"Ayok ikut mas jangan nanti demam loh"
Kataku sambil menutup kepala nya dengan jaket yang aku gunakan
Dia menjawab dengan anggukan kepala dan wajah kedinginan
Sebenernya aku mau nanya kenapa dia bisa nangis di sini kenapa bisa di tengah hujam tapi aku takut dia malah kabur lagi nanti
Kitapun naik ke motor ku dan yaa aku juga basah kuyup sesekali aku merasa hangat karna tasya berpegangan seperti sedang memelukku ya meskipun itu cuma halusinasi ku sih hahaha halu :3
Sesampai di kossan aku melihat ibu yang sedang menungguku di depan kossan itu eh sebenernya itu bukan kossan sepenuhnya itu lebih ke kontrakan
Kami pun turun dari sepeda motor dan keliatan sekali kalo tasya sudah lemas demam mungkin
Dan ibuku langsung memeluknya membawa nya ke kamar"Purrrwoo!!" Ibuku memanggilku ke kamar
Sontak teriakannya membuatku panik aku yang masih basah kuyup dan masih di depan rumah langsung lari ke kamar"Cplass"
Tidak ku sangka ketika sampe di kamar ibuku menamparku sangat keras sekali
" kenapaa bu kenapa menam..."
"Kauuu tauu tidakkk ibu kann sudah mengajari mu jangan merusak anak orangg jangan sampe kamu tetep aja ya mirip ayahmu sana sinii pacaran astagaaaaa"
" astaga itu bukan pacarku bukk itu orang yang aku tabrak kemarin dan dia minta tolong tadi kan aku udah bilang buk" jawab ku sambil menggosok gosok pipi
" yaudahh yaudah sanaa bikinn tehh anget si mahfud mana nih" jawabnyaa sambil melihat ke kamar sebelah
"Oke siap komandan rumah tangga , paling si mahfud lagi main game kalo gak ada di kamr paling ngafe dia "
JawabkuAku langsung membuatkan tasya dan ibu teh anget dan selagi aku bikin teh anget terdengar suara ketokan pintu
"Tok tok tokkk purrwooo!! Manaa anak sayaa beraninya kalian menculik " suara dari depan pintuu
Dan akupun berlari ke depan pintu untuk membukakkan pintunya eh ternyata mama sudah ada di depan itu dan aku kaget setelah itu di buka
Betapa terkejutnya aku di sana ada 3 orang
Ada bapaknya tasyaa dan cowok yang aku liat kemarin
Dan lebih mengejutkkan nya lagi di sana aku melihat mahfudd dengan tatapan jahilnya"Pakkk jangann menuduh sembarangan yaaa anak saya itu menolong anak bapak bapak aja yang gak bisa ngerawat anak " jawab ibuku sambil nunjuk mata bapak sukar
" buu sudaahh ini bisa saya bawa ke hukum saya tau sendiri karnaa teman si purwooo yang ngasih tau sendiri si mahfud" jawab pak sukar dengan expresi mata mencolok
"Fudd lu kenapa dahhh perasaan lu tadi ada disini kenapa bisa sama merekaa hah" jawabku dengan expresi wajah kaget
"Sudahlah pur ngaku aja kau kan tadi yang ngajak aku nyulik tasya " jawabnya sambil menatapku serius
Apa yang sebenernya terjadi aku bingung sahabatku yang se kontrakan sama aku menghianatiku
Dan aku kaget melihat cowok kemarin dia masih saja diam dengan tatapan dinginnya se akan akan dia mau membunuhkuTanpa berpikir panjang pak sukar langsung menerobos ku menuju kaamarr dan berteriak
" ini buktinyaaa sekarang kamu mauu ngomong apalagi "
"Kan saya tadi bilang saya menolongnya bukan menculiknya" sahut ku sambil teriak
"Ini buktinyaaa saya punya chatnya dia ketika dia minta tolong kepada saya"
Jawabku sambil membuka hp"Bisa saja kan ini editan atau fake segala macem "
Tak lama kemudiaann ada suara kecil
"Dimana aku"
"Apa yang terjadi "
" ayah? Pur?"
Sontakk ayahnya langsung memeluk anaknya itu dan menggendongnya pulang sambil berkata
" awass yaa kali ini saya maafkan awas aja lain kali"
Aku pun kaget melihat mahfud yang juga turut serta naik ke mobil mereka aku tidakk mengerti tapi hati ini sakit sekali perempuan itu, aku menyadarinyaa hari ini detikk ini aku suka padanyaa dann mahfud aku tauuu sifat aslimu ......
ENDD nantikan chapter berikutnya follow yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
you are like your glasses
RomanceHalo Namaku Adalah Bagiya Purwanto Kusumo Teman-temanku Sering memanggilku pur yahh ini tentang cerita cintaku yang sebenernya aku sangat malas untuk menceritakannya