Mas Candra

48 9 9
                                    


" UNO!"

"UNO!"

Suara memekik dari ujung kelas XII IPS 3 memecah keheningan kelas. Ini jam istirahat pertama, dimana mayoritas siswa-siswi SMA Wijaya pergi memenuhi kantin, atau menonton pertandingan sepak bola dadakan di lapangan, membuat sesak sepanjang koridor. Apapun selain terjebak di kelas. Namun berbeda dengan empat sekawan ini.

" yaa, lu ambil!"

"sialan lu!"

Seorang dengan tiga kartu di tangan terpaksa mengambil selembar lagi dari tumpukan kartu yang tertutup. Yang lain menertawakan.

" si ucup lama banget dah" gerutu seorang yang paling mulus diantara mereka

" tau tuh, mampir arab dulu kali" ceplos yang paling aneh diantara mereka, topinya dipasang miring ala-ala jamet, dan dasinya di tali kebelakang, mirip orang mau bunuh diri.

" semangat jak, dikit lagi lucu kok"

" sialan lu, No"

Tiba-tiba seorang anak berbehel masuk dengan tergopoh-gopoh membawa berbagai macam menu kantin dalam pelukannya. "nah, itu ucup"

"lama banget sih lo!" ujar si jamet memukul kepala si behel dengan topinya. Anak manis itu hanya bias cengar-cengir ketakutan.

"m-maaf, kak. Tadi ucup di cegat kakak-kakak. Ucup dipaksa nyampein ini," ujarnya mengeluarkan coklat dari saku seragamnya

" nah, pasti buat gue lagi nih. Duh, gue udah bilang, gue ga suka dikasih beginian. Tapi mau gimana lagi, resiko jadi most wanted terganteng sekolah," celetuk si mulus overconfident.

Perlu diketahui, yang ini namanya Haikal. Paling tinggi dan mulus diantara yang lain. Tak heran ia sering diminta menjadi model sekolah dan perwakilan yang berkaitan dengan promosi acara. Yang mirip jamet tadi namanya Razaq. Kelakuannya memang melebihi anak autis. Namun beda urusannya kalau ia terpisah dari teman-temannya. Yang satu lagi namanya lino. Paling savage. Dia mengulang kelas karena meskipun tampak kalem dan pandai, sejujurnya otak lino hanya sebagai hiasan. Dia bilang, otaknya terlalu sayang untuk dipakai. Dan yang satu lagi, namanya Chandra. Dia yang paling seram tampangnya. Tatapannya bak menyiratkan kata "senggol? Bacok". Hampir tidak ada yang berani melawan Chandra karena desas-desusnya ia pernah menghajar 3 kakak kelas ketika di ospek. Walau begitu, ia tak seperti yang terlihat. Dan yang terakhir, si behel. Nama aslinya Yusuf. Namun entah bagaimana sejarahnya, banyak yang memanggil anak ini ucup. Dia tidak satu angkatan dengan haikal, razaq, lino, dan Candra. Dia masih kelas X. namun kakak kelasnya yang budiman ini sering mengajak ucup istirahat bersama. Bukan, mereka bukan berteman. Ucup lebih seperti di bully oleh keempatnya.

"tapi ini bukan buat kakak,"

Seketika tawa yang lain meledak kembali. "bwahaha, mampusin jangan?"

"haduh, malu dah gua"

"risiki jidi mist wintid tirginting sikilih"

"makan tuh most wanted," ujar yang paling normal sambil menjejalkan bungkus roti ke mulut si mulus.

"terus buat siapa kalau bukan buat gue?" ketusnya

"buat kak Chandra"

Si jamet yang enak-enak minum tersedak sampai minumannya tersembur ke wajah orang di depannya, yaitu orang yang tadi mengambil satu kartu dari tumpukan. Chandra.

Semburan itu sekaligus membuktikan bahwa ini bukan mimpi.

#

Tanpa JudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang