08❄

140 30 3
                                    

"Ai pakai dress ya nak" ucap ibu Naisya membawakan sebuah dress biru

"Pakai hoodie aja ma..." tolak Naisya
"Ini bukan acara makan malam sama teman-teman kamu ya, ini undangan dari teman papa Ai" ucap ibu nya

"Tapi aku kan ga suka pakai dress ma"
"Sekali doang nak, pakai ya"
"Mama... Gatel-gatel kalo pakai dress"
"Anak mama cowok apa cewek sih"
"Jantan ma :("

"Hustt pokoknya di pakai, kalo ga mau inget apa kata papa kan? Uang jajan nya dipotong. 30 menit lagi kita berangkat" ucap ibu Naisya lalu berjalan keluar

Dengan langkah gontai nya Naisya bersiap-siap untuk menghadiri makan malam tersebut

***

"Keluarin jiwa cewek nya nanti ya Ai" ucap Ayah Naisya
"Heem pa"
"Apapun yang terjadi nanti, tetap tenang ok?" ucap Ibu Naisya
"Hah? Gimana ma?" tanya Naisya

"Yuno... apa kabar?" sambut seorang pria menjabat tangan ayah Naisya
"Weilin... baik, kamu apa kabar?" tanya ayah Naisya

"Baik juga, ini anak kamu? Naisya kan? cantik ya" puji pria bernama Weilin itu
"Makasih om" jawab Naisya yang dibalas senyuman oleh tuan Weilin
"Ayo masuk" ajak nya

***

Si kulkas?! Ngapain dia disini?
ucap Naisya dalam hati nya ketika melihat Xiaojun berdiri berdampingan dengan kakak laki-laki nya, Winwin

"Kenalin ini Winwin, anak pertama ku" ucap tuan Weilin
"Dan Xiaojun, si bungsu" sambung nya

Winwin dan Xiaojun langsung menyalami kedua orang tua Naisya
"Ini Naisya, anak om" ucap ayah Naisya memperkenalkan putrinya

"Kita udah kenalan kok om, bahkan Xiaojun satu sekolah sama Naisya" ucap Winwin

"Xiaojun? Kok kamu ga bilang?" tanya tuan Weilin
"Duibuqi baba" jawab Xiaojun
"Aiya meiguanxi. Yaudah ayo kita langsung makan" ucap tuan Weilin

Hanya suara dentingan sendok dan piring yang  menghiasi makan malam tersebut. Naisya masih bertanya-tanya bagaimana bisa dia duduk satu meja dengan Xiaojun sekarang

"Jadi Yuno, kamu udah bilang kan ke putri kamu?" tanya tuan Weilin yang sudah menyelesaikan makan nya

"Jujur aja, belum" jawab ayah Naisya
"Belum? Gimana kalo dia nolak?" tanya tuan Weilin

Hanya Naisya yang tidak paham dengan apa yang dibahas oleh ayah nya dan tuan Weilin
"Pasti diterima" ucap ayah Naisya percaya diri

"Ok, sebelumnya Naisya saya mau memperkenalkan diri dulu. Saya adalah sahabat ayah kamu sejak jaman SMA sampai sekarang kami jadi rekan bisnis" Naisya tersenyum sambil menganggukan kepala nya

"Dan ini bukan sekedar acara makan malam biasa. Tujuan sebenarnya yaitu saya mau menjodohkan kamu dengan anak bungsu saya, Xiaojun" sambung tuan Weilin

Mata Naisya membulat sempurna mendengar ucapan ayah Xiaojun. Dijodohkan? Dengan pria dingin seperti Xiaojun yang sudah dibenci nya sejak awal?

Please wake up, its just a dream right?
Naisya masih berharap ini semua hanya mimpi buruk

"Xiaojun, kamu keberatan sama perjodohan ini?" tanya ayah Naisya
"Sama sekali enggak om" jawab Xiaojun tersenyum

"Gimana Naisya? Kamu keberatan?" tanya tuan Weilin. Naisya hanya diam sambil memikirkan segala kemungkinan buruk yang terjadi jika dia dijodohkan dengan Xiaojun

"That's a yes" ucap ayah Naisya
"Well kalau gitu kalian resmi dijodohkan ya?" ucap tuan Weilin

***

"Papa sama om Weilin sejak dulu udah janji Ai bakalan jodohin kamu sama Xiaojun" ucap ayah Naisya yang masih fokus ke jalanan

"Jaman sekarang masih jodoh-jodohan pa?"
"Ai, ini juga buat kelancaran bisnis papa. Perusahaan om Weilin itu berpengaruh banget buat papa"

"Jadi papa mau nyelamatin bisnis dengan cara jual aku gitu?" ucap Naisya menahan air matanya

"Ga gitu nak... Coba kamu pikir gimana kehidupan kita nanti kalo bisnis papa bangkrut?" ucap ibu nya meredakan suasana

"Mending hidup susah daripada dijodohin sama si Xiaojun Xiaojun itu" jawab Naisya

"Kamu Itu ga paham sama apa yang kamu omongin Naisya" ucap ayah nya dengan nada suara yang meninggi
"Udah biarin aja" ucap ibu Naisya menenangkan ayah nya

"Ai kamu berangkat nya bareng Xiaojun ya" ucap ibu Naisya
"IH GA MAU AH MA! MAU NYA SAMA YANGYANG" ucap Naisya sedikit berteriak

"Yangyang udah berangkat duluan tadi, udah sana samperin Xiaojun. Kamu udah ditungguin lho"
"Ga mau sekolah"

"Yaudah kalo ga mau sekolah, ma tulis surat izin ke guru nya Naisya ya. Bilang kalo Naisya izin hari ini sampai dia mau balik sekolah lagi" ucap ayah nya

"Iya iya nih aku sekolah" ucap Naisya dengan pout di bibir nya

Dengan terpaksa ia harus berangkat bersama Xiaojun

"Pakai seatbelt nya" ucap Xiaojun dengan nada suara yang tidak sedingin biasanya

Xiaojun memandangi Naisya yang sejak tadi berjuang memasang sabuk pengaman itu
"Bisa ga? Atau gua yang pasangin?" 
tanya Xiaojun

















Let's vote to support the story yorobun 💚



Cold Little Heart - XiaojunWhere stories live. Discover now