DOUBLE UP HEHEE
Happy reading
"Jaemin..."
Jaemin yang merasa namanya dipanggil tidak mau membuka matanya, dia lebih memilih menulikan kedua telinganya. Sungguh hatinya saat ini berdebar dengan cepat, dia tidak mau apa yang ia pikirkan itu menjadi kenyataan. Haechan dengan mobil (?) traktornya membuatnya tak inggin menoleh sedikitpun, seolah menolak kehadiran pemuda manis itu.
"Jaemin...mianhae aku telat, diladang lagi banyak kerjaan. Karena tidak ada waktu banyak, aku bingung. Jadi, aku datang bawa traktor sekalian. Muat ko buat kita berdua."
Ucap panjang lebar haechan menjelaskan kenapa ia terlambat menjemput sang putri ah..salah sang raja dari sekolah. Perlahan paksa Jaemin membuka kedua mata sipitnya dan mendapati haechan yang sedang tersenyum dengan menampilkan gigi kelincinya dengan amat jelas sekali kearah Jaemin. (Bayangin kea gimana gitu, geli. 🤣)
Bagaimana ekspresi Jaemin ? biar ku jelaskan, kulit yang sudah putih menjadi makin putih alias pucat, darah seperti tidak mengalir, muka datar tidak berekspresi dan otaknya sepertinya berhenti bekerja. Bolehkah dia membenturkan kepalanya ke tembok, agar terbangun dari mimipi horornya ini?. Haechan yang melihat Jaemin berdiri mematung layaknya patung yang berada taman, akhirnya berinisiatif turun dari Traktornya dan berniat menggendong Jaemin seperti karung beras dan apa yang terjadi? Jaemin terjatuh dengan tidak elitnya ,bagaimana tidak ukuran ekhm-- Badan mereka saja jauh berbeda(?). Jadi readers apakah kalian juga meragukan keSEME-AN haechan? 🤭
"Kau?! Aku bisa jalan sendiri! "Bentak Jaemin pada haechan setelah dirinya sempat terjatuh dari percobaan (?) haechan.
Drrr...Drrr..Drrr...Drrr
Traktor perlahan jalan menyusuri jalan-jalan panjang yang disisi kanan dan kiri terhampar luas sawah yang berwarna hijau,kerbau, petani dan alam menjadi teman baik, dengan pelan dan lembut haechan menjalankan Traktornya. Ia tidak mau jika Jaemin jatuh lagi , bukan kah traktor tidak ada pintu penyangga.
"Aku emm...kalau siang hari bertani jaem." Cerita haechan pada Jaemin, yang membuka topik pembicaraan. Karena, dari awal haechan menjemput Jaemin, dia tidak bersuara sama sekali.
"Bukannya ibumu bekerja di klub Night Night?." Balas Jaemin yang masih berwajah seperti mayat hidup sambil meratapi nasibnya, bagaiamana mungkin orang seperti Jaemin naik traktor.
"Oh...itu aku hanya membantu kedai paman ku saja disana." haechan yang sedang mengendarai traktornya hanya dapat tersenyum, sesekali ia menegur dan menyapa ahjumma atau ahjussi yang ia kenal di sawah, Jaemin ? tentu saja dia dari tadi sedang mempoutkan bibirnya sebal.
'Aku tidak mungkin bisa menerimanya sebagai kekasihku.
'Tapi dia cantik.' Batin Jaemin yang lagi-lagi hanya bisa ia ucapkan dalam hati, menghela nafas panjang, berharap nasib sialnya pergi sejauh mungkin.
•
•
•
Di sekolah
"Turunkan aku disini! "Teriak Jaemin di depan wajah cantik haechan.
Haechan menatapnya binggung"Nana-ya bukankah pintu gerbang sekolah masih agak jauh, kau inggin aku menurunkanmu disini? "
"Kau itu bodoh atau apasih?! Kau inggin membuatku malu begitu? Demi sarang semut, kau tau ini traktor bukan mobil mewah haechan! " tanpa menunggu haechan membalas ucapanya, Jaemin memilih segera turun dari traktor yang di tumpanginya.
'Jadi kau hanya akan menerimaku jika aku kaya, na Jaemin? ' gumam haechan sedih.
"ahh sudahlah aku tidak usah kesekolah hari ini"
To be continued.. Or?
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEMHYUCK - I DO LOVE U
Fanfiction"Jika aku tidak miskin, apa kau tidak akan menolaku? "