Cherry Boy

1.9K 62 2
                                    

Hallo... Ketemu lagi dengan Ageha *bungkuk* ini cerita kedua saya yang aku publish di wattpad. Terimakasih untuk dua orang yang menjadi ide ceritaku. Selamat membaca ya... :)
.
Cherry Boy

Milik Ageha Haruna

Cover bukan punyaku

Tanpa keuntungan pribadi

Terdapat percintaan sesama jenis didalamnya

Happy reading
.
.

Kali kedua mata hitam itu memandang kedepan, penuh selidik dengan kening berkerut. Tapi tetap saja dia merasa ada yang aneh dengan kehadiran seseorang yang selalu menarik perhatiannya. Bahkan jika seseorang tersebut berada jauh dari pandangannya. Dia tanpa sadar selalu mencari, menggerakkan Onixnya untuk bergulir kesemua penjuru hanya untuk menemukan atensinya, dan kini dia melihatnya berjalan beriringan dengan seseorang yang tidak dikenalnya.

''Hei, hei...''

Suara keras menyentak pikiran yang sempat mengudara entah kemana. Dengan wajah kesal dirinya menoleh. ''Apa?'' sedikit berkata ketus pada sahabat karibnya.

''Ck, kau ini. Dipanggil berkali-kali malah diam. Apa yang kau lihat?'' pemuda manis berkacamata itu memasukan PSP kedalam saku celana saat melihat wakil ketertiban berada didepan mereka. Bukan apa, hanya takut jika PSP kesayangannya dirampas.

Firman Fahlevi mendengus pelan. ''Tidak,'' jawabnya. Tapi tetap saja mata hitam sekelam malam itu masih memandang jauh kedepan.

''Siapa sih yang kau lihat?''

''Hn,'' dengan cuek Firman mendorong kepala Reza Dwi Agustan yang ditanggapi dengan dengusan dan decihan pelan.

Kini mereka berjalan membelah halaman sekolah yang luas tanpa kata, Reza yang sibuk membalas sapaan beberapa orang yang dikenalnya dan Firman...

''Reza,'' panggilnya.

''Ya.''

''Kau tau siapa itu?'' dengan dagu Firman menunjuk ke depan.

Reza menoleh ke arah Firman lalu memandang kedepan.

''Siapa? Banyak orang.''

''Pakai tas biru.''

Mata coklat Reza yang sudah sipit kini lebih menyipit lagi. ''Oh, namanya Dylan. Bukannya itu anak kelas sebelah. Memangnya kau nggak tau. Dia terkenal lho, banyak banget yang suka. Payah.''

Firman mengangguk. ''Lalu gadis disampingnya?'' lirihnya, ''-mereka pacaran?''

''Siapa? Mereka? Tidak. Katanya mereka teman sejak kecil, entahlah itu yang aku dengar sih. eh?'' Reza melirik Firman dan memasang senyum khas yang membuatnya terlihat menyebalkan. ''Aku tidak tau jika kau mengamati Dylan selama ini. Kau tertarik padanya? Ngomong-ngomong, kenapa aku tidak kaget mengetahui kau punya penyimpangan seperti ini.''

Firman mendengus kesal saat melihat senyum jahil dibibir Reza. Tapi dia lebih memilih mengabaikannya dengan membuang muka.

Setitik rasa senang memenuhi hatinya yang langsung ditepis saat pikirannya kembali waras. Tapi tetap saja lelaki kebanggaan kedua orangtuanya itu tak bisa menahan diri untuk tidak menggigit bibir dalamnya, demi menahan sebuah senyum tipis yang nyaris keluar.

Hell, demi apa seorang Firman tersenyum ditempat umum seperti ini dan tersenyum tidak ada didalam kamus besar Firman.

'Oh iya, siapa tadi namanya? Dylan?' Firman menganguk tanpa sadar.

.
.

Mungkin ini yang namanya keberuntungan ganda. Pagi hari setelah sekian lama, dia mengetahui pemuda itu bernama Dylan dan kini lelaki manis tersebut sedang berjalan ke arahnya, mengulurkan sebuah buku matematika.

Cherry Boy by ageha harunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang