LATE III

973 77 7
                                    


Pagi ini aku lagi jalan menuju rumah Jeff, aku ingin minta maaf sama dia, karena udah bersikap kekanakkan kepadanya. Padahal dia baru pulang tapi aku malah bersikap jahat ke dia.

Meski Jeff sedikit berubah, seharusnya aku nanyain alasan dan penjelasannya dia dulu, bukan ninggalin gitu aja. Pokoknya aku harus minta maaf sama dia, kalau perlu aku bakal teraktir dia. Setelah sampai, aku ngetuk pintu rumah Jeff, dan yang bukain pintunya adalah tante Suci, alias ibunya Jeff sendiri.

"Pagi tante."sapa Lily.

"Ah Lily, pagi juga. Lama gak ketemu kok kamu tambah cantik gini sihh."sapa balik Tante Suci dengan sedikit pujian.

Aku cuma bisa terkekeh kecil, tante Suci emang selalu muji aku kaya gitu. Padahal menurut aku muka aku tuh biasa aja, malahan terkadang aku jijik liat muka aku sendiri.

"Jef–nya ada tan?"tanya Lily menanyakan lokasi dimana Jef berada.

"Ah–itu, sepertinya dibelakang tapi–"ucap tante Suci yang terpotong oleh Lily.

"Makasih tan kalau gitu Lily masuk ke belakang dulu" aku langsung pergi gitu aja ke taman belakang rumah Jeff, tanpa menunggu Tante Suci menyelesaikan ucapannya.

Aku bisa liat Jeff sedang duduk di bangku panjang sambil main hp, aku yakin pasti dia lagi main game.

Baru aja aku berniat mau ngagetin dia dari belakang, tapi langkah aku terhenti saat melihat seorang perempuan cantik tersenyum manis ke arah Jeff dan kemudian memeluk Jeff erat, yang anehnya Jeff membalas senyuman dan pelukan itu. Itu pertama kalinya Jeff seperti itu ke cewek selain gue.

Perempuan itu tertawa setelah berbicara kemudian berbalik menghadap Lily dan mata perempuan itu bertemu dengan mata Lily.

Perempuan itu hanya diam sebentar hingga akhirnya ia berbicara dengan Jeff. Aku lebih kaget lagi saat Jeff ikut berbalik, dan ekspresi Jeff jauh lebih kaget dari aku. Aku jadi gugup, aku bingung harus bersikap apa, terlebih lagi aku kayak orang gembel pagi ini, belum mandi, belum sisiran, belum ganti baju bahkan belum cuci muka.

Jeff berjalan ke arah aku, tapi kaki aku malah melangkah buat berbalik. Aku tau aku ga boleh ninggalin Jeff kayak gini, padahal aku udah janji bakal minta maaf sama dia. Tapi aku ga bisa untuk tetap diam aja, ada perasaan aneh yang merasuki aku saat melihat Jeff membalas pelukan cewek itu.

"Ly, kamu mau kemana? tunggu aku!"panggil Jeff, yang sempat dihiraukan oleh Lily.

Jeff menarik tangan aku, air mata yang tadi hendak turun harus terpaksa aku tahan lagi. Aku ga boleh nangis kali ini, seenggaknya tidak didepan Jeff.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu, Ly dengerin aku dulu. Kita harus bicara, Ly aku mohon dengerin aku dulu. Ly aku bakal dijodohin!"ucap Jeff dengan sedikit terburu-buru.

Dan kalimat itu ngebuat aku berhenti detik itu juga.

"Aku bakal dijodohin dan kami bakal bertunangan dua minggu lagi, karena setelah itu kami akan berpisah beberapa tahun lagi."sambung Jeff.

Aku ga tau harus berbicara apa, yang terlintas dikepala aku cuma satu, cobaan apalagi ini. Aku diam, Lily memutar tubuhnya hingga menghadap ke arah Jeff. Tatapan matanya tampak menyesal.

"Ly, aku mohon dengarkan  penjelasan aku. Oke–"aku hanya diam sambil menatap perempuan yang berdiri ga jauh dari aku.

"Dia Roseanne, ayah kerja di perusahaan bokapnya dia, dan tiga bulan lalu bokapnya meninggal. Sebelum meninggal bokapnya nitip Rose ke ayah, dia mau ayah ngejaga Rose dan–" lagi-lagi Lily memotong omongan dia.

"Dan kamu jadi suaminya?"tebak Lily. Dan ternyata tebakan itu tepat sasaran.

Jeff cuma diam, dia ga berani natap mata aku. Aku gatau apa yang dipikiran Jeff, yang pasti aku bisa liat kalau Jeff takut buat natap mata aku.

"Maafin aku Ly"ucap Jeff dengan nada menyesal.

"Tidak apa-apa, aku ga marah sama kamu Jeff"balas Lily dengan tersenyum kecil.

"Sebelum itu bagaimana kabar kamu?semalam aku ga sempet buat nanya kabar kamu Ly. Kamu baik-baik aja kan?kamu boleh marah sama aku, kamu boleh benci sama aku, tapi jangan diemin aku Ly. Aku gabisa"kata Jeff dengan pasrah.

"Aku ga marah sama kamu Jeff, gimana aku bisa marah? Kamu adalah orang yang sangat aku sayangi, kamu selalu nemani aku, nolongin aku, dan ada di samping aku selama ini. gimana aku bisa marah sama kamu apalagi benci sama kamu Jeff. Emang sih akhir-akhir ini banyak hal yang terjadi hingga aku sendiri ga ngerti situasinya kayak gimana, tapi aku seneng akhirnya kamu balik dan aku ga sendiri lagi."ucap Lily sambil menatap mata Jeff dalam.

"Tapi ternyata ga lama lagi kamu juga bakalan pergi. Bahkan kamu bakal pergi jauh dari aku, dan akhirnya aku bakal sendiri lagi."ucap Lily lirih.

"Ly–"

"Kamu tau Jeff, 3 bulan aku nungguin kamu tanpa kabar, ngalamin ini dan itu, tapi itu ga sesakit apa yang aku rasain sekarang, aku juga gatau kenapa. Aku berterima kasih sama kamu, dulu aku selalu berfikir kalau aku itu selalu sendiri tapi setiap ngeliat kamu, aku jadi berfikir kalau aku ga sendiri lagi. Aku punya seseorang yang luar biasa, dan aku ga butuh siapapun lagi selain dia"

"Ly, aku–"

"Aku sayang sama kamu Jeff, aku cinta sama kamu Jeff, udah dari lama, dan aku tau kamu pun mengetahuinya. Aku tau Jeff, kamu ga bisa nolak perintah ayah karna jika kamu nolak ayah bakal nuntut kamu macam-macam. Aku ngerti Jeff, tapi aku ga bakalan marah sama kamu, aku cuma marah sama diri aku sendiri karna udah jadi orang yang lemah. Aku juga udah nyusahin kamu selama ini, aku terus buat kamu susah dan aku adalah beban kamu Jeff. Dan sekarang, kamu ga bakal terbebani lagi kamu bakal bebas Jeff"Lily ngalihin pandangannya sebentar, aku tertawa kecil.

"Rose emang cantik sih, tapi tentu masih cantikkan akukan? I'm the hottest, okay?"tanya Lily ke Jeff.

Jeff hanya diam, dia terus natap aku dalam, matanya terus menatap mata aku tanpa mengalihkan pandangan sedikit pun ngebuat aku jadi ga bisa nahan air mata lebih lama lagi. Aku segera membalikkan badan aku.

"Selamat atas perjodohannya ya, kamu ga bakal jomblo lagi, yahh aku jadi jomblo sendirian dong."ucap gue dengan nada yang pura-pura sedih.

"Kamu harus bahagia Jeff, jangan khawatir tentang perasaan aku mungkin hari ini dia sakit. Tapi kamu tenang aja, palingan juga beberapa hari kemudian dia balik lagi. Jika seperti ini udah biasa aku dapatin, ini mah bukan apa-apa."

"Kala gitu aku pamit pulang ya, aku belum mandi, masih bau ya?ehehehe. Kalau gitu aku pulang ya Jeff, kasian itu si Rose kamu anggurin. Selamat tinggal Jeff."ucap Lily sambil berjalan keluar menuju rumahnya.

Dan sekali lagi aku ditinggalin oleh orang yang aku sayang, terasa sangat menyakitkan. Sangat menyakitkan sampai aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Baiklah memang ini sudah takdir dari tuhan, walaupun sangat menyakitkan tetapi tetap harus kita jalani kan?















Tbc.

'~Bittersweet || Oneshoot Of LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang