LATE II

1.2K 86 2
                                    


"lepasin cewek itu!"teriak seseorang. Seseorang yang dirindukan oleh Lily, iya seseorang itu adalah Jef.

Lily bener-bener ga nyangka dengan apa yang ia denger dan dengan apa yang ia lihat hari ini. Dimana seorang pria yang ia rindukan datang dan nolongin ia seperti biasa. Lily tidak tau ini mimpi atau bukan, yang jelas malam ini ia bisa melihatnya dengan mata kepala ia sendiri. Jef datang dan langsung menghajar ketiga orang pria itu tanpa ampun.

Lily ingin sekali bantu Jef untuk melawan ketiga orang itu, tapi dirinya bahkan tidak kuat untuk berdiri, punggungnya masih terasa sangat sakit. Hingga akhirnya ketiga laki-laki itu pergi begitu saja. Lily ga bisa lagi untuk menahan air matanya, ingin sekali Lily berlari kepelukan Varo. Ingin rasanya Lily memeluk Jef dengan sangat erat dan di berjanji tidak akan melepas dia lagi.

Jef berjalan bmendekat ke arah Lily dengan tatapan hangatnya, dia menarik bahu Lily dan mendekapnya dengan begitu erat. Disaat itulah ia benar-benar tidak bisa menahan air mata–nya lagi, tangisan Lily seketika pecah di dalam dekapan Jef.

"Maafin Jef ly, maafin Jef."ucap Jef dengan nada lirih. Ia khawatir dengan keadaan Lily.

Lily hanya diam tanpa menjawab permintaan maaf Jef. Yang bisa ia lakukan hanya menangis sambil mukul-mukul pelan punggung Jef.

"Kamu baik-baik aja kan?ada yang terluka?"tanya Jef dengan nada khawatir.

Jef segera membantu ia untuk berdiri, dan setelah itu membawa Lily menuju ke rumahnya. Setelah tiba di rumah, Jef mengobati luka yang ada dikaki Lily. Dia ga berhenti buat niup luka Lily dan tersenyum hangat ke gue yang menunjukkan dimplenya, membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan terjatuh ke dalam pesonanya. Termasuk dirinya saat ini.

"Jef kemana aja?Jef kemana aja selama ini?"tanya Lily dengan beruntun.

Jef cuman diam, dia sama sekali ga ngejawab pertanyaan Lily.

"Udah malam, kamu mendingan tidur ya, Jef bakalan temani Lily sampai Lily tertidur. Dan bakal Jef bacain dongeng kesukaan Lily waktu kecil, bakal aku nyanyiin lagu yang sering kamu nyanyiin sebelum tidur."ucap Jeff sambil mengalihkan pembicaraan.

"Aku ga mau tidur. Kamu pikir aku bakalan bisa tidur disaat seperti ini? Aku kangen sama kamu Jeff, kamu gatau apa yang selama ini aku alami tanpa kamu"ucap Lily dengan nada frustasi. Jeff hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil.

"Aku tau, aku tau apa yang kamu alami selama ini."balas Varo

"Engga kamu gatau Jeff, kamu ga ada disana saat aku ngalamin itu."balas Lily lirih. Jeff duduk di sebelah Lily, ia mengelus kepala Lily lembut dan mengecup keningnya singkat. Aku gatau ini kenapa, jantung aku berdetak sekencang-kencangnya sampai rasanya mau copot.

"Aku tau semuanya Ly, aku emang gaada disana waktu itu tapi aku tau. Kamu ga perlu tau aku tau darimana. Yang pasti sekarang aku bangga sama kamu. Kamu perempuan terkuat yang aku temui, aku bangga punya kamu."balas Jeff sambil tersenyum hangat.

Aku ga ngerti isi pikiran Jeff kayak gimana, jika dia udah tau kenapa dia ga pernah balas chat dari aku.

"Terus kenapa hp kamu ga pernah aktif?kenapa kamu ga pernah balas chat dari aku? Kamu tau, disaat itu aku cuma butuh kamu Jef. Aku gabutuh orang lain, aku cuma butuh kamu."balas Lily lirih.

"Kamu ga boleh gitu, kamu ga boleh bergantung terus sama orang lain Ly, kamu juga haru cari teman Ly."balas Jeff.

Aku gatau harus jawab apa lagi, aku ga tau apa tujuan Jeff ngucapin hal itu ke aku, sementara dia tau kalo aku udah dibenci sama semua orang. Ada hal yang berubah dari Jeff, dan itu membuat hati aku semakin sakit walaupun sudah bertemu dengannya.

"Kamu harus cari teman Ly, jika perlu kamu juga harus cari pacar, kamu ga bisa bergantung terus sama aku. Aku punya temen, dia baik kok, dia juga bilang katanya dia suka sama kamu, dan gimana kalo–"ucapan Jef terpotong oleh Lily.

"Aku ngantuk Jef, aku mau tidur. Kamu pulang aja ya, makasih udah nolongin aku."ucap Lisa memotong omongan Jeff.

Aku berjalan ke kamar meninggalkan Jef yang masih ada di ruang tamu. Jujur aku kecewa sama Jef, aku ga butuh apa-apa aku cuma mau dia meluk aku dan bilang kalau semuanya akan baik-baik saja, hanya itu ga lebih.

Tapi Jeff malah berniat nyomblangin aku sama temannya. Sementara dia tau kalau aku udah suka sama dia sejak dulu.

Aku nutup pintu kamar rapat-rapat, aku cuma bisa nangis. Padahal Jeff ada di hadapan aku, tapi entah kenapa aku merasa kangen padanya tetap ga ilang seolah yang aku temui tadi bukan Jeff, melainkan orang lain.
Tiba-tiba aku dapat chat dari Jeff.

"Maaf kalau aku bicara yang aneh-aneh, maaf juga kalo aku malah bikin mood kamu jadi down. Aku sayang sama kamu Ly, selamat malam dan semoga mimpi indah"

••••••
Part Selanjutnya?
Jangan lupa vote dan komen!

'~Bittersweet || Oneshoot Of LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang