Rasa berlari dengan sekuat tenaga berusaha menghindari Eiffel yang sejak tadi meneriaki namanya sembari ikut berlari mengejarnya, entah apa yang harus Rasa lakukan saat ini selain berlari dan terus menghindari Eiffel.
"Rasa stop sampe di situ. Mau sampe kapan lo lari kayak pecundang kek gini?"
Seketika tubuh Rasa membeku, benar kata Eiffel ia tidak bisa terus lari dari masalah, yang harus ia lakukan adalah menghadapi masalah bukan malah lari dari masalah dan sialnya salah satu masalah yang harus ia hadapi sekarang adalah seorang Eiffel yang sedang berdiri di belakangnya.
Maka dengan sisa keberanian yang Rasa punya ia segera menegakan tubuhnya, mengangkat tinggi wajahnya ke atas, lalu berbalik menghadap Eiffel yang sedari tadi menunggunya.
"Iya, saya akui saya memang hanya seorang pecundang yang suka dengan kamu dalam diam seorang pecundang yang suka dengan cowok yang jelas jelas punya pacar dan juga seorang pecundang yang selalu lari dari masalah" Sendu Rasa dengan senyum yang ia paksakan, setidaknya ia sudah memiliki sedikit keberanian untuk Menghadapi Eiffel dan segala konsekuensinya.
"Suka dengan pacar orang itu gak salah Ras, yang salah adalah ketika lo mencoba ngancurin hubungan orang lain"
Seketika saja pertahanan Rasa yang sejak tadi dengan sekuat tenaga ia tahan agar tidak hancur di hadapan Eiffel runtuh, kata kata tuduhan yang di ucapkan Eiffel begitu menusuk dan sukses membuat bulir bulir bening air mata jatuh pada ke dua pipi manisnya.
"Asal kamu tau saya tidak pernah ada niatan untuk ngancurin hubungan kamu dengan pacar tersayang kamu. Memang benar saya menyukai kamu tapi bukan berarti saya ingin menghancurkan hubungan kalian berdua, dan saya tegaskan sekali lagi saya tidak pernah mengirimkan surat tentang isi hati saya maupun surat ancaman kepada pacar tersayang kamu itu" Ucapnya sebelum pergi meninggalkan Eiffel yang diam mematung, entah apa yang sebenarnya Eiffel rasakan namun satu yang pasti ia sangat menyesal telah menuduh Rasa yang ingin menghancurkan hubungannya.
Rasa meninggalkan Eiffel dengan perasaan yang sudah luluh lantak akibat ulah Eiffel dan orang sekitarnya, fisik dan psikisnya juga sudah hancur karna ulah mereka.
Keadaan Rasa begitu kacau, hari ini terlalu banyak hal yang membuatnya kecewa hingga terluka, lalu bisakah Rasa menjalani hari harinya yang dipenuhi dengan Derita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Rasa
Teen FictionBarawal dari keteledoran seorang Rasa yang lupa membawa sarapan hingga membuatnya terbaring di ruang UKS saat upacara sedang berlangsung, Rasa bertemu dengan Eiffel cowok baik hati yang rela menolongnya. Dengan senyum manis dan perhatian yang ia ber...