Part 1

23 7 3
                                    

***

Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai di sekolah kini motor ninjanya sudah sampai menuju gerbang sekolah.

"Wah gila njir si Rendi bawa cewe coy" ucap Rifki.

"Wah bener" ucap Aldo.

Fita segera turun dari motor ninja Rendi dan memberikan helm nya.

"Makasih ya udah mau bantu gue berangkat sekolah bareng, kalau gaada Lo pasti gue terlambat" ucap Fita.

Rendi tersenyum "iya sama sama".

"Ohiya nama gue Fita kelas 12 IPA 2, nama Lo siapa?"

"Nama aku Rendi, kelas 12 IPS 1, ohiya aku duluan ya mau atur upacara pagi ini".

"Ohiya oke".

Rendi segera pergi menuju ruang kepala sekolah untuk mengambil perlengkapan untuk upacara pagi hari ini.
Di sepanjang koridor banyak cewe-cewe yang memuji Rendi si cowok puitis siapa yang tidak suka pada pria itu.

"Wah ganteng banget njir" ucap salah satu siswi SMA Wicaksana.

"Wah jodoh gue lewat" ucap siswi lain.

Begitulah kira kira ucapan sisiwi SMA Wicaksana namun Rendi tidak menggubris semua itu dia terus saja berjalan di koridor dan segera menuju ruang kepala sekolah.

Rendi di kenal semua guru, karena prestasinya dalam bidang sastra. Juga di sebut 'Rendi picisan'. Gelarnya tak membuatnya sombong, Rendi hanya bersikap cuek kepada siswi di sekolahnya.

Upacarapun di mulai di sekolah SMA Wicaksana. Rendi memimpin upacara tersebut. Dengan langkahnya yang tegak, wajahnya putih bersih, badannya yang kekar. Seperti jenderal pemimpin upacara.

"Jodoh gue ganteng banget Ya Allah" ucap siswi peserta upacara.

"Andai Rendi jadi jodoh gue" ucap siswi lainnya.

Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Rendi dan temannya bergegas ke kantin. Melewati lorong kelas putri, banyak yang menyapanya.

Rendi yang sedang merapihi rambutnya yang sedikit kecoklatan itu membuat siswi meliriknya. Dengan tegaknya ia tetap berjalan sambil bercanda sama temennya.

"Ren, lu enak banget banyak cewe yang suka sama lu kasih sini satu wkwk" ucap Rifki.

"Ngga, aku juga ngga mau mikir cinta atau cewe kalo kamu mau ambil aja bungkus sana" ucap Rendi sambil tertawa.

"Astagfirullah kok pada bahas pacaran sih kalian, hayuk ke kantin laper nih" imbuh Aldo.

Di kantin sekolah, suasananya pun sedikit bikin gerah. Rendi, Aldo, Rifki mereka duduk sembari memesan makanan. Rendi pun berdiri untuk mengambil minuman di kulkas kantin.

"Brakkk" suara mangkok jatuh ke lantai.

"Ehh" ucap Rendi.

"Yah jatuh" ucap Fita gugup.

"Aduh maafin aku ya Fit, aku ngga sengaja ngga lihat ada kamu" ucap Rendi.

Rendi sama Fita pun menunduk sembari membersihkan pecahan mangkuk berisi mie. Rendi menatap ke mata Fita, menatap wajah anggunnya bocah polos itu sambil tersenyum tersipu malu.

"Udah ngga papa, maaf juga ya gue gugup soalnya" ucap Fita.

"Hm gugup? Kamu ngga papa?" ucap Rendi.

"Iya gugup, ngga papa kok. Udah dulu ya gue mau lanjut ngejar temen gue" ucap Fita.

Perpustakaan Gemilang. Rendi bergegas pergi ke perpustakaan tanpa di temani dua temannya itu. Rendi yang sedang duduk di meja perpustakaan, memainkan pensil miliknya untuk berpuisi.

Rendi mencari buku kebahasaan di rak buku, tanpa di sengaja saat Ia membuka buku Ia melihat Fita yang sedang mencari buku juga di rak yang sama.

Rendi acuh tak menghiraukannya. Bergegas kembali ke meja untuk melanjutkan puisinya. Namun Fita diam-diam memperhatikan Rendi sambil tersenyum.

"Baru kali ini ketemu sama cowok yang begitu cuek ke cewek" ucap Fita dengan nada pelan.

Rendi yang masih berpuisi itu lalu beberapa menit kemudian pergi meninggalkan perpustakaan dan membawa secarik kertas berisikan puisinya untuk kemudian di tempel di mading sekolah.

Fita melihat dan membaca puisi Rendi di mading itu. Ia tersenyum.

"Anjir, bagus banget puisinya. Gue foto ah bagus juga puisi dia" ucap Fita.

Jangan lupa follow authornya. Vote.
Terimakasih.

AKU KAMU DAN PERJUANGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang