Baby's Machine (8)

50.6K 4.3K 1.2K
                                    





Maaf ya buat yang nunggu cerita ini, hari ini aku memutuskan untuk update. . .

Mm btw aku kesel banget sama DPR, mereka adalah sampah masyarakat menurutku, benar benar kejam dalam menciptakan UU. Tidak memikirkan bagaimana rakyatnya.

Aku sedih banget yang kaya bakalan makin kaya yang miskin bakalan makin miskin, aku tahu saat ini seluruh fandom bersatu untuk menolak UU ini.

Buat yang turun ke jalanan tetap jaga kesehatan  yaa. . .











Btw aku buat cerita baru lagi. . .

Tapi ini pairnya

Johnny x Jaemin
Jaehyun x Jaemin

Aku mau lihat respon kalian gimana dulu, kalok banyak yg gak suka, aku bakalan nunda update ceritanya.










Gak pernah lupa aku ingatkan vote dan komennya ya. . .




Yang udah ngintip cerita ini wajib vote. .













Selamat membaca. . .













Jaemin meratapi handphone yang sudah tak berbentuk lagi. Sungguh miris dirinya saat ini, ternyata terlalu banyak berharap tidak bagus juga. Nenek itu memang tidak salah, dia memberikan Jaemin pinjaman handphone nya tetapi nenek itu tidak paham karena barang yang dia pinjamkan sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Jaemin menatap nenek itu yang tetap tersenyum ramah "Apakah ada telfon umum di sini?" Tanya Jaemin dengan lambat sambil memperagakan tangannya.

Nenek itu bingung atas apa yang di ucapkan Jaemin "Ha?"

"TE-LE-FON U-MUM" Jaemin bertanya sambil menyengirkan giginya juga memperagakan tangannya membentuk telfon dan kotak.

Nenek itu masih belum mengerti juga dan membuat Jaemin ingin menangis.

"Ugh!" Jaemin merasakan tendangan bayinya yang sangat kuat di dalam perutnya. Membuat Jaemin meringis, dan hal ini membuat nenek menjadi khawatir.

"Oh Tuhan apakah kamu kesakitan, ayo aku bantu untuk berbaring di kasur itu"

Jaemin di papah oleh nenek untuk berbaring di kasur lantai yang hanya cukup untuk satu orang. Kaki Jaemin di selonjorkan agar nenek mudah memijatnya.

"Ah namamu siapa?" Tanya nenek sambil memijat kaki Jaemin yang sudah sangat bengkak.

Jaemin yang di tanya seperti itu hanya bingung saja.

"Aku Mathia" Kata nenek sambil menunjuk dadanya "Kamu?" Tanya nenek lagi sambil menunjuk Jaemin.

"Ah aku Jaemin" Kata Jaemin sambil tersenyum antara geli karena dirinya yang tidak paham perkataan Mathia?.

"Apakah kamu berpisah dengan suami mu? Kamu pasti tersesat kan? Sungguh malang nasibmu nak, kamu juga pasti sudah berjalan sangat lama sehingga kakimu membengkak cukup parah. Guarda di kelilingi oleh bukit, hutan juga lembah sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal mau pun mancanegara. Tetapi di sini tak setenar Grindelwald yang memang sering di kunjungi turis"

Mathia berbicara panjang lebar tetapi hanya di dengarkan oleh Jaemin sambil memandang jendela. Jaemin sangat ingin kembali kerumahnya tapi dia tidak tahu harus bagaimana. Di sini bukan Amerika yang ketika menghubungi 911 akan di tanggapi dengan cepat. Jaemin tidak tahu nomor telepon darurat seperti itu di swiss.

Baby's Machine [Harem Jaemin] 🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang