Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dom
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sub . . . . . . . . .
Hidup ini memang sangat tidak adil bagi Bambam. Kenapa? Ia hanya anak culun yang bisa masuk sekolah berkat beasiswa, bekerja setiap hari untuk appa nya yang sangat lah brengsek itu (?), dan appa nya hanya bisa menghabis kan uang kerja Bambam untuk berjudi dan membeli minuman keras.
Eomma Bambam sudah tiada. Akibat nya adalah appa nya sendiri, yang kepergok sedang berselingkuh dengan jalang! Dan eomma pun terkena serangan jantung dan meninggal. Tak hanya itu, di sekolah pun Bambam juga sangat tersiksa. Di bully dan tidak ada yang mau berteman dengannya.
Klise sekali bukan?
====
Sosok namja berkacamata tebal itu sedang jalan di koridor sekolah dan jangan lupa tatapan remeh dan jijik dari siswa di sana. "Kau kuat bam!" Batin nya.
Setelah beberapa pelajaran yang sudah di lewati, jam istirahat pun sudah berbunyi dan siswa yang ada di kelas Bambam sudah berhamburan keluar kelas. Dan hanya menyisakan Bambam dan seorang namja yang sangat-sangat amat lah dingin yang bernama Kim Yugyeom.
Seperti biasa, Bambam hanya membawa nasi dan rumput laut sebagai lauk. Karena, uang Bambam sangatlah terbatas. "Selamat makan!!" Batinnya. Ia makan dengan lahap, meskipun hanya dengan rumput laut.
"HELLO BAMBAM!" Teriak seseorang.
Bambam terlonjak kaget dan buru-buru menyimpan makanan nya ke kolong meja. Dan bersiap berdiri, dan tidak lupa Bambam menunduk 90° derajat untuk orang itu.
"Mana uang?" Ucap yeoja itu.
"M-maaf ti-tidak ada su-sunbae..."
"Cih, maaf-maaf. Itu kau bisa makan dan pasti pakai uang. SEKARANG MANA UANGNYA!" Teriak irene. Iya, dia adalah orang yang sering memalak dan membully Bambam.
