"Eh, Azam liatin lo tuh", ucap puspita seraya menunjuk Azam.
Aku menfokuskan mataku ke arah Azam. dan benar saja, dia memperhatikanku dengan tersenyum miring.
'Jangan membuatku berharap dengan tingkah lakumu'-batinku
###
Skip
Aku sedang berada di kamarku dengan baju yang berserakan karena ulahku, aku ingin memilih sebuah dres syar'i yang indah untuk pergi ke rumah Azam.
"Ya ALLAH", ucap umiku yang etah sejak kapan ada di pintu, hingga mengejutkanku. Aku hanya menyengir kuda, berharap umiku tidak marah.
Umi pun menghampiriku," emang mau ke mana?", ucap umi.
"Ke rumah temen", ucapku sambil melipat baju.
Umi pun berniat membantuku dengan melipat baju yang berserakan karna ulahku.
"Emang mau apa ke rumah temen?", ucap umi
"Hmm, mau latihan olimpiade", ucapku.
Umi sedikit terkejut dan berhenti melipat baju, lalu setelah itu tersenyum ke arahku.
"Tingkat apa", ucapnya
"Nasional", ucapku lirih
"Masyaallah", ucap umiku
"Lalu yang ngelatihnya cewe cowo?", ucap umi lagi.
"Cowo mi", ucapku menyengir kuda lagi.
"Anak umi udah balig, berantakin baju biar keliatan cantik ya sama temennya?", goda umiku.
Aku hanya diam menyembunyikan rona di pipiku.
Umi pun mencari dres di lemariku, lalu memberikanku dres syar'i berwarna hitam polos.
"Kok ini mi?", ucapku.
"Nak.. kamu wanita, tidak pantas menggoda seorang lelaki yang bukan mahrommu, kamu udah bagus pake pakaian syar'i bermotif. Tapi niat kamu salah nak, makannya umi kasih ini biar lelaki tidak terus memandangmu dan niatmu menjadi kenyataan", nasihat umi padaku.
Dengan berat hati aku pun menerima dres yang hitam polos itu," umi keluar ya", ucap umi.
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, dia pun melangkah menjauhiku dan menutup pintu dengan pelan.
Aku pun membuka baju yang melekat dalam tubuhku dan memakai baju yang tadi di berikan oleh umiku.
"Hufh, hampir aja mau ngelakuin dosa", keluhku, inilah yang aku tidak inginkan tentang cinta, rela melakukan apapun untuk menarik simpatik.
Setelah selesai aku pun pergi dengan membawa tas gendong yang berisi hp dan buku tulisku.
Aku mencium punggung tangan umiku dan abi, setelah itu aku keluar menaiki sepedah kesayanganku.
Azam sudah memberi lokasinya kepadaku lewat watsshap, sehingga memudahkanku untuk mencari rumahnya.
Di perjalanan aku melihat sakila yang tengah menotak-ngatik mesin mobilnya, firasatku mengatakan bahwa mobilnya mogok, aku menghampirinya tanpa ragu.
"Assalamualaikum", ucapku
Dia terkejut dan menoleh ke arahku, "Waalaikumsalam", ucapnya ketusnya.
"Mobil kamu mogok", ucapku lembut.
"Udah tau malah nanya, dasar miskin", ucapnya ketus, aku menghela nafasku kasar seraya beristighfar.
"mau aku bantu?", ucapku.
![](https://img.wattpad.com/cover/242635378-288-k883862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
🍃Melepasmu karena Allah🌹(onGoing)
Diversos"Aku percaya Allah akan mengambil sesuatu dariku, kecuali dia menggantikannya dengan sesuatu yang lebih dari yang aku harapkan". "Terimakasih, lewat dirimu aku paham bahwa cinta yang tulus itu ketika kita mengikhlaskannya". ### "apa lo bilang?" ucap...