Kami pilih engkau dengan seribu harap terlangitkan.
Agar di sana kau mampu melantangkan suara hati kamiTetapi ternyata terkadang engkau pun lupa.
Kami bolehkan mengingatkanmu seperti janjimu dahulu.
Jadi, jangan usir kami dengan tindakan yang melukai hati kamiMenganggap kami seolah benda najis yang menjijikan.
yang perlu kau semprot dengan air bertekanan tinggi atau gas air mata yang membuat kami merasakan gelab dan perih secara bersamaan.Tapi sungguh
masih lebih perih rasa hati kami
kala engkau yang kami percaya tak lagi mengingat kami yang di siniwahai engkau yang di sana
Mari Kita duduk bersama
Ingatlah janji yang pernah kau ucap
Ketika dengan menghiba kau dulang suara kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Past
Poetrykalau tak lagi ada asa yang harus ku tunggu,maafkan bila aku berhenti di titik rasamu...