Traktir

2 1 0
                                    

Bel istirahat kedua berbunyi,Rifki menghembuskan napasnya kesal.

"Ki,ke kantin?"tanya Hulung. Rifki menggeleng lemah.

"Duluan aja,gue beresin kelas habis itu langsung ke mushola."

Hulung dan ketiga temannya yang lain pun pergi,menyisakan Rifki dan... Dara.

Lelaki itu menatap sengit gadis berparas cantik dengan rambut pendek itu. Saat tangannya hendak mengambil sapu,Dara segera mengambilnya lebih dulu.

"Istirahat sana,"titah Dara.

Rifki kicep.

"Lo gak dihukum,jadi Lo aja sana ngantin."

Dara memandangnya datar.

"Saya gak pernah istirahat,"tuturnya.

"Sekarang sana istirahat,saya yang akan menggantikan posisi kamu untuk menyelesaikan hukuman."

Rifki mengangguk... ragu.

Kakinya melangkah keluar kelas lalu menengok melalui celah jendela kelas.

Hatinya menjadi... tak karuan sekarang.

***

"Loh?"heran Jojo begitu melihat Rifki duduk dihadapannya.

"Cepet amat?"sambung Hulung sembari mengamati wajah murung Rifki.

Gio diam,sudah siap dengan peci yang menempel sempurna dikepalanya.

"Dara... Lo tau dia kan?"tanya Rifki menatap ketiga temannya.

"Taulah anjing,kan kita sekelas,"sentak Reyhan.

Rifki menghembuskan napasnya,"dia gantiin hukuman gue,padahal Lo semua tau penyebab hukuman gue apa."

"Kayanya dia suka sama Lo,Ki?"celetuk Hulung membuat Rifki menatapnya datar.

"Ah gaperduli gue,"lirih lelaki itu walaupun dalam hatinya kini ada yang tidak beres.

***

Setelah sholat Zhuhur,keempat pemuda itu kembali kedalam kelas,Rifki--selaku orang yang pertama menginjakkan kakinya kedalam kelas melongo.

Rapi dan bersih.

Mata lelaki itu langsung tertuju kearah gadis yang kini menggulung mukenah berwarna abu dengan wajah datar.

"Thanks ya,"ucapnya setelah tiba disamping gadis itu.

Dara menoleh lalu mengangguk sebagai jawaban.

"Sebagai ucapan terima kasih,pulang sekolah gue traktir Lo makan mau?"

Dara(OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang