Dara(OnGoing)

Kenapa?

Dalam diam Dara melangkah masuk kedalam rumahnya,perlahan matanya menangkap seorang wanita terduduk dengan paras cantik namun mengerikan dimata Dara.

"Sudah pulang?"tanya Wanita itu dengan memainkan jari tangannya.

Dara tak menjawab,gadis itu ingin berlari sekarang juga menuju kamarnya.

"Kemari,"titah wanita itu dengan gerakan tangannya.

Dara menurut,kakinya melangkah mendekat. Walaupun dalam hati ia terus berdoa semoga ia bisa selamat sampai kamarnya.

"Sudah berapa kali saya bilang ganti rok itu dengan celana!kamu bukan seorang perempuan!"

Plakkk

Dara menutup matanya rapat setelah mendapat tamparan keras dipipinya.

"Mah..."

"Saya bukan ibu kamu!"

Dara memundurkan langkahnya,dengan memasang wajah sedatar mungkin.

Buggg

Kali ini wanita itu memukul dagu Dara.

"Kenapa kamu tidak pernah menurut?!"tanyanya dengan seringaian.

"Kamu itu seorang lelaki,bukan perempuan cantik seperti ini!!"

Dara pasrah saat seseorang yang ia panggil 'mamah' itu membawanya menuju gudang.

Dimana mungkin setelahnya ia tak akan berpenampilan 'sama' lagi.

***

Rifki mengutuk jam wekernya karena tidak berbunyi pada waktunya,lelaki itu berlarian dikoridor dengan napas tersenggal.

"Telat lagi?"

Rifki menoleh,ada Gio yang berjalan bersisian dengan Dara.

Kenapa mereka bisa bersama?

"Kalian kok bisa bareng?"tanya Rifki balik,Gio dan Dara saling bertatapan lalu Gio mengangkat bahunya.

"Kita ketemu dijalan,"jawab lelaki itu.

Rifki sedikit bernapas lega,lelaki itu memperhatikan Dara yang sejak tadi terus terdiam.

"Wajah Lo kenapa?"tanya Rifki berusaha memegang luka pada pipi Dara.

Gadis itu memundurkan langkahnya,kemudian berlalu memasuki kelas.

"Dia kenapa?"tanya Rifki khawatir.

Gio mengangkat bahunya lagi.

"Gatau."

Setelahnya mengikuti langkah Dara memasuki kelas.

"Dara... kenapa?"