Aneh

7.8K 335 77
                                    

Hampir saja Al menghabiskan malam pertamanya dengan Kyara jika saja ia tak bisa mengendalikan dirinya, Al segera membersihkan dirinya di bath room.

Menatap pantulan tubuh nya yang di penuhi bekas cakaran.

Kenapa wanita jelek itu masih perawan?

Usai mandi Al segera kembali untuk tidur di atas ranjang, sebelum menarik selimut dirinya dibuat terkejut saat melihat noda merah di atas seprai.

Segera ia menggulungnya dan melemparkannya begitu saja ke lantai, Al keluar dari kamar dan memanggil pelayan.

"Pelayan! Pelayan!" teriaknya dari lantai dua yang menggema.

Bahkan suara teriakannya saja sampai terdengar ke dalam kamar Kyara.

"I- iya tuan.. saya?" seru pelayan wanita yang bernama Din yang sedang berlarian kecil menuju sumber suara. "Iya tuan?"

"Cepat kau ganti seprai di ranjangku.."

"Ba- baik, tuan.."

***

Usai mengganti seprai Din segera turun kembali kelantai bawah, "Maaf tuan muda, seprainya sudah saya ganti.. saya mau kembali kebawah tuan, permisi.."

"Hm.."

Malam yang dingin ini semoga saja cepat berlalu.

Tak terasa pagi pun menjelang. Cahaya indah di pagi hari menyeruak masuk melalui celah ventilasi kamar Kyara.

Wanita yang telah kehilangan setengah kesuciannya itu mencoba untuk meregangkan tubuh nya, lalu dengan malas ia mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang.

kenapa rasanya masih sakit?

Dia sedikit merintih kesakitan saat merasakan sakit yang agak luar biasa di bagian V nya.

Apa yang harus ku lakukan saat bertemu dengannya? Bahkan wajah Kyara sudah memerah jika mengingat kegiatan mereka semalam.

Cepat-cepat dia bangun, dan  mengambil kimono mandinya.

Di dalam bath room, Kyara berdiri menatap cermin besar dan memperhatikan ceruk leher serta beberapa bagian tubuhnya yang berwarna ungu kemerahan.

"Kenapa nasibku selalu sial seperti ini sih?"

***

Usai mandi dan bersiap rapih Kyara segera keluar dari kamar menuju ruang makan.

Di meja makan itu sudah ada tuan muda Al yang duduk sembari menikmati sarapan paginya.

Kyara menelan saat teringat kembali percintaan mereka semalam yang berjalan setengah.

Wajah Yang selalu saja dingin itu tak pernah sekalipun menampakkan senyumannya.

Ekor matanya melirik Kyara dan tak sengaja mendapati bekas merah di ceruk leher putihnya.

Seketika ia juga mengingat percintaan yang hanya setengah jalan itu.

Sialan.. kenapa pagi-pagi aku sudah melihatnya! "Ling?"

"Iya tuan, saya?"

"Hari ini aku melarangnya untuk pergi keluar.. jika dia tetap memaksa, kau boleh mematahkan kedua kakinya!" tandas Al dengan tegas lalu beranjak dari duduknya, dengan diikuti pak Ling yang sudah siap dengan kunci mobil ditangannya.

Sementara itu Kyara yang baru ingin menyantap sarapannya malah tidak mood, Perintah seperti apa itu? Kenapa ada pria se-aneh dia yang hidup di dunia ini sih?! Bikin jengkel saja!

Sampailah Al dan juga pak Ling di garasi, "Tuan muda, ini kunci mobilnya.." dengan sopan ia memberikan kunci itu dengan tangan kanannya.

"Hm.." Al membuka pintu mobil, sebelum masuk Al menoleh sebentar menatap pak Ling.

"Apakah tuan memerlukan sesuatu?"

"Kabari apa pun aktifitas yang dilakukannya, jangan sampai lengah!"

Ada apa sebenarnya dengan tuan muda? Kenapa sikapnya aneh sekali sih?

"Dengar?" lanjut Al tegas.

"Iya tuan.. tuan muda tidak perlu khawatir karena saya akan selalu mengabari tuan muda."

##

hai jangan lupa votte nya ya mamas dan mbak eeee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terpakasa Menikahi PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang