Duh bagaimana ini, Kyara?
Kalau Naira tahu dirimu saat ini sedang bersama dengan pria lain, dan dia menggapnya sebagai sebuah perselingkuhan. Bagaimana?
Kyara merasa bingung, dirinya duduk dengan gelisah. "Duh, bagaimana ini?"
"Kya?" seru Asrya yang baru saja kembali dengan membawa cemilan khas ala bioskop.
"Ars?" berdiri, mencoba untuk tetap tenang.
"Ada apa Kya? Kau terlihat gelisah."
"Ti- tidak apa apa.. hanya saja aku takut jika filmnya sudah mulai.." mematikan hp nya, total.
"Oh.. jangan khawatir, masih ada 5 menit lagi. Ayo masuk.."
Kyara Mengangguk, "Hm.. iya, ayo.."
Di dalam bioskop, seperti hal pada umumnya. Cahaya penerangannya tidak sama seperti diuar ruangan.
Yah namanya juga bioskop ya memang seperti itu penampilan nya.
Setelah mendapatkan kursi, segera mereka duduk dengan santai. Meskipun sebenarnya hati Kyara merasa begitu risau.
Film yang di nantikan pun akhirnya mulai juga.
"Kya, lihat menit permata saja film nya sudah sebagus itu.. apa lagi ending nya, iya kan?"
"Iya.." jawab singkat, soalnyakan dia masih galau. Takut ketahuan sama Naira.
Para penonton seolah tersihir dengan keromantisan adegan di film itu, mendadak wajah Kyara merona merah.Dirinya terkejut saat tak sengaja tangan Arsya menyentuh punggung tangannya. Dengan cepat Kyara menarik tangannya.
Aaa ya ampun, kok jadi seperti ini sih?
Film masih setengah main, mendadak Kyara menyalakan kembali hp nya. Berkali-kali hp nya bergetar saat mendapatkan pesan masuk dari Naira dan pak Ling.
Terlebih lagi saat dia melihat jam digital di hp nya. Waktu menunjukan sudah pukul 6.46 sore.
Deg!
Kyara membulatkan matanya, gawat tuan muda pasti akan mengamuk jika peraturannya di langgar.
"Ars, maaf aku harus pulang sekarang. Sudah hampir jam 7 malam."
"Kya, ada apa? Kenapa kau terlihat bagitu ketakutan seperti itu?" Arsya jadi ikutan panik juga dibuatnya.
"Tidak Ars, aku tidak apa-apa.. hanya saja aku tidak boleh terlambat sampai di rumah."
"Tapi Kya, 14 menit lagi menuju jam 7.."
"Iya aku tahu, tapi tetap saja setidaknya aku tidak akan pulang kemalaman.." Kyara sudah tak mau mendebatkan lagi akan hal itu. "Maaf Ars, permisi!"
Kyara menyeret langkahnya dengan cepat, dirinya sudah segugup itu. Pasrah saja dengan apapun yang akan terjadi saat dirinya tiba di rumah.
****
Kreeek..
Suara pintu rumah yang terbuka, di barengi dengan hembusan nafas Kyara yang sudah tak beraturan.
Perjalanan pulang sempat terjebak macet, sekarang Kyara benar-benar berada dalam masalah.
Jam dinding menunjukkan pukul 8.05 malam, pak Ling berjalan mendekati Kyara Tangannya bergerak dengan sopan.
"Selamat datang nona, tuan muda sudah menunggu di ruang kerja beliau.."
Apa? Bahkan dia juga menungguku?
"Ba- baik, pak Ling.." meskipun kerongkongannya kering, tapi Kyara tak merasakan haus akibat rasa khawatirnya yang menggunung.
Dengan kegugupan dan secuil keberanian, gadis itu melangkah cepat menemui sang tuan muda.
Sebelum tangan nya memutar handle pintu, terlebih dahulu Kyara menhirup nafas dalam. Mencoba untuk tetap bersikap tenang.
Huuh, ok Kyara malam ini akan berlalu dengan cepat.. tenangkan dirimu dan bersikaplah biasa.. gumam Kyara di dalam hati, gadis itu sedang berusaha untuk menyemangati diri nya sendiri.
Pintu pun terbuka, Kyara mencoba untuk berdiri di dekat Al, "Selamat malam tuan mu -"
Prak!
"Emh!" Kyara mengernyit kesakitan saat sebuah vas bunga kecil melayang kuat mengenai dada bagian atas nya yang mulus.
Kenapa dia melemparku?Mata Kyara sudah berkaca-kaca.
Tuan muda sedang berdiri di dekat meja kerja, dia hanya diam tapi melempar tatapan super dinginnya, mata itu seperti mengatakan, Enyah saja kau gadis sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpakasa Menikahi Presdir
RomanceMenjadi mempelai pengganti gara-gara saudara sepupunya tak mau menikahi pria yang dikabarkan "Jelek dan juga cacat" itu. Apakah dihati keduanya akan tumbuh cinta mengingat sifat dan kepribadian tuan muda yang selalu berubah-ubah? IG : @nona.kireina ...