🔫 3. Home

907 63 5
                                    

"Oke, lu masuk ke dalam kotak itu. Isinya keluarin aja. Ingat, lu di dalam harus tiduran. Jadi, kalau pas di angkat, ga ada goncangan," ujar Nanon.

"Berarti harus cari kotak yang pas?"

"Iya. Usahakan cari yang sesuai sama besar tubuh lo. Kayanya lu kotak mie instan juga cukup, kok."

"Anjing lo!"

"Kalau nanti perasaan lo udah sampe di bandara, segera keluar.

"Sekarang kita udah di bandara, tolol!" bentak Chimon.

"Yee ... anjing. Maksud gua gedung nya itu, tuh!"

"Makanya ngomong yang jelas! Gua masuk kotak ini, dah!"

"Eh, udah mau di buka! Buruan masuk!"

Keduanya kemudian memasuki kotak masing-masing.

Barang-barang itu mulai di keluarkan dari dalam pesawat, kemudian dibawa menggunakan mobil bak itu.

Sejujurnya, Nanon tak tahu dimana ia akan berada. Tapi, setidaknya ini adalah jalan terakhir mereka.

Mobil itu berhenti, menjadi salah satu bukti bagi Nanon untuk bersiap-siap keluar.

Nanon kemudian membuka kotaknya, dan melompat keluar dari sana. Ia dengan gegas berlari keluar dari bangunan itu.

"What the fuck?! Lu dimana, Chimon anjing?!" Nanon mengumpat dalam hatinya ketika menyadari Chimon tak ada disana.

Nanon mengusap rambutnya kasar, sembari ia terus berlari. Keringatnya membasahi seluruh pakaiannya. Tak punya waktu lagi, kini polisi dan penjaga telah turun tangan dan mengejar Nanon.

"Bajingan! Gua harus kemana?!"

Nanon kemudian berlari terus, hingga ia kini menginjakkan kakinya di jalan raya.

"Taksi! Buruan taksi!"

"Non! Buruan naik!"

Nanon membuka lebar matanya, kemudian tanpa berpikir panjang langsung naik ke dalam mobil itu.

"Anjing! Lu kenapa ga keluar anjing?!"

"Kenapa? Gua ga perlu repot untuk kejar-kejaran sama polisi. Lu terlalu lambat berpikir!" Chimon kini meledek.

"Terus, ini mobil siapa? Kenapa lu bisa ada disini?"

"Gua juga ga ngerti kenapa gua bisa lolos scan. Pas gua buka, gua udah ada di mobil ini. Ya sekalian aja gua curi mobilnya."

"Gila! Gua ga salah pilih partner!"

Nanon kemudian menepuk-nepuk pundak Chimon, merasa bangga dengan pria itu.

"Oh ya. Kita kemana?"

"Ke gedung GMM."

"Eh, gua ganti baju dulu. Malu, gua bau banget di depan fans gua nanti."

"Buruan ganti."

"Gua ga punya baju ganti, bangsat! Berhenti sebentar di toko baju."

"Lu ada duit?"

Nanon kemudian menggaruk kepalanya kuat.

"Lu beneran KP007, ga sih? Tinggal rampok aja susah banget!"

Chimon menggelengkan kepalanya.
"Kalau sampai fans lu tau kalau lu kaya gini, serius, mereka bakal hilang dalam sekejap."

"Tenang aja. Mereka ga bakal tau. Lagian, siapa yang percaya kalau cowo manis kaya gua ini ngelakuin pekerjaan seburuk itu? Ga bakal ada."

Into A Change | OhmNanon [BL] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang