"Lupakan masalah yang menghantuimu,
kejarlah kebahagiaanmu dengan
cara apapun itu"~Agatha Plumeria~
"Ayen ngapain disini?" tanya Atha, agar menghilangkan kecanggungan diantara mereka."Nih," ucap Ayen sambil memperlihatkan stik drum nya. "Eh, gue duluan ya Tha." sambungnya sambil meletakkan stik drum ke dalam tasnya, dan pergi dari hadapan Atha.
"Huh!, baru aja kenalan nama, belum tahu kelasnya, rumahnya dimana, nama orang tuanya, tanggal lahirnya, hobbynya apa, makanan kesukaannya, nama pacarnya......" cerocos Atha.
"EH! DIA UDAH PUNYA PACAR APA BELUM YAAA??
SEMOGA JOMBLO YAALLAH, ATHA MOHON. HARUS JOMBLO POKOKNYA YAALLAH," sambung Atha dengan berteriak, tidak sadar jika dia sedang di sekolah. Beginilah Atha aslinya."Hei, siapa di dalam itu?"
Terlihat dari jendela sana Pak Tono satpam sekolah Atha sedang mengintip ke dalam ruangan ini. Atha langsung buru-buru sembunyi di balik tempat band yang tertutup drum dengan posisi jongkok.
" Kalo Atha ketahuan gimana? Habislah kamu Atha. Bisa-bisa masuk BK Atha kalo ketahuan nggak izin," gumam Atha.
"HEI KELUAR, JANGAN SEMBUNYI KAMU!" teriak Pak Tono.
"Tenang Atha tenang," batin Atha.
Setelah tidak terdengar lagi suara Pak Tono, dan tidak ada tanda-tanda keberadaannya lagi, Atha langsung keluar dari persembunyiannya, kemudian langsung berlari menuju kelas setelah terdengar suara bel masuk berbunyi.
:')
Atha sangat bosan sekali berada di dalam kelas yang hening ini. Apalagi guru yang sedang mengajar di depan sana, nyerocos tiada henti. Atha ini salah masuk jurusan pikirnya. Seharusnya Atha di kelas bahasa saja. Tapi apa boleh buat, ayah Atha yang memerintahkan sekolah ini supaya Atha masuk kelas yang penuh dengan rumus, angka, dan bahasa latin ini.
"Hoaaammm. Atha ngantuk banget nih, semalem kan Atha nungguin ayah sama ibu pulang, tambah lagi Bu Endang nggak berhenti ngomong" gumam Atha.
Tok Tok
Suara ketukan pintu itu, membuyarkan pikiran Atha dan rasa kantuk Atha.
"Permisi, maaf mengganggu waktu belajarnya. Saya diperintah untuk memanggil siswi yang bernama Agatha Plumeria," ucap laki-laki itu yang di kenal sebagai ketua OSIS di sekolah ini.
Seluruh mata di kelas Atha langsung melirik ke arah bangku Atha yang berada di pojok belakang.
"Saya Agatha, ada apa?" ucap Atha sambil mengangkat tangan.
"Mari ikut saya ke ruang BK," jawab laki-laki itu.
Atha langsung pergi meninggalkan kelas, dan menuju ruangan BK. Atha mencoba berusaha untuk tenang, Atha merasa ia tidak melakukan kesalahan apapun.
Dan disini lah Atha, di ruangan BK yang sudah diisi oleh berbagai guru, dan... Pak Tono.
"Silahkan duduk," ucap Mam Roro selaku Wakil kesiswaan.
Dengan kebingungan dan kecemasan Atha dufuk diantara guru-guru yang sudah memenuhi ruangan.
"Saya mau tanya, apa kamu tahu Atha, ada apa saya memanggil kamu ke sini?" tanya Mam Roro dengan tegas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha Plumeria
عشوائيHidup penuh lika-liku, Tidak membuat ia menghapus senyuman dari bibirnya. Keluarga, saudara, sahabat, hilang bak telan bumi. Hanya adik kecilnya menjadi penguat dikala ia terpuruk. Agatha Plumeria. Sosok atha yang penyayang ini dipertemukan dengan...