Pada suatu hari disekolah…
Kelima anak itu sedang berkumpul di dalam kelas, mereka membicarakan banyak hal. Hingga tiba-tiba saja Daniel berkata, “aku pikir aku baik-baik saja, namun sepertinya tidak”
Dan saat Gyun bertanya mengapa, Daniel menjawab bahwa ia bosan terus begini.
Angelo mengangguk kemudian berkata, “kelas matematika yang berulang-ulang. Hidup kita terjebak dalam barisan itu”
Dan teman-temannya mengangguk, “aku tidak tahu mengapa ini terjadi, segala sesuatu di dunia ini seperti terbagi baik dan buruk”
Lalu mereka kembali ke bangku masing-masing setelah mendengar bel berbunyi.
-. . .-- .-. ..- .-.. . …
Kini jam istirahat dan mereka berlima berjalan di lorong, saat melewati pintu rooftop Molar Berhenti. Teman-temannya yang belum menyadari bahwa Molar berhenti masih berjalan meninggalkannya yang menatap pintu itu.
“tanpa alasan yang jelas, aku semakin ingin pergi ke atap yang terkunci” batinnya
Ia terbangun dari lamunannya saat teman-temannya memanggil, ia menghampiri teman-temannya dan mereka kembali bersenda gurau.
Sesaat kemudian Bel kembali berbunyi pertanda waktu istirahat sudah habis. Molar langsung berkata, “nada pesan berulang, aku bosan dengan itu!”
Kemudian mereka melihat Elfro yang sedari tadi hanya diam yang memandangi ponselnya, Angelo langsung bertanya ada apa
“mengapa di Facebook dan Instagram begitu banyak orang yang menggurui? Kenapa begitu banyak strata kelas sosial? Semuanya enyah saja” jawab Elfro.
Mereka semua kemudian hanya diam, membenarkan apa yang Elfro katakan.
-. . .-- .-. ..- .-.. . …
Duduk di dalam kelas, mereka berpikir di bangku masing-masing. Sesaat kemudian mereka memandangi satu sama lain kemudian saling tersenyum seakan memiliki pemikiran yang sama.
Lalu mereka berkumpul di bangku Daniel dan memastikan apakah mereka serius akan melakukan hal itu?
Angelo berkata, “bahkan jika aku akan dihukum. Aku ingin sesuatu yang mendebarkan”
Gyun mengangguk, “jika mereka melarangku melewati batas, aku menginginkannya. Jika mereka melarangku melakukannya, maka akan aku lakukan”
“memang terdengar bodoh, tapi aku..”
“ingin menjadi anak nakal” sambung Daniel kemudian
Akhirnya mereka memutuskan pergi sebelum guru memasuki kelas, mereka mungkin tidak tahu akan pergi kemana, yang jelas mereka ingin bebas.
Disepanjang lorong mereka bersenda gurau, saat sampai di tangga eskalator mereka tidak menuruninya. Melainkan berseluncur dipegangan tangga eskalator.
Guru yang melihat itu berteriak melarang mereka melakukan itu namun apa yang guru itu lakukan semakin membuat mereka tertarik melakukannya.
Mereka tau mereka akan mendapatkan masalah karena ini.
-. . .-- .-. ..- .-.. . …
Seperti yang kita duga, mereka kini berada di Ruang Guru.
“aku akan mengancurkan rantai peraturan tak kasat mata ini dan membuat aturan baru” batin Angelo
Saat guru itu terus memarahi mereka, Daniel dengan berani berkata “akal sehat yang kau sukai, akal sehat siapa itu? Apa kau sudah terbukti? Darimana, profesor kah atau dokter?"
Guru itu hanya terdiam, “akal sehat yang ku buat, akan aku lakukan seperti yang kuinginkan” setelah mengatakan hal itu Angelo dan teman-temannya bangkit dan menggengam gagang pintu seakan menegaskan bahwa mereka adalah pembuat onar.
-. . .-- .-. ..- .-.. . …
Saat mereka sudah menjauh dari ruangan itu mereka berhenti dan saling bertanya apakah mereka akan melanjutkan apa yang sudah mereka mulai atau menghentikannya?
Molar menjawab dengan menirukan kalimat Angelo sebelumnya, “bahkan jika akhirnya aku akan dihukum, aku menginginkan sesuatu yang lebih mendebarkan”
Dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan rantai tak kasat mata yang membelenggu mereka selama ini dan membuat aturan yang mereka inginkan.
Meski mereka sendiri tidak tahu mengapa akhirnya jadi begini, namun semua hal di dunia ini seperti buah terlarang.
Kita terjebak dalam ruangan yang tak kita inginkan
Dibelenggu rasa jenuh dan lelah
Kita ingin lari dari kenyataan, itu pasti.Namun, pernahkah kita berhasil?
Pada akhirnya kita kembali ke awal dimana semuanya dimulai.-•• ••- -• •- •-- •- -•--
Jangan lupa untuk ikut mencerahkan cerita ini dengan menekan Bintang.
Terimakasih.Moment Of Alwayness (MOA)
Let's be Together until Tomorrow even Forever.
Let's Play on our Magic Island
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Our (On Hold)
FantasyIni adalah cerita untuk mereka yang percaya adanya dunia lain yang berdampingan dengan manusia. Ini bukan sekedar dongeng biasa, karena belum tentu akhir bahagia adalah penutupnya. Ini untuk kalian yang tahu bahwa ada keajaiban dan sihir di dunia ma...