1

50.1K 1.8K 50
                                    

Seorang gadis berseragam SMA turun dari sebuah Porsche Cayenne putih dengan anggun. Seorang pria yang sebaya dengannya dengan sigap menutup kembali pintu mobil begitu gadis tersebut keluar. Tanpa melirik sang pria, gadis itu lalu berjalan dari lapangan parkir SMA Harapan Bangsa menuju gedung utama. Dibelakangnya, jarak beberapa meter dari sang gadis, si pria berjalan mengikutinya tanpa menghilangkan kewaspadaannya dengan keadaan sekitar.

Tubuh gadis itu tinggi semampai. Rambutnya yang hitam kecoklatan tergerai hingga sepunggung dengan ujung-ujungnya dibentuk ikal bergelombang. Alis-alisnya meskipun tidak terlalu tebal dibentuk sedikit melengkung sepadan dengan kedua bola matanya yang bulat dan berwarna kecoklatan. Hidungnya kecil dan mancung. Bibirnya yang tipis berwarna kemerahan dilapisi lipgloss sehingga menambah kesan manis pada wajahnya yang putih bersih. Ujung dagunya yang lancip sesekali diangkat keatas menunjukkan kepercayaan dirinya yang tinggi.

Setiap kali dia melewati lorong-lorong kelas, bunyi decak kagum dan pandangan mata mengiringi langkahnya. Biarpun demikian, gadis itu tidak mengacuhkan sekelilingnya. Matanya lurus menatap ke depan sambil sesekali menyibakkan ujung rambutnya yang tertiup angin. Ekspresinya tenang dan tidak terlihat seperti anak SMA kebanyakan. Setiap gerakan yang ia buat seolah sudah terlatih sebelumnya dan tampak indah dipandang.

Pria dibelakangnya juga tidak kalah mengundang perhatian. Wajahnya yang unik dengan paduan oriental membuatnya seperti seorang penyanyi asal negeri gingseng Korea Selatan. Postur tubuhnya tegap dan atletis. Alis matanya yang tebal menambah kesan tajam setiap kali ia menatap dengan kedua matanya yang sedikit sipit. Sikapnya yang dingin membuat aura misterius pada dirinya. Pria itu bahkan tidak mempedulikan tatapan dari beberapa siswi perempuan yang mencoba untuk mendapat perhatiannya.

Pria itu berjalan mengekori si gadis dengan gaya berpakaiannya yang terkesan santai dan cuek. Rambutnya sedikit gondrong untuk ukuran anak SMA pada umumnya. Di salah satu daun telinganya terdapat anting-anting berwarna hitam yang sering dikenakan oleh anak-anak band saat ini. Pakaian seragam SMA-nya yang serba putih terlihat sedikit berantakan namun tetap bergaya.

"Hei kalian!!" Sebuah suara dari arah lapangan membuat si pria dan sang gadis mau tidak mau menghentikan langkah mereka. "Kalian peserta MOS kan? Ngapain berdiri disitu?" Seorang siswa laki-laki dengan potongan rambut seperti tentara dan tanda pengenal di dadanya berjalan menghampiri keduanya.

Gadis itu mendesah seraya memutar kedua bola matanya dengan malas. Ia melirik sekilas pada siswa laki-laki yang berseru tadi dengan tatapan jengkel.

"Kalian terlambat! Anak baru harus datang sebelum jam 7! Dan..," siswa laki-laki itu mengamati pakaian keduanya sejenak. "Dimana perlengkapan MOS kalian?"

Sang gadis tidak menyahut. Sebagai gantinya, pria yang datang bersamanya bergerak maju mendekati siswa laki-laki itu. "Kami gak berniat untuk mengikuti acara MOS, Anggara Karsyivo," jawabnya setelah melirik tanda pengenal di dada sang lawan bicara.

Mendengar jawaban yang dianggapnya kurang sopan tersebut, siswa laki-laki yang bernama Anggara itu semakin terpancing emosinya. "Heh kamu anak baru! Yang sopan sama kakak kelas! Teman-teman kalian sudah datang dari jam setengah tujuh tadi tapi kalian justru datang satu jam lebih lama!" Sambil berkata demikian, tangan Anggara menunjuk ke sekumpulan siswa-siswi peserta MOS yang tengah berada di tengah lapangan memperhatikan mereka.

Pria itu berdecak. Dengan sekali sentuhan yang pelan, dia mendorong bahu Anggara hingga tersurut beberapa meter kebelakang. Pria itu kemudian membiarkan sang gadis berjalan lebih dulu mendahuluinya.

"Hei!! Mau kemana kalian?!" Anggara berteriak memanggil keduanya dengan wajah penuh menahan emosi. "Heh!! Anak baru!!" panggilnya lagi setelah dilihatnya sang gadis dan pria yang membuatnya kesal itu terus berjalan dan tidak mengubris panggilannya. Menoleh pun tidak.

(S)HE IS MY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang