2

37K 1.6K 16
                                    

Sudah hampir satu minggu berlalu semenjak hari pertama keberadaan Ren dan Sheira di SMA Harapan Bangsa. Meskipun belum lama, kehadiran sosok Sheira di sekolah tersebut sudah menjadi rahasia umum. Mulai dari penjaga sekolah hingga bibi penjual di kantin, guru-guru bahkan para senior di kelas XI dan XII.

Tidak jarang Ren harus bekerja ekstra untuk 'mengusir' secara halus para pelajar di SMA Harapan Bangsa yang selalu menghampiri Sheira baik di jam istirahat maupun ketika pelajaran olahraga. Bahkan ada beberapa anak yang nekat muncul ketika jam pelajaran berlangsung, mengintip dari balik jendela kelas sehingga membuat teman-teman sekelas dan guru yang mengajar menjadi risih.

Sebenarnya tugas Ren akan menjadi lebih mudah jika saja Sheira mau bekerja sama dengannya. Gadis itu terus menerus menolak untuk selalu ditemani oleh Ren. Meskipun Ren tetap bersikukuh untuk selalu berada di dekat gadis itu, namun ada saja akal Sheira untuk bisa lepas dari pengawasan Ren.

"Sheira!"

Sheira yang saat itu baru keluar dari ruang OSIS mendadak berhenti begitu dilihatnya Vello tengah berjalan menghampirinya.

"Jadi bener kata Arra kalau lo diajak gabung untuk jadi pengurus OSIS?" tanya Vello setelah melirik Ren sekilas. Bodyguard itu berdiri tak jauh dari keduanya.

"Iya Vell.."

"Terus gimana? Lo terima?" Vello terlihat cukup tertarik mengetahui temannya itu di undang secara khusus untuk bergabung menjadi anggota OSIS tanpa melalui proses seleksi. Hal yang cukup membanggakan menurutnya. Tidak semua anak bisa mendapatkan kesempatan langka seperti Sheira.

"Kita bahas di kelas aja sama yang lain." Sheira lalu mengajak temannya itu untuk berjalan menuju kelas mereka.

Vello menurut. Namun baru beberapa langkah berjalan, mendadak Vello menoleh ke belakang menatap Ren yang masih berdiri tidak jauh dari keduanya.

"Yuk Ren ke kelas," ajaknya.

Yang diajak justru tidak bereaksi. Ia hanya menaikkan salah satu alisnya dengan wajah dingin kemudian berjalan menyusul kedua gadis itu.

Siang itu cuaca cukup terik. Jam pulang sekolah yang telah lewat setengah jam yang lalu membuat suasana di sekolah itu tampak sepi. Hanya ada beberapa anak yang masih berada di sekolah untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Karena sekretariat OSIS terletak di gedung serbaguna yang berhadapan langsung dengan gedung utama, Sheira dan Vello sengaja memilih langsung menyeberangi lapangan untuk menuju gedung utama. Selain karena suasana yang tidak terlalu ramai, lapangan tersebut juga sedang tidak digunakan oleh klub basket untuk latihan.

Baru selangkah Sheira menginjakkan kakinya dilapangan, Ren dengan sigap melepaskan baju seragamnya lalu berlari kecil mendekat. Hanya dalam sekejap mata, ia sudah berada di sisi Sheira dan memayungi gadis itu dengan baju seragamnya yang berwarna putih. Otot-otot lengan dan bahunya yang bidang terlihat jelas dari balik singlet bindernya.

Sheira terlihat acuh tak acuh dan terbiasa diperlakukan demikian. Lain halnya dengan Vello, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Ren.

"Lo jangan salah paham. Dia memang selalu begitu," ucap Sheira menyadari keterkejutan di wajah temannya itu.

Vello mengangguk kecil. Namun di dalam hatinya ia sempat bertanya-tanya sedekat apa hubungan Sheira dan Ren sehingga Ren membiarkan dirinya hampir bertelanjang dada hanya demi memayungi Sheira agar tidak terkena teriknya cahaya matahari yang saat itu memang sangat menyengat.

Beberapa anak yang berada di koridor dan duduk di pinggir lapangan ikut memandangi Ren dan Sheira dengan takjub. Tidak mengira bahwa julukan 'Ksatria Pelindung' pada Ren memang benar adanya. Beberapa hari ini mereka memang sudah melihat bagaimana aksi Ren yang selalu mengekor kemanapun Sheira pergi dan mengusir para penggemar Sheira agar menjauh. Namun aksi yang diperlihatkan Ren kali ini sedikit berbeda. Ren memayungi Sheira seolah tidak ingin gadis itu merasakan panasnya sang matahari yang menyengat. Seolah ingin menjaga Sheira agar tidak terjamah oleh apapun, tidak tersentuh bahkan tergores sedikit pun. Ren bahkan tetap menjaga jarak aman dari Sheira agar anak majikannya itu tetap merasa nyaman didekatnya. Caranya ini justru membuat Ren terlihat seperti menjaga barang antik yang begitu dipujanya dengan sangat hati-hati. Seolah tidak ingin terjatuh dan dicuri oleh orang lain.

(S)HE IS MY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang