LAB KIMIA

45 3 27
                                    

PENGEBOMAN LAB KIMIA

"Oke karena semua anak udah ngumpul disini, jadi ini rencananya ...."

***

Semua anak sudah berkumpul di Lab Kimia SMA, banyak sekali anak yang ikut berpartisipasi di rencana tersebut. Rencana yang di buat matang-matang oleh Ena. Ena adalah salah satu siswa yang bandel, sudah banyak perilakunya yang merugikan pihak sekolah. Seperti memalak, merusak fasilitas dan tidak jarang ia mengejek guru ketika sedang megajar.

Ena selalu mendapatkan nilai yang buruk, entah itu di bidang akademik ataupun non-akademik. Dan lagi ia sangat membenci pelajaran Kimia, karena pelajaran yang sangat sulit dan Ena selalu saja di ejek oleh guru kimianya karena nilai dan perilakunya yang tidak pernah berubah sejak dulu.

Tiga tahun sudah Ena mendapat perlakuan tidak enak di lingkungan sekolahnya, terutama dengan guru Kimia. Karena hal itu Ena mulai merencanakan sesuatu yang gila, sesuatu yang bisa menenangkan pikirannya dan memuaskan hasratnya.

Ena memikirkan rencana untuk melakukan pengeboman di Lab Kimia sekolah.

"Gimana? Lo semua pada setuju nggak sama rencana gue?" tanya Ena kepada anak-anak di depannya.

"Buset, udah gila lo ya Na? Ngapain anjir sampe ngebom lab!?" ujar Anton.

"Heh! Lo gausah banyak bacot. Gue udah gatahan sama sikap guru itu yang selalu ngerendahin gue," balas Ena memasang wajah geram.

Seluruh anak-anak yang setuju akan rencana Ena di kumpulkan di empang belakang sekolah. Jaraknya cukup jauh jadi tidak akan mungkin ada guru atau siapapun yang berani datang ke empang tersebut.

"Gue sih setuju-setuju aja, gue juga udah gedek sama tuh guru. Udah ngajarnya gajelas, suka marah-marah, ngasi tugas juga nggak kira-kira," ujar salahsatu anak yang ada disitu.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, semakin banyak anak yang berdatangan ke empang tersebut. Ini akan jadi pengeboman se angkatan bukan lagi pengeboman sepihak atau satu orang.

"Nah mantap nih, makin banyak yang ikut makin gampang juga kita ngerjainnya. Haha." Ena senang karena banyak anak yang ikut berpartisipasi dengan rencana gilanya.

"Tapi kenapa Lab Kimia yang kita ancurin?" tanya salah satu anak.

"Yaa, karena gue benci pelajaran kimia dan satu lagi kalau salah satu fasilitas sekolah ada yang ancur. Otomatis kita semua bakalan di liburin, gimana mantep kan?"

Semua anak mendengarkan pernyataan yang di lontarkan dari mulut Ena. Dengan kata lain semua anak yang ada disitu memiliki pemikiran yang sama dengan Ena, yaitu membenci pelajaran Kimia.

Hari sudah mulai larut, Ena mempersiapkan bahan-bahan peledak yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari. "Nih gue udah siapin bahan-bahannya. Nanti gue kasi satu-satu dan taruh di tempat yang menurut lo strategis. Oke?" Ena menunjukkan bahan-bahan tersebut ke anak-anak yang lain.

"OKE NA!"

Setelah semua anak mendapatkan bahan-bahan peladak, saatnya Ena memberikan arahan dan rencananya.

"Oke jadi gini rencananya, lo yang udah gue kasih bahan mencar ke seluruh ruangan Lab. Nah yang nggak gue kasih kalian berantakin cairan-cairan yang ada di lab supaya gampang ke bakarnya. Sisanya awasin sekitar jangan sampe ada yang ngeliat apalagi dateng ke lab. Paham nggak!"

"PAHAM NA!"

Setelah arahan itu di keluarkan, Ena dan seluruh anak-anak itu pergi menuju ke sekolah dengan mengendap-endap. Walaupun sudah larut, tetapi masih ada warga yang kadang lewat depan sekolah tersebut.

BACA WOI!! (KUMPULAN CERPEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang