Sex education itu perlu, ten.

4K 56 3
                                    

Tenten's pov

Tenten dengan cepat mengunci kamarnya dan segera merebahkan dirinya dikasur.

"HUAAA TENTEN BODOH !! BODOHHH !!!"
Ucapnya kesal sambil memukul2 bantalnya.

"HUAAA AKU HARUS BAGAIMANA BESOKKK !! AKU MALU BERTEMU NEJI!!!"
.
.
.
Ia lalu bangkit dan berjalan menuju kearah cerminnya.

Perlahan ia membuka kancing bajunya dan memutar badannya kesamping, memperhatikan pantulan punggungya didepan cermin.

Ia melepas perban yang membalut tubuhnya, menampilkan tubuh polos indahnya dengan lekuk yang sempurna.

"Lukaku benar2 sudah sembuh total. Neji memang jenius ya.. sangat pandai dalam segala hal, huft.."

Ia mengingat saat dimana teamnya mendapatkan pelajaran kesehatan oleh tsunade, disaat itu mereka diajarkan cara dasar menyembuhkan luka hanya dengan menggunakan chakra mereka.

Walaupun ilmu dasar, tenten dan lee belum bisa menguasai ilmu itu sepenuhnya namun neji berhasil menguasainya dengan mudah.

"Hahh..." tenten membuka cepolan rambutnya kemudian menyisirnya asal dengan jemarinya. Dilihatnya lagi figur dirinya yang polos di depan cermin tersebut.

"Apa aku kurang menarik ya?"

Ia memperhatikan tubuhnya yang ramping, lehernya begitu jenjang, ukuran dadanya 34c, bentuknya sempurna, pantatnya pun berisi namun sama sekali tidak kendur, juga sudah terbentuk abs samar di perutnya.

"Iyasih kalau melihat model-model divideo yang diberi tsunade sama itu, badan mereka jauh lebih bagus dari punyaku.."

"Saat itu, seminggu yang lalu.."

Flashback !

Aku sedang bosan karena semua temanku menjalankan misi.. sedangkan temen-teman yang lainnya punya kesibukan lain, seperti ino yang membantu ibunya menjaga toko bunga, sakura yang sedang melakukan part-timenya di rumah sakit konoha, dan hinata yang sedang dirumah karena mendadak ada rapat keluarga hyuuga.

Karena aku bosan, aku menuju ke tempat tsunade sama. Aku sering melihat ia kewalahan mengurus dokumen2 yang penting, jadi mungkin aku bisa membantunya? Toh aku sangat bosan.

*Knock knock*

"Ya, masuk!" Perintah orang dari dalam."

"Selamat pagi, tsunade sama!" Sapaku sambil memberi hormat.

"Oh tenten, ada apa? Tumben pagi-pagi sekali menemuiku."

"Anu.. saya hanya bosan, tsunade sama..
Lee,neji, juga guy sensei pergi misi, teman-teman lainpun mempunyai urusan masing2."

"Saya sering melihat anda kerepotan mengurus dokumen2 yang banyak ini.. apa ada yang bisa saya bantu? Lumayan untuk mengurangi kebosanan saya." Kataku dengan sopan.

"Yaampun tenten !!! Kau ini pengertian sekali sihh! Aku terharu loh."

"Terimakasih tsunade sama, bukan masalah, jadi ? Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Coba urutkan file2 ini sesuai tanggal surat ini dikirimkan, pisahkan yang sudah distempel dan yang belum. Lalu letakkan di rak sebelah sana." Kata tsunade sambil menunjuk rak tak jauh dari tempatnya.

"Baik, tsunade sama.. akan saya laksanakan."

Tsunade pun kembali mengurus dokumen yang sempat ia tunda.. dan tenten fokus mengurus tugasnya.

Beberapa saat setelahnya, tsunade telah selesai dengan dokumennya. Ia pun memperhatikan tenten yang sedang melakukan tugasnya.

Merasa diperhatikan, tenten langsung menoleh ke arah tsunade.

Friends with benefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang