part 8

1.9K 86 4
                                    

"Gila lo, Del! punya kakak ganteng ngak bilang-bilang"ucap Sarah yang sudah berdiri di hadapanku.

"Lo serius adeknya pak Arkan, Del" tanya nefi dengan raut tak percaya.

Aku hanya diam sambil mendengarkan ocehan-ocehan berikutnya, ku irik keysa sahabat ku yang berdiri paling belakang dengan pandangan kosong menatap kearah ku.

"Key! Lo ngak mau tanya-tanya nih sama gue"tanya ku membuat gadis itu mendekat, mungkin keysa masih tidak percaya.

"Lo beneran udah nikah sama pak Arkan" pertanyaan Keysa membuat seisi kelas melongo tak percaya.

Aku tersenyum sambil mengangguk malu-malu.

"Del, bilang kalau ini bohong" ujar Sarah dengan raut kecewanya.

"Gue emang udah nikah sama, Arkan" terangku sambil memperlihatkan cincin berlian yang tersemat indah di jari manis ku, di sana juga ada tulisan A ❤️ A, yang artinya, Arkan love Adel.

"Gila pantesan, seragam Lo berubah drastis" timpal bunga yang dari tadi hanya diam.

***

"Del, gue mampir ke rumah Lo ya"pinta Keysa memohon.

"Gue juga"

"Gue juga"

"Gue Del"

"Gue"

Kepalaku pusing menanggapi permintaan-permintaan teman sekelas ku,

"Boleh, tapi ngak usah caper sama Arkan" ujarku memberi syarat dan langsung di tanggapi setuju oleh teman-teman ku.

***

Sesampainya di rumah ku kulihat mobil milik, Arkan sudah terparkir rapi di garasi rumah kami, tapi kenapa ada yang berbeda,

Kenapa rumah nampak sepi sekali, Tanpa berfikir panjang ku persilahkan seluruh teman-teman ku untuk masuk.

Tubuhku seakan-akan mati rasa, mataku terpaku pada satu objek yang ku dapati didalam rumah ini.

Rumah yang biasanya bersih dan rapi, kini bak kapal pecah, dengan tepung yang bertaburan dimana-mana dan telur yang sudah tergeletak dilantai.

ku lirik pria yang beberapa hari belakangan ini menjadi suamiku sedang tersenyum bangga sambil membawa sepiring kue bolu yang tidak layak dimakan oleh manusia.

Wajahku merah padam sambil menahan amarah,
sedangkan teman-teman ku yang ikut menyaksikan kehancuran itu mencoba menahan tawa yang meronta-ronta ingin di keluarkan.

Dengan wajah polosnya, ia menghampiri ku dan menawarkan bolo yang hampir mirip dengan makanan ayam itu.

"Dek, yok di coba, cape Lo aku buatnya" tawarnya sambil mengadah kan kue tersebut kehadapan ku

"AAAAA" aku berteriak keras dan kemudian di susul dengan tawa jenaka teman-teman ku

"AHAHAHAH."

"Kamu kenapa dek?" Tanya Arkan panik sambil mencoba mendekatiku.

"BERESIN SEKARANG JUGA"bentakku yang mulai habis kesabaran, Arkan hanya mengangguk lesu Sambil membawa kembali kue tersebut kearah dapur, namun sebelum pria itu menjauh, suara teman-temanku menghentikan langkahnya.

"Eh pak Arkan, kami mau dong cobain gue nya"ujar Sarah membuat mata pria itu berbinar-binar,

Mereka semua mencicipi kue aneh tersebut kecuali aku, bahkan melihat nya saja aku sudah mual.

"Anjir, anak banget sumpah"komentar Keysa sambil memasukkan kue itu lagi kedalam mulutnya.

"Bener, enak banget"sahut Sarah dan begitupun yang lainnya ikut menganguk setuju, aku penasaran dengan rasanya namun aku tidak ingin mencobanya rasa gengsi membutakan segalanya.

Istri UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang