Melepas rindu di Jogja.

24 6 0
                                    

۪۫❁ཻུ۪۪⸙͎.'𝐉𝐨𝐠𝐣𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚.

Moment inilah yang nantinya akan selalu aku rindukan.

Saat kamu jauh maupun dekat, aku akan selalu mengingat masa-masa indah ini.

Jadi tolong, jangan pergi. Kamu harus selalu berada di sisiku. Aku mohon.

"AAHHHH KANGEN BANGET SAMA JOGJAAA!!!" Pekik Rara antusias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AAHHHH KANGEN BANGET SAMA JOGJAAA!!!" Pekik Rara antusias.

"Berisik deh, Ayudisha!" Ledek Ano.

"Dih, kayak gak pernah liat orang seneng aja??? Sirik ya lo"

Ano hanya tertawa sebagai balasan.

"Nanti, kelar pandemi ini. Aku ajak kamu keliling Malioboro ya." Seru Ano.

Rara memekik pelan kesenangan, "jangan bohong kamu ya! Cepet culik aku ke sana!" Seru gadis itu.

"Iya, mana pernah aku bohong ke kamu." Sahut Ano setelahnya.

"Apaan, selama ini aku selalu di bohongin!" Protes Rara.

"Iya, selama ini aku mah bohong tentang perasaan doang."

Rara cemberut, kemudian memukul pelan pundak Ano.

"Jelek lo, rese lo!" Rara berkata sepeti itu sembari memukuli lengan Ano.

"Heh social distancing, gembul!"

"Siapa yang lo panggil gembul, hah?!"

"Bercanda Rara euy, jangan ngambek deh kamu cebong." Ucap Ano sambil tertawa.

"Berisik banget banteng sumpah." Omel Rara kemudian berjalan mendahului lelaki itu.

Iya, akhirnya Rara menginjakkan kakinya di Jogjakarta. Setelah sekian lama menetap di Bumi Sriwijaya, akhirnya dia pulang ke rumahnya.

"Sumpah kangen banget sama Jogja." Seru Rara yang sangat antusias.

"Gak kangen sama guenya?" Tanya Ano sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Gak, lo rese. Eh serius sekangen itu sama suasana Jogja." Kata Rara lagi.

"Dari sampe kesini juga lo udah ribuan kali bilang itu, Ra." Ledek Ano.

"Biarin! Orang lagi seneng. Eh tapi gegara pandemi ini, gak bisa jalan-jalan."

"Iya padahal biasanya lo bakal ngajak gur makan nasi kucing di Malioboro kan." Goda Ano.

Rara cemberut, kemudian menjitak pelan dahi pemuda Abriano.

"Haha tadaa! Nih tadi pas jemput lo gue beliin ini." Kata Ano sembari memberi sekantong nasi kucing.

"ANOAAAA GUE SAYANG BANGET SAMA LO, AAAAH BANTENG BAIK BETULL!" Teriak Rara kemudian memeluk Ano secara reflek.

"Heh, jadi gue anoa apa banteng sih?" Tanya Ano yang berpikir.

Sesuatu di Jogja.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang