Chapter 29

4K 185 17
                                    

Setelah terdiam cukup lama akhirnya Arsen mulai mengerakkan pinggulnya dengan pelan. Ia tak mau menyakiti Lily dan membuat wanita itu semakin ketakutan kalau ia terlalu terburu-buru ingin segera menikmati apa yang ia inginkan sejak lama. Ringisan kecil terdengar di telinga Arsen saat semakin mengerakkan pinggul nya kedalam surga milik Lily. Darah keperawanan Lily terlihat di milik Arsen saat pria itu ingin melihat darah keperawanan yang sudah ia rengut dengan paksa. Senyum bahagia tergambar jelas di wajahnya saat tahu ia pertama untuk Lily.

"Saya mohon berhenti tuan... Sakit..." Lily mencoba melepaskan kewanitaan nya dari milik Arsen yang terus memasukinya dengan kasar dan dalam. Ia juga merasakan sakit saat Arsen semakin mempercepat miliknya kedalam kewanitaan nya yang semakin licin dan basah.

"Nanti kau akan merasakan apa yang aku rasakan. Tunggulah.." kata Arsen serak setelah itu ia mulai mempercepat gerakan pinggulnya menghentakkan sedalam dalamnya.

"Ahh..." pekik kesakitan sekaligus kenikmatan keluar dari bibir Lily secara bersamaan. Wanita itu mulai merasakan nikmat yang tak bisa di jelaskan saat Arsen terus menerus menghujam nya dengan panas, liar dan kasar seperti singa jantan yang kelaparan.

Lily tergolek lemas tak berdaya meski ia hanya terlentang dengan Arsen yang menindih nya. Arsen sendiri menyeringai mendengar jeritan dan pekikan nikmat yang menjadi penyemangat nya saat terus menghentak-hentakan miliknya ke dalam kewanitaan Lily.

"Pelan kan suaramu, kau tak ingin kan terdengar sampai keluar dan ingat jangan memanggil ku Tuan lagi. Panggil aku Arsen.." bisik Arsen dengan serak dengan sorot mata penuh hasrat yanh membakarnya.

Lily seakan sadar kembali bahwa saat ini Arsen suami Sarah sedang menidurinya dan gila nya lagi keluarga Arsen sedang berada di rumah ini! Lily mulai menutup kembali mulutnya karena tak mau sampai orang lain mendengar dan memergoki mereka bercinta. Dirinya yakin semua orang tidak akan percaya kalau Arsen lah yang memaksa nya bercinta dan pasti mengyalahkan nya.

"Arsen... Pelan-pelan."  lirih Lily karena Arsen semakin tidak terkendali bahkan kedua kakinya sekarang berada di bahu Arsen yang tak mendengarkan ucapan nya. Pria itu masih sibuk dengan keinginan nya yaitu terus menembakan benihnya kedalam kewanitaan milik Lily. Sampai akhirnya Arsen merasakan puncak nya dan mempercepat pinggul nya seakan Lily ingin pingsan karena hujaman Arsen yang begitu keras dan nikmat.

"Arghhhh! Lily!" teriak Arsen puas dan Lily sendiri hanya memejamkan kedua matanya saat merasakan cairan hangat di rahim nya. Entah sudah berapa kali mereka bercinta yang jelas area bawahnya sangat perih dan sakit. Arsen mengatur nafasnya sejenak lalu melepaskan miliknya dari kewanitaan Lily yang sudah penuh oleh cairan-cairan milik mereka berdua yang membasahi seprei.

"Kau begitu cantik Lily dengan wajah pasrahmu." bisiknya masih berada di atas tubuh Lily yang tergolek lemas tak berdaya. Arsen tidak akan pernah melupakan kejadian ini dan akan merekam wajah Lily yang ia kuasai. Lalu Arsen menggulingkan tubuh nya disamping Lily yang sudah memejamkan matanya.

Jejak kemerahan dan air liur masih terlihat jelas di tubuh Lily dan pelakunya siapa lagi kalau bukan dirinya sendiri. Raut wajahnya begitu penuh dengan kepuasan karena kenikmatan yang tiada dua nya. Begitu sempit dan licin..

"Tuan..." lirih Lily mencoba membuka mata nya yang terasa berat.

"Arsen. Panggil aku Arsen, Lily." tekan Arsen lagi saat Lily terus memanggil nya Tuan. Sekarang Arsen sangat tidak suka saat Lily memanggilnya Tuan.

"Arsen.." ulang nua lagi membuat senyum hangat terlihat di wajah tampan nya.

"Tidurlah." ucap Arsen sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang  mereka. Tadi mereka hanya bercinta dengan satu gaya saja yaitu Lily yang terlentang karena Arsen sengaja tak melakukan terlalu banyak gaya karena ini baru pertama untuk Lily. Lain kali Arsen pastikan mereka akan melakukan banyak gaya bercinta nanti.

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang