11. Baik

11 0 0
                                    

Aku menyadari sesuatu: Nina membatasi percakapannya denganku akhir-akhir ini. Aku tidak tahu apa penyebab pastinya, aku hanya menduga ini pasti berhubungan dengan Wira dan Abi. Nina tidak suka dengan Wira serta sikap Wira padaku, itu sudah menjadi rahasia umum. Semua orang di toko ini juga tahu. Nina menganggap hubunganku dengan Wira itu tidak sehat, penuh racun. Tentu saja aku tidak setuju.

Wira memperlakukan aku dengan sangat manis, bukan? Dia ingin yang terbaik untukku dan hubungan kami. Aku juga begitu. Aku ingin menjadi yang terbaik bagi Wira, kalau perlu untuk keluarganya juga. Supaya mereka bangga dan tidak malu punya calon menantu sepertiku.

Aku sudah membuat rancangan pengeluaran gajiku mulai bulan depan. Setelah memberi Mamak separuh dari gaji dan mengalokasikan uang jajan dan darurat untuk sebulan, biasanya aku menyisihkan sedikit untuk kutabung. Tapi bulan depan, jatah tabunganku akan kupangkas sedikit, emm, mungkin separuh. Aku akan memakai uang itu untuk mendaftar fitness, membeli perlengkapan yang kira-kira aku butuhkan, berbelanja baju, sepatu, dan kosmetik. Kalau cukup mungkin aku juga akan memangkas dan memermak rambutku, akan kujadikan lebih lurus atau malah keriting gantung. Hahaha. Aku tertawa sendiri membayangkannya. Maiza si gadis lugu akan berubah menjadi perempuan feminin yang pantas menemani seorang Wira.

Hal ini sudah pernah kubicarakan dengan Wira dan dia menanggapi rencanaku dengan gembira. Dia senang sekali aku mau menuruti perkataannya dan mau berubah demi hubungan kami. Wira menyanjungku sebagai perempuan yang tidak egois dan menghormati pasangan. Kalau saja aku ini bom, mungkin saat itu aku sudah meledak. Aku bangga luar biasa saat Wira memujiku. Wira berkata bahwa dia juga mau memberikan uangnya untuk membantuku dalam bertransformasi menjadi lebih manis, segar dan feminin.

Hubungan kami semakin solid, bukan?

Karena itulah saat aku sadar bahwa Nina menjauh, aku tidak ambil pusing. Terserah dia mau apa, toh aku juga menganggap Nina hanya sebagai teman kerjaku, tidak lebih. Aku tidlak minta makan pada Nina jadi kenapa aku harus peduli?

Alasan kedua yang menjadi penyebab perubahan sikap Nina padaku mungkin adalah Abi. Nina menganggap Abi itu cowok baik, tidak toksik seperti Wira. Hahaha. Ya, aku tahu Abi itu baik. Aku juga tahu mereka berdua berteman baik. Makanya Nina seperti tidak rela kalau aku bersikap judes dan ketus pada Abi. Padahal itu hakku kan? Aku berhak menentukan ingin berteman dengan siapa, aku berhak memilih ingin bersikap manis dan baik pada siapa. Dan ini tidak bisa dipaksakan atau dipengaruhi oleh orang lain, apalagi oleh Nina.

Nina menjauhiku, maka aku juga akan menjaga jarak dengannya. Titik.

Pak Bayu yang sepertinya menyadari perubahan sikap kami berdua, sempat bertanya padaku. Saat itu Nina sudah pulang karena jatah shift pagi, tinggal aku dan Pak Bayu saja di toko.

"Maiza, kamu sama Nina sedang baik-baik saja kan?"

Aku cukup kaget mendengar pertanyaan dari Pak Bayu yang diucapkannya secara tiba-tiba saat kami berdua sedang menyusun display toko, tapi untungnya aku bisa dengan cepat memberikan jawaban yang kurasa cukup tepat, walau terdengar sangat klise.

"Enggak ada apa-apa, Pak. Kenapa ya?" Aku mencoba mengatur nada suaraku agar terdengar senormal mungkin.

"Saya lihat kalian jarang ngobrol sekarang, padahal biasanya kalian akrab sekali kan? Saya kadang suka tertawa sendiri kalau melihat kalian berdua yang asyik berbisik-bisik atau tertawa-tawa kecil saat bicara sambil jaga toko."

Aku menelan ludah. Gawat. Sudah begitu terlihat kah?

"Tapi kami memang baik-baik saja kok, Pak. Akhir-akhir ini kan toko ramai, jadi kami lumayan sibuk untuk fokus ke pelanggan," jawabku beralasan.

"Bener begitu?"

"Benar, Pak."

"Ya syukurlah kalau kalian berdua baik-baik saja, tidak sedang ada masalah. Saya enggak kebayang kalau dalam satu toko kecil ini saja, dua karyawan saya nggak akur. Wah, bisa runyam kan?" Pak Bayu mengakhiri kalimatnya dengan tertawa, yang malah membuatku jadi semakin gugup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just A Bad DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang