The Seven Years After [Terjemahan Bahasa Indonesia]

Chapter 16: Why part when you've only met once?

All credit goes to P'mame.

Happy Reading 💜

┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Tharn bajingan itu tidak mengira aku membawa pulang Fiat kan?

"Type…"

Entahlah, lelaki itu begitu asyik dengan pikirannya, dia mungkin curiga aku berselingkuh dengan Fiat sekarang.

TAK! TAK!

"Type…"

sialan dia! Aku seharusnya tidak meneleponnya dan memberitahunya bahwa aku akan pulang!

TAK!  TAK!  TAK!

"Type!"

Tetapi jika aku tidak meneleponnya, dia akan bertanya-tanya mengapa aku tidak meneleponnya dan itu sangat membuat frustrasi bahwa aku yang menawarkan untuk istirahat dan kemudian aku yang harus memikirkan perasaannya.

"Hei! Kamu keparat!!!!!  Kamu tuli atau apalah !!! ”

“Ah, Ayah, kapan kamu sampai di sini, disini berantakan, hati-hati tersandung dan patah tulang lagi!”

Type sedang menebang dahan pohon yang tumbang di atap rumah ketika disambar petir dan karena pikirannya begitu asyik dengan seseorang di Bangkok sehingga dia bahkan tidak memperhatikan ketika lelaki tua yang gelisah di rumahnya datang, ayah tua tertatih-tatih di bawah rumah dengan tongkat dan memanggilnya beberapa kali, sebelum Type ditarik keluar dari pikirannya.

“Anak yang menyebalkan, kali ini ayahmu hanya melakukan kesalahan, apakah kamu akan menertawakan ku sampai cucu-cucuku lahir?”

Baik, Segera setelah suara ayah selesai, putranya, Type, membeku, karena dia tidak dapat memberikan seorang cucu kepada ayahnya.

Sepertinya ayah Type juga menyadari bahwa dia telah membuat slip dari lidahnya dan kehilangan kata-kata. Putra satu-satunya dari keluarga, Type duduk dengan cepat dan dengan kaki tergantung di atap, dia menatap kepala keluarga di bawah.

“Ayah, masuklah ke dalam dan duduklah, jika kamu terlalu banyak bergerak kamu akan terinfeksi dan kamu akan mengganggu orang lain lebih lama”

Type menggelengkan kepalanya agak sedih, ketika dia mendengar ibunya di telepon tentang cedera ayahnya, itu terdengar sangat serius, dia terkejut dan kemudian, setelah mendengar keseluruhan cerita, dia benar-benar merasa bahwa ayahnya yang “tidak tahu berterima kasih” pantas mendapatkannya.  ”

Dia sangat tua dan pergi untuk menebang pohon dalam kegelapan tetapi dia tidak tahu bagaimana melakukannya, jadi dia akhirnya mematahkan kakinya dan meskipun dia terluka, dia memiliki keberanian untuk berjalan pulang, berdarah di seluruh tubuh. 

Tempat itu dan memberi tahu ibunya bahwa itu hanya luka kecil. Semakin tua dia, semakin dia terlihat seperti anak kecil, hampir sampai ke tulang, jadi penduduk desa membawanya ke rumah sakit.  Lihatlah lelaki tua yang gelisah ini, berbaring dengan tenang selama kurang dari dua hari dan sekarang dia berkeliaran di sekitar rumah lagi.

“Oh, sekarang anak ku sudah kembali, mengapa aku harus mengganggu orang lain?  kamu akan membawa ku ke rumah sakit jika ada masalah. "

Sekarang anak mu sudah kembali, orang tua itu merasa lega tetapi tidak memotong kaki mu sendiri dengan tujuan untuk mendapatkannya kembali, bukan?

Type menggelengkan kepalanya berat untuk menyangkal ini dan bagaimanapun dia salah, dia sudah hampir setahun tidak berada di rumah.

"Untung saja aku mengundurkan diri, jika tidak, bahkan jika kamu mengalami patah kaki, pemimpin ku yang tidak berperasaan tidak akan memberi kucuti."