Opening nya di part selanjutnya aja ya, jujur lgi mager buat opening.
OK SPESIAL UP BUAT 1.33K READERS, AAAA TERHURA HIKSROT
.
.
.
.
.Muntaz berlari dengan tergesa-gesa dari kamar nya menuju ruang tengah dimana keluarga nya berkumpul untuk sekedar menonton televisi, bercanda ria, dan ada pula yang nyemil disana siapa lagi kalau bukan......
Wajah Muntaz pucat pasi, bibir nya bergetar, matanya sembab, dan air muka nya berubah drastis.
"Nak, Muntaz kenapa?" Umi langsung bangkit dari sofa dan menghampiri Muntaz dengan raut wajah khawatir nya saat melihat anak nya yang satu ini.
"Hiks, Umi," Muntaz menangis dan memeluk Umi Gen erat, sungguh erat seperti tak ingin berpisah.
"Muntaz kenapa, Mi?" Tanya Sohwa yang menghampiri mereka berdua.
"Kenapa, Ntaz? Cerita sini sama kita, jangan di pendam sendirian," Ucap Thariq yang sedang asik nyemil.
"Ntaz tadi mimpi buruk," Jawab Muntaz menatap semua nya bergantian, dan paling terakhir menatap Fateh dengan tatapan, Menerawang.
"Mimpi apa?" Tanya Saaih yang sedikit penasaran.
"Tadi Ntaz mimpi kayak gini," Muntaz menghela napas panjang, lalu menceritakan mimpi nya tanpa ada yang Ia kurangi maupun Ia tambahi.
".........."
Umi menutup mulut nya terkejut, "Itu cuma bunga tidur, nak. Jangan mikir yang aneh-aneh ya?"
"Tapi mimpi nya kayak nyata, Mi." Muntaz menatap Umi nya dalam.
"Nak, kamu gak boleh mikir yang aneh-aneh, itu cuma bunga tidur." Umi gen memegang kedua pundak Muntaz.
"Tapi terkadang bunga tidur juga bisa menjadi firasat, Mi." Kata Muntaz.
"Nak, Umi gak suka kalau Muntaz bicara hal yang di luar nalar,"
"Maaf, Mi." Muntaz memeluk Umi nya.
"Iya, Nak. Lain kali jangan mikir yang enggak-enggak ya, Nak." Ucap Umi membalas pelukan Muntaz.
Muntaz tersenyum menatap Umi nya dengan mata yang masih basah.
Umi-nya melepas pelukan Muntaz dan menghapus air mata anak nya yang ke sembilan itu.
"Udah, Ntaz gak boleh nangis lagi ya. cowok itu kuat! gak boleh cengeng!" Sekarang giliran Abi-nya yang memberi senyuman serta tepuk-an pelan penuh kasih sayang di atas kepala Muntaz.
Muntaz pun tersenyum senang mendengar nya.
"Iya, Abi. Ntaz gak nangis lagi kok! Ntaz kuat! gak boleh cengeng!" Muntaz menjunjung tinggi-tinggi tangan nya.
"Yasudah yuk anak-anak kita jalan-jalan!" Ucap Abi-nya membuat kesemua kesebelasan Gen Halilintar semangat.
"Yeyyy" Sorak Saleha dan Qahtan bersama.
s
k
i
p
~time(at taman)
Mereka semua- Kesebelasan Gen Halilintar -melakukan piknik di taman (isi sendiri).
Umi Gen dengan Sohwa dan Sajidah menyiapkan makanan serta minuman sekali.
Thoriq pun sedang membentang tiga tikar dengan Saaih. ya, tiga. kalau satu tidak akan cukup.
sedang kan Abqariyyah dan Fatim menemani adik-adik mereka bermain.
tanya Abi serta Atta? Abi sedang di mobil untuk menge cek ada yang tertinggal atau tidak, sedang kan Atta sedang menelpon klien nya(?).
Mereka semua sudah berkumpul, canda tawa Saleha, Qahtan, dan Fatim. diiringi oleh suara Saaih, dan juga suara petikan gitar yang di lantun kan oleh Fateh.
"Oh, Umi Muntaz izin pergi sebentar ya dengan Bang Ateh?" tanya Muntaz kepada Umi-nya.
"iya, boleh. tapi jangan jauh-jauh, oke?" tanggap Umi-nya.
"ay-ay kapten." ucap Muntaz sembari hormat.
Muntaz pun menghampiri fateh yang sedang memain kan gitar milik nya.
"Bang Ateh, yuk jalan-jalan!" Ajak Muntaz.
"boleh tuh, yuk lah! eh tapi udah ijin Umi belum?" jawab dan tanya Fateh.
"udah kok, Bang." jawab Muntaz
"ok, yaudah yuk!"
Mereka berdua pun ber jalan-jalan di taman itu, dan duduk di salah satu bangku taman.
"bang, ntaz mau tanya."
"iya, tanya aja, ntaz."
"emm, kalo ntaz pergi abang sedih gak?" tanya muntaz
"omong kosong apa itu? jangan bicara yang aneh-aneh deh ntaz." tanggap Fateh
"tapi kan yang namanya umur gak ada yang tahu, Bang." ucap muntaz.
"kita tunggu waktu dan tanggal nya aja, pasti itu bakal terjadi." sambung nya.
"kamu masih tanya kayak gitu lagi Abang sumpel kamu pake kaos kaki nya Bang atta." jawab fateh.
"yeu si Abang mah sensian amat, PMS ya bang?" goda muntaz.
"dih ngadi-ngadi." jawab fateh kesal.
"haha, iya-iya deh maaf-maaf, ntaz ga gitu lagi janji. tapi kalau ntaz ulangin lagi, ntaz janji lagi deh." ucap muntaz lalu tertawa.
"bukan ade gua sumpah;')" ucap fateh
"ihh Abang mah, gasuka gelay~" ucap muntaz lebay.
"kapan ade gua jadi lebay begini >~<" gumam fateh prusapi, eh prustasi.
"dah-dah, yuk balik!" ajak fateh, sebenernya uthor nya sih yang mo cepet-cepet.
s
k
i
p
~time(at home)
ahh, sampe juga~" lelah Saaih.
perjalanan mereka menghabis kan setengah jam lebih, Gen Halilintar kids juga sudah tertidur di mobil tadi.
mereka semua sudah masuk ke kamar masing-masing untuk beristirahat, tapi lain hal nya dengan fateh. dia masih merenung kan kata-kata muntaz tadi.
"pergi nanti..."
.
.
.
.
.
.
.tamat
pi boong, satu chap lagi tamat, lah kok cepet banget thor? iya, uthor soalnya bukan stars lagi wkwk, nanti klo dear M dah tamat uthor mau unpublish semua cerita uthor, soalnya uthor mau ganti jadi penulis boboiboy wkwk. kemungkinan cerbung ini bakal uthor unpublish or no.
dan.. MAKASIH BUAT 1.33 K READERS NYAAA ÒwÓ
babay, jumpa esok nanti.
-thalizzx24
![](https://img.wattpad.com/cover/239633769-288-k73274.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear M (Muntaz Halilintar
Randomaku akan selalu ada untuk mu di hati -Muntaz Halilintar- [] [] [] [] [] [] [] [] [] [] [] [] aku akan selalu mengigat mu -Dear M- -Fateh Halilintar- [] PU:Muntaz Halilintar,Fateh Halilintar [] WARNING!!TYPO LEPAS DARI KANDANG,SLOW UPDATE,NO PLAGIAT...