lima

5 3 0
                                    

Hyena menggeliat karena cahaya matahari yang menembus gordennya. Untuk hari ini tak ada kata bangun pagi bagi Hyena,ya ini hari sabtu Hyena sekolahnya full day jadi untuk hari sabtu Hyena libur.

"Masih jam setengah tujuh ternyata masih terlalu pagi" Hyena memainkan hp sebentar rencananya sih dia akan lanjut tidur lagi tapi nyatanya dia malah keterusan main hp. Hyena merasa lapar padahal Hyena orangnya tak mudah lapar di pagi hari tapi ntah kenapa disetiap hari libur dia selalu lapar di pagi hari.

Hyena pun bangun dan ke kamar mandi hanya untuk sekedar mencuci wajah dan sikat gigi,lalu Hyena turun ke bawah menuju dapur namun saat ingin menuju dapur mata Hyena sudah ternodai padahal masih pagi seperti ini. Hyena melihat ayahnya yang sedang berduaan dengan wanita lain.

Flashback on

"Dad kenapa bawa perempuan lain ke sini?" Hyena melihat Daddy-nya sedang bermesraan di ruang tengah. Saat itu Hyena masih kelas 4 SD.

"Ini bakalan jadi Mommy baru kamu" jawab Daddy Hyena dengan senyuman di wajahnya. Disaat itu pula Hyena langsung berteriak Hyena marah kenapa Daddy-nya bisa sekejam itu dengan Mom-nya bahkan Mom-nya baru meninggal dua minggu yang lalu. Hyena yang tak kuat melihat mereka berdua pun lari ke kamarnya untuk menenangkan diri.

"Hiks.... Mom kenapa meninggalkan aku sendirian,apa Mom tak sayang sama Hyena?" Hyena menangis sambil memeluk foto Mom-nya. Hyena bahkan sempat terpikirkan untuk kabur dari rumah namun ia tak tau harus kemana.

Flashback off

Setelah melihat mereka berdua Hyena pergi ke kamarnya,Hyena muak dengan semua ini sudah dua tahun kepergian Ibunya tapi Ayahnya tetap saja bersama wanita itu. Hyena tidak akan pernah merestui hubungan mereka kalaupun mereka nekat untuk kejenjang yang lebih serius Hyena akan pergi dari rumah ini.

Karena suasana hati Hyena yang sedang buruk Hyena memutuskan untuk pergi jalan-jalan. Hyena menelpon Jeno untuk menemaninya jalan-jalan.

"Hallo Jen mau temani gue jalan gak? Gue traktir makanan deh" Jeno yang mendengar suara Hyena seperti itu saja sudah tau bahwa Hyena sedang dalam keadaan badmood.

"Ayok kita ketemuan aja ya di cafe deket rumah lo" Jeno tidak mungkin menolak ajakan Hyena karena Jeno memiliki rasa dengan Hyena ntah rasa suka yang muncul karena nyaman atau yang lainnya.

"Oke gue tunggu ya" Hyena pun bersiap-siap untuk pergi. Setelah semuanya sudah siap Hyena turun dan tidak menghiraukan Ayah dan wanita itu,namun wanita itu memanggilnya. Oh tuhan cobaan apalagi ini Hyena sudah terlalu sakit hati melihat dua manusia yang sedang bermesraan itu.

"Hyena mau kemana?" Ayah Hyena menoleh ke Hyena bahkan dia tak sadar bahwa Hyena daritadi sudah turun dua kali.

"Bukan urusan lo" Hyena bukannya mau menganggap remeh orang yang lebih tua dengannya tapi semenjak kepergian ibunya ia merasa sang Ayah sama sekali tidak sedih karena kepikiran ibunya mungkin karena wanita itu selalu menemaninya. Tapi Hyena sangat yakin bahwa wanita itu tak tulus mencintai ayahnya,liat saja dari pakaian yang dia gunakan oh tidak Hyena tidak ingin membicarakannya melihatnya saja sudah cukup membuat Hyena kesal.

"Hyena jangan kasar Ayah gak pernah ajarin kamu kayak gitu sama orang yang lebih tua!" Ayah Hyena membentak Hyena. Hyena yang mendengarnya langsung lari pergi keluar rumah. Hancur sudah pertahanan Hyena ia tidak kuat dan akhirnya menangis.

Setelah merasa lebih tenang Hyena pun pergi ke cafe. Cafenya tak begitu jauh jadi dengan jalan kaki sekitar lima belas menit sudah sampai.

Jeno melambaikan tangannya agar Hyena melihat dimana Jeno berada sekarang. Hyena yang melihatnya langsung datang mendekati Jeno.

"Gue udah pesenin minuman kesukaan lo tuh" Hyena tersenyum mungkin sebagai tanda terimakasih. Sudah hampir sepuluh menit masih tak ada obrolan apapun diantara mereka,Hyena masih asik minum dia merasa haus setelah nangis dan berjalan menuju cafe ini.

Setelah merasa puas dengan minumannya akhirnya Hyena membuka pembicaraan.

"Jen lo kan punya saudara cewek tuh kenalin dong ke gue masa kita dah temenan dari lama tapi lo gak pernah ngenalin keluarga lo ke gue, ya bukan apa-apa sih cuman mungkin bisa nambah teman hehe" Hyena ingat Jeno pernah cerita kalau dia punya saudara perempuan dan sekarang katanya sih kerja sebagai sekretaris di perusahaan besar.

"Dia lagi sibuk-sibuknya tuh nanti deh kapan-kapan gue kenalin ke lo" Hyena yang mendengarnya tanpa sadar memeluk Jeno. Hyena sangat senang temannya ini sangat asik. Namun disisi lain Jeno yang dipeluk pun kaget ntah ada perasaan apa dia dengan Hyena rasanya jantungnya sekarang berdetak dengan cepat.

Hyena yang merasa aneh pun melepaskan pelukannya lalu minta maaf. Dia berharap Jeno tidak baper dengan kelakuannya. Suasana di antara mereka jadi canggung. Hyena berusaha untuk mencairkan suasana ini.

"Jen jalan-jalan ke taman yuk" Jeno hanya mengangguk sebagai balasan dari ajakan Hyena.

Selama di perjalanan Hyena selalu menghela napas dengan berat ntah sudah berapa kali dia seperti itu. Kejadian yang sudah bertahun-tahun lalu muncul di kepala Hyena sangat menyakitkan bagi Hyena.

Kurang lebih dua puluh menit perjalanan mereka ke taman dan akhirnya sampai. Hyena memberikan helmnya ke Jeno dan langsung berlari menuju tempat duduk yang ada di taman tersebut. Jeno yang melihat Hyena seperti itu sangat gemas ingin rasanya dia menculik Hyena dan membawanya pulang.

Angin yang berhembus kencang membuat rambut Hyena berhamburan meski berhamburan tapi kecantikan Hyena tetap saja bahkan bisa dibilang lebih cantik dengan matanya yang tertutup menikmati hembusan angin. Rasanya suasana hati Hyena mulai membaik. Hyena yang merasa bosan karena tak ada obrolan daritadi pun menoleh ke arah Jeno dan ternyata Jeno tertidur sambil mendengarkan lagu, seenak itu anginnya sampai-sampai Jeno tertidur saking nyamannya. Posisi tidur Jeno pun membuat Hyena ngilu,apa tidak sakit tidur dengan posisi duduk?.

Hyena akhirnya membangunkan Jeno. Hyena merasa kasihan dengan Jeno mungkin Jeno lelah jadi dia tertidur saat terkena angin yang sejuk ini.

"Jen Jeno bangun ayok kita pulang aja kasian lo cape ampe tidur gitu" Jeno pun terbangun lehernya terasa sakit dengan posisi tidur seperti itu. Hyena yang memang selalu membawa air putih kemanapun memberikannya untuk Jeno agar dia lebih sadar.

Setelah lima menit menunggu Jeno benar-benar sadar akhirnya mereka pun pulang. Kali ini Hyena berharap setelah sampai di rumah perempuan itu sudah tidak ada lagi.

"Dah sampai istirahat lo ya gue juga mau istirahat ngantuk banget semalem gue begadang soalnya,sorry ya Yen padahal lo lagi badmood tapi guenya kayak gini" Jeno merasa bersalah dengan Hyena karena tidak bisa menemani Hyena lebih lama.

"Santai aja kali udah sana pulang hati-hati dijalan yak makasih untuk hari ini" Jeno tersenyum lalu pergi meninggalkan Hyena.

Hyena masuk ke dalam rumah dan melihat sekitar dan ternyata tidak ada siapapun,ini lah yang diinginkan Hyena walaupun ia sendirian tapi setidaknya hatinya dalam kondisi yang baik. Hyena pun pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri Hyena paling tidak bisa jika habis keluar rumah tidak langsung mandi.

Setelah beberapa menit di dalam kamar mandi Hyena turun menuju dapur untuk mengambil minum tenggorokannya terasa kering. Hyena melihat jam dan sekarang sudah pukul empat sore Hyena ingin tidur sebentar agar nanti pikirannya bisa menjadi lebih tenang.







Lumayan panjang kan? Ngumpung lagi ada ide nih hehe.
Makasih ya buat yang udah baca cerita ini dan vote cerita ini kalau ada yang kurang kalian bisa kasih tau aku,aku menerima kritik dan saran kok agar kedepannya aku bisa lebih baik lagi.

With You Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang