Matahari menyambut Ayna dari tidurnya, hari dimana Ayna akan melakukan kegiatan rutinnya, ia akan menyusuri kota tersebut dan berakhir di Museum Louvre. Namun ia sedikit ragu hari ini, apakah pria tersebut akan datang lagi. Ia merasa di teror akan kejadian hari lampau. Bagaimana tidak gadis 19 tahun tersebut tidak memiliki teman satu pun bahkan keluarga sekali pun. Ayna punya keluarga tapi itu dulu sebelum insiden yang membuat ia trauma bertahun-tahun tersebut terjadi. Dan membuatnya hidup seperti sekarang.
"Syukur, pria gila itu tidak ada disini" tidak lupa dengan cola di tangan kirinya ia berdiri mematung lagi.
Ayana sangat syok atas apa yang ia lihat sehingga membuatnya tersungkur kebelakang. Iya pria tersebut datang lagi. Kali ini tidak ada ruang untuk Ayna melarikan diri, karena pria tersebut menghalanginya.
"AHHH BAYU!!! Dasar orang gila. Mengapa kau terus- menerus mengikutiku? Apa yang kau inginkan dariku, aku bahkan tidak punya apa-apa lagi yang bisa diambil" teriak Ayna dengan emosi. Iya pria tersebut bernama Bayu. Entah mengapa Ayna menyebutkan nama tersebut seperti mereka telah saling mengenal.
"Bagaimana jika aku hanya ingin kau bahagia, dan berhenti menyalahkan dirimu sendiri, kau liat apa yang kau lakukan saat ini. Kau masih muda banyak hal yang belum kau lakukan. Masih banyak kesempatan untuk mencoba lagi. Tidakkah kau ingin Ayahmu bahagia jika melihatmu bahagia?"
"Kau bahkan tidak tau apa yang kau katakan , hanya omong kosong yang keluar dari mulutmu. Bagaimana kau tau bahwa ayahku tidak bahagia?" Ayna berteriak dengan emosi
"Ingat Ayna ayahmu telah tiada , dia telah meninggal. Apa yang akan kau lakukan? Berdiri disini dan meratapi kepergiannya setiap hari? Itu yang akan kau lakukan? Bahkan kau sendiri tidak tahu apa yang kau lakukan? Kau terhipnotis akan rasa penyesalan dan bersalah itu. Ayna kau pasti bisa bangkit. Aku akan membantumu" senyum tipis terpasang di bibir Bayu.
Ahh itu kedua kalinya ia bertemu bayu tetapi sudah lama sejak ia tidak bertemu Bayu lagi.
YOU ARE READING
MIMPI
Short StoryKenangan pahit itu terus saja muncul , mungkin itu adalah jalan yang terbaik bagi ku.