Budayakan vote and komen yah!
••••••••
"
Njaa, jadi pulang bareng gak? Katanya minta beli es." Kata Sagara sambil berdiri dihadapan Senja dengan tangan dimasukkan ke saku celana.
"Hm." Jawab Senja cuek, dia masih kesal dengan kejadian tadi pagi. Untung dia membawa rok candangan dan tadi temannya juga membawa roti jepang yang dimaksud Senja.
"Aelah masih kesel aja. Maapin lah." Kata Sagara membujuk.
"Bacod banget! Cepetan! Katanya traktir gue es." Kata Senja sewot dan langsung berjalan mendahului Sagara.
"Kan kan, ditinggal lagi. Hobi amat ninggal gue." Kata Sagara geleng geleng dan mengejar Senja.
•••
"Lo mah pen di kejar mulu." Kata Sagara sambil merangkul pundak Senja.
"Hah? Apaan?" Tanya Senja tidak paham.
"Ha hu ha hu. Bodo amat!" Kata Sagara kesal.
"Dih! Kok lo yang marah sih!? Ga jelas banget!" Kata Senja sewot.
"Aelah njaa, iya iya gue yang salah. Mana ada cowo bener." Kata Sagara sambil bergumam.
"Apa kata lo?! ENAK AMAT CEWE MULU YANG DISALAHIN?!" Kata Senja kesal.
"Lah njaa? Kan gue gaada bilang cewe salah, kok lo sewot?" Kata Sagara bingung.
"Yah kata kata lo itu tanpa sadar bilang kalau cewe tuh suka nyalahin cowo. Berarti cewe salah." Kata Senja berbelit.
"Ha? Apaan njaa? Ngomong apaan lo? Riwet amat perasaan." Kata Sagara bingung.
"Ya ya intinya gitu, auah." Kata Senja sambil meninggalkan Sagara.
"Sabar." Gumam Sagara.
•••••••
"Njaa pen beli es dimana? Sekalian makan ga? Laper nih gue." Kata Sagara dan membuat Senja sedikit berfikir.
"Emm, ayo aja mah sambil makan. Tapi, es nya pas udaa makan aja." Kata Senja dan diangguki Sagara.
Mereka sudah sampai di depan gerobak mie ayam langganan mereka. Mereka berdua sangat sering makan di sini, sampai mamang mamangnya sangat hafal dengan mereka.
"Njaa disini aja ya? Gaapa kan?" Tanya Sagara.
"Aelah gar, lo kayak baru kenal gue aja. Lagian ini kan langganan kita dodol. Sok pura pura lupa." Kata Senja sambil memutar bola matanya.
"Anzer sensi, basa basi lah njaa." Kata Sagara sambil terkekeh.
"Hi ha hi ha, basa basi ntarr ujung ujungnya basi." Kata Senja langsung turun dari motor Sagara.
"Hari ini gue ditinggal ama dia berapa kali yah, miris amat." Kata Sagara sambil tersenyum sabar.
"Woii Saga! Ayo! Laper nih gue!" Teriak Senja. Untung sedang sepi, jika tidak pasti sangat malu.
"Sabar dikit napa jadi cewe. Jadi cewe gaada kalem kalemnya, heran gue." Kata Sagara sambil berjalan menuju tempat Senja.
"Apa lo bilang? Coba ulang?" Kata Senja mendelik.
"Aelah, bercanda doang. Sensi amat." Kata Sagara sambil cengengesan.
"Nihh mas gara mbak senja." Kata mang gino.
"Makasih mangg, wihh mantep." Kata Sagara.
"Makasih mang." Kata Senja.
"Sama sama, mamang ke jualin yang lain dulu yah." Kata mang gino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sagara dan Senja
Teen Fiction"SAGAAAAAAAAA!!!!! BALIKIN TAS GUE BANGSAD!!! ASW LO ANJIM! SAGA WOI ASW! SAGAAAARAAAAAA TOLOLLLLL!" "Apa sih permaisuri ku yang cantik tiada tara. Kamu kenapa bee?" "BEE BAA BEE, BABI YANG ADA! BALIKIN IHHHHH!" "Aihh kamu teh marah marah mulu jadi...