Hallo, aku bawa cerita baru mohon dukungannya. Untuk sementara waktu cerita aku yang pertama yaitu Hope in Sky aku unpublish.
Happy reading jangan lupa vote and comment ya!!!
Kini sepasang kekasih tengah duduk di sebuah bangku taman sambil menikmati suasana sore hari yang begitu cerah. Keduanya masih menggunakan seragam sekolahnya. Lelaki itu terus memandangi gadisnya, kemudian menyelipkan beberapa helaian rambut yang terjatuh."Rion jangan lupa ada PR kimia, dikerjain jangan cuma didiemin." kata gadis itu mengingatkan kekasihnya.
Lelaki itu pun terkekeh sembari mengacak-acak rambut gadisnya dengan gemas dan kemudian menjawab "Iya, nanti kalau ga lupa,"
"Selalu gitu ish." ucap gadis dengan mulut yang maju beberapa centi.
"Iya cantik nanti aku kerjain ko." jawab lelaki itu dengan mencubit salah satu pipi gadisnya.
"Pinky promise," kata gadis itu dengan jari kelingking yang diangkat.
"Promise sayang." jawab lelaki itu. Sang gadis yang mendengar kata sayang itu pun langsung mengalihkan pandangan karena mukanya sudah pasti memerah.
"Coba liat sini," kata Rion sambil memegang dagu gadisnya.
"Ko merah?padahal udah sering dipanggil sayang." goda Rion sambil mengusap pipi gadisnya.
"Ara malu Rion, jangan kaya gitu." cicit gadis itu dengan pelan, yang dibalas Arion dengan tawa terbahak-bahak.
"Iya udah ga, ayo pulang udah sore nanti aku dimarahin bunda bawa anak gadisnya telat pulang." ajak Rion memakaikan jaket berwarna baby pink ke gadisnya.
"Makasih, tapi nanti berhenti di depan komplek mau beli jajan." ajak Ara kepada Rion.
"Laksanakan tuan putri" jawab Rion kemudian mencium pipi kiri gadis itu, gadis itu pun melotot kemudian lari meninggalkan Rion. Rion yang melihat itu pun hanya mendengus geli. Ada-ada saja tingkah gadisnya itu.
Di perjalanan kali ini, lagu Lewis Capaldi Before You Go mengalun, di tengah kemacetan. Terkadang sepasang kekasih itu pun ikut menyanyikan lagu ini. Untuk urusan vokal, Adhara dan Arion jangan ditanyakan lagi.
Di tengah-tengah lagu Adhara menurunkan jendela mobil dan memanggil seorang anak jalanan, sedangkan Rion hanya sibuk memperhatikan gadisnya. "Kenapa kak?" tanya seorang anak jalanan.
"Mau beli tissue ada?" tanya Adhara disertai senyum manisnya. Anak jalanan itupun langsung tersenyum sumringah dan berkata "Ada kak," jawab anak jalanan itu sambil memberikan tissue kepada Adhara.
"Terimakasih, ini uangnya." ucap Adhara memberikan satu lembar uang berwarna merah.
"Aku ga ada kembalian nya kak, ini dagangan baru laku satu." ucap anak itu tertunduk sedih.
"Ambil aja! jangan lupa makan ya," balas Adhara.
"Terimakasih kakak cantik." jawab anak itu dengan senyumnya yang dibalas senyum tulus seorang Adhara.
Rion pun kemudian melajukan mobilnya, karena sudah tidak terlalu macet. "Kenapa ga beli di supermarket aja?" tanya Rion pada gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua
General FictionAdhara Ratu Ariadi, setelah dua tahun meninggalkan tanah kelahirannya. Kini ia telah kembali. Adhara tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan tentu ber-attitude baik. Kabar kembalinya leader dari grup Twilight Sparkle itu menggemparkan seluruh kota. Set...