Chapter 33

1.8K 93 6
                                    

Arsen terkejut saat klien yang akan ia temui tidak jadi datang justru Damian menggantikan mereka yang tidak bisa datang. Arsen berpura-pura seakan tak terjadi apa-apa di masalalu. Sebenarnya Arsen ingin menonjok wajah yang sudah membawa Lily jauh dari jangkauan nya. Damian sendiri tersenyum tipis melihat sahabat lama nya yang sudah bertahun-tahun tak bertemu.

"Kemarin malam suasana tampak tidak mendukung saat kita ingin berbicara. Tetapi aku harap sekarang kita bisa berbicara, membahas masalalu mungkin." Damian berkata santai kepada Arsen yang sudah mengepalkan tangan nya di bawah meja.

Freya meneguk ludahnya merasakan hawa panas di sekitar mereka maka dari itu Freya langsung pamit pergi meninggalkan Arsen bersama Damian yang kabur bersama Lily.

"Tentu kita bisa menghabiskan waktu ini untuk saling berbicara.." sahut Arsen tak kalah santai nya. Pria itu tak mau terpancing oleh Damian. Arsen mulai menyadari bahwa ia memiliki musuh di sekitar nya.

"Sudah lama kita tak berbicara santai. Terakhir kita bisa berbicara santai saat Sarah di rawat di luar negeri." ujar Damian meminum teh nya. Arsen seketika menyeringai.

"Dan itu terakhir kita bertemu bersama Sarah, bukan? Tiba-tiba kau pulang untuk urusan pekerjaan. Tetapi? Kenyataan nya kau kabur bersama pelayan ku.." sindir Arsen membuat Damian tersenyum miring.

"Aku menang memiliki urusan Ar, dan urusanku adalah Lily. Aku pernah bilang bukan? Aku ingin memiliki Lily?" jawab Damian tenang tak terganggu dengan tatapan intimidasi Arsen.

"Kenapa kalian tidak mengatakan secara langsung kepadaku kalau kalian ingin bersama? Kenapa malah kabur meninggalkan rumah saat aku membawa jenazah Sarah."

Arsen menahan gejolak hatinya saat mengingat Damian dan Lily kabur di saat Sarah meninggal.

Damian tahu bahwa Sarah telah tiada dan kenapa Damian membawa Lily tanpa sepengatahuan semua orang Termasuk Monica yang jatuh sakit memikirkan Lily yang hilang entah kemana.

"Entahlah, aku hanya merasa perlu melakukan itu semua. Insting seorang pria saja." gurau Damian tertawa renyah.

Arsen sendiri tak menanggapi gurauan Damian dan tetap menatap datar kearah pria itu.

"Sudahlah, jangan di permasalahan lagi Ar. Pelayan mu sudah bahagia bersamaku jadi kau tak perlu cemas." jelas Damian kembali.

Arsen semakin mengepalkan tangan nya mendengar ucapan Damian yang berhasil membakar jiwa raga nya. Bahwa Arsen bersumpah akan membuat mereka jauh lebih menderita karena bersenang-senang diatas penderitaan nya!

"Aku senang mendengarnya. Bagaimana kalau kita bekerja sama? Sudah lama perusahan kita tidak bekerja sama." tawar Arsen seketika senyum Damian lenyap.

Pria itu terdiam sesaat karena tawar dari Arsen yang mendadak.

"Ayolah kawan, jangan banyak berpikir. Apa kau takut akan sesuatu?" tanya Arsen dengan senyum miringnya membuat Damian langsung menerima ajakan kerjasama dari Arsen.

"Tentu tidak. Aku menerimanya, besok kita bahas ini bersama sekertaris  kita. Bagaimana?" kata Damian lalu Arsen menganggukkan kepala nya dan berjabat tangan sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan restoran.

Aku pastikan kau akan menyesal telah memilih Damian, Lily. Kau bahkan akan bersujud di kaki ku nanti...

****
Saat ini Lily hanya bisa terkurung bersama putra nya Thomas karea ia tak bisa membantah Damian karena pria itu selalu saja mengancam akan melenyapakan Thomas atau memisahkan mereka berdua. Lily tak ingin berjauhan bersama putra satu satu nya. Tujuan hidupnya saat ini dan belahan jiwa nya adalah Thomas.

"Ma, Papa kapan jemput kita?"

Thomas selalu saja menanyakan keberadaan Papa nya yang tak kunjung datang menjemput mereka. Bocah itu ingin sekali bertemu dengan Papa nya yang selalu Mama nya tangisi setiap malam.

Lily hanya bisa memeluk dengan erat putranya yang masih kecil tetapi sudah mengerti situasi saat ini.

"Nanti, Papa akan menjemput kita dan bawa kita keluar dari sini." kata Lily bergetar. Terkadang Lily marah dan ingin berteriak kepada Tuhan kenapa hidupnya begini?

Selalu mendapatkan kesedihan dari pria-pria yang ia kira baik.

4 tahun berlalu sikap malu-malu nya hilang berganti menjadi ketakutan dan tertekan. Lebih baik Lily memilih tetap menjadi pelayan selamanya asal putra nya tak merasakan hidup terkekang dan selalu terintimidasi seperti saat ini.

Pintu terbuka membuat Lily dan Thomas terkejut, ketakutan nya semakin menjadi saat melihat Damian dengan wajah marahnya.

Kenapa dia marah?

"Aku baru bertemu dengan Arsen, kau pasti senangkan mendengar nya, kan?" sinis Damian tiba-tiba membuat Lily terkejut.

Lily mencoba tenang dan seakan tak berpengaruh saat mendengar nama Arsen di sebut.

"Aku akan bekerja sama dengan dia. Jadi ingat, dia sudah memiliki istri dan kau jangan mencoba memberitahunya kalau kau memiliki anak."

Lanjut Damian mengancam sambil melirik Thomas yang bersembunyi di belakang Lily.

"Aku berjanji tidak akan memberitahunya jadi kau tenang saja. Aku juga tidak ingin menghancurkan rumah tangga mereka mereka." sahut Lily tegas karena memang ia tak ingin mengusik kehidupan Arsen lagi.

Meski terkadang terbesit di hati nya ia ingin mengungkapkan kalau pria itu memiliki anak bersama dengan nya tetapi itu hanyalah khayalan semata karena sampai kapanpun Lily tak ingin merusak rumah tangga Sarah dan Arsen.

Senyum tipis tersungging di bibir Damian dan sangat lega mendengarkan ucapan tegas dari Lily, tetapi hati kecilnya sedikit takut kalau saja Lily tahu bahwa Sarah sudah meninggal 4 tahun lalu..

Setelah kepergian Damian, Lily mencoba mengontrol detak jantungnya karena ia merasa semakin dekat dengan Arsen.

Entah kenapa perasaan nya berkata seperti itu tetapi tak di pungkiri ada ketakutan yang Lily rasakan saat pertama bertemu Arsen tadi malam. Seperti ada amarah dan dendam yang  Arsen simpan. Lily harap itu tidak benar meski ia cukup tahu sifat Arsen yang sama saja seperti Damian.

Pria egois dan akan melakukan apapun demi keinginan nya!

"Apakah kalian bahagia? Setelah kepergian ku apakah tuan dan nyonya bahagia? Aku harap begitu.." lirih Lily tak bisa menutupi rasa sesak di rongga dada nya karena cinta nya benar-benar ia hapus dan fokus utama nya adalah kabur dari Damian dan membawa putra nya agar tidak menderita.

******

Damian benaran cinta atau terobsesi karna pernah melepas Stella mantan istrinya?

Arsen terbakar api cemburu!! Jadi Arsen beneran cinta Lily ???

Thomas kasian tertekan ya. Hiks

Apakah kesalahpahaman ini bisa selesai?

Terima kasih semua.

Jangan lupa vote komen follow dan tinggalin jejak kalian semua ya. 🖤

28.10.2020.
17.09 wib

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang