"Sampai kapan kau akan terus menghakimi ku, Baekhyun... Sampai kapan? Sampai kapan? SAMPAI KAPAN?!!!"
"BAEKHYUN! HEI BANGUN!" teriak pria yang berada di samping Baekhyun, mencoba menggucangkan tubuh mungil itu.
"Huh... Huh... Huh."
Nafas pria mungil dengan nama Baekhyun itu memburu, terlihat dari deruan nafas nya yang tidak teratur dengan dada nya yang bergerak cepat naik turun.
Setelah benar tersadar, Baekhyun mengusap wajah nya dengan tangan milik nya, kemudian barulah ia menoleh pada teman yang sudah berjasa membangunkan nya dari mimpi itu.
"Huh, terimakasih Jong." ucapnya pelan.
"Mimpi buruk lagi?" tanya Jongdae.
Baekhyun mengangguk pelan, lalu mencoba berdiri dari kursi nya, "Ya begitu."
"Aku lupa, ini sudah jam berapa?" tanya Baekhyun kemudian.
"Eum... Tunggu,"
Jongdae yang tadinya baru akan menyibukan dirinya dengan para pelanggan lagi, kembali menoleh ke arah teman nya itu setelah ia melihat jam di pergelangan tangannya.
"Hampir 7 malam, ada apa? Ah, kuharap kau tidak akan kemana pun karena kemungkinan udara lebih dingin." ujar Jongdae mewanti.
"Sudah jam 7?! Aku telat." pekik Baekhyun heboh.
"Ku katakan kau tidak— "
"Hari ini tepat hari kematian ibu ku, mana mungkin aku tidak mengunjungi makam nya kan?" Baekhyun membalas ucapan Jongdae yang berhasil membuat pria yang tinggi nya hampir sama dengan nya itu terdiam merasa bersalah.
"Aku lupa, maafkan aku Baek."
"Tidak papa, aku akan pergi. Maaf ya meninggalkan mu sendirian."
"Pergilah, kau tau ini bukan pekerjaan sulit."
•
"Kau akan kembali ke Amerika atau tidak?"
"Tidak tau."
"Aku serius, Park Chanyeol!"
Chanyeol, pria tinggi itu menghela nafasnya jengah, sejak tadi menanyakan perihal apakah ia akan kembali ke Amerika? Apakah akan kembali kesana? Apa tidak ada pertanyaan lain yang lebih menarik?
Terserah apakah ia ingin kembali atau tidak, kenapa anak didepan nya ini harus terus menerus menyerang nya dengan pertanyaan yang sama dan membuat nya merasa muak.
"Aku lebih serius, jika nanti nya aku memang harus kembali ke Amerika, maka aku pasti kembali." balas Chanyeol sambil mengambil rokok yang ada di saku celana jeans nya.
"Kalau nantinya akan kembali juga, lalu untuk apa kau ke korea? Rindu padaku?"
Chanyeol mengekeh setelah menghembuskan asap rokok nya kedepan wajah si pria yang terlalu suka bertanya pada nya ini.
"Dengar Sehun, sungguh menggelikan ucapan mu barusan. Dan ingat aku ini sudah dewasa. Hidup ku adalah pilihan ku, bukan tentang pilihan mu atau siapapun itu!" sentak nya.
"Itu benar, tapi jangan lupakan fakta bahwa aku adalah adik mu." balas Sehun.
"Adik apanya! Kau hanya pria dewasa yang kutemui tidak sengaja." elak Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL I WANT | CHANBAEK | hold on!
Fanfiction❝But If you love me, why you leave me?❞