Chapter 34

1.7K 95 1
                                    

Arsen saat ini sudah merencanakan untuk menjebak Lily dan membuat wanita itu menderita. Kemarahan Arsen atas kepergian wanita itu bersama Damian membuat api amarah di dalam dirinya berkobar.

Awalnya Arsen berpikir ia bisa merelakan Lily tetapi tidak! Ia tidak bisa merelakan wanita itu dengan mudah. Bukan untuk ia miliki tetapi untuk Arsen ingin Lily siksa karena sudah berani mempermainkan hati seorang Arsenino Navaro!

"Kau tidak akan bisa lepas dariku Lily, nikmatilah kebahagian mu yang akan aku rengut paksa seperti kau merengut ketenanganku saat kau pergi. Penyihir cilik." ujar Arsen penuh dendam.

Setelah itu Arsen berjalan keluar ruangan nya bersama Freya untuk bertemu dengan Damian. Mereka sepakat untuk bekerja sama dan hari ini mereka akan bertemu untuk membahas kerja sama mereka. Sesampai nya di sana Arsen sudah melihat Damian bersama sekertaris nya

"Maaf membuat kalian menunggu, jalanan sedikit macet." ujar Arsen sambil duduk di ikuti oleh Freya. Mereka berdua akhirnya mulai membahas kerja sama yang akan mereka lakukan.

"Baiklah kita sepakat membuat produk itu." kata Arsen cepat.

"Tentu kita hanya perlu mengumpulkan dana untuk melaksanakan itu semua." balas Damian. Pembahasan itu di akhiri dengan makan siang bersama.

"Besok hari libur, aku ingin kau dan Lily kekasih mu itu datang kerumah ku. Hm, merayakan pertemuan kita mungkin." ucap Arsen santai menyadari raut wajah Damian yang tak bersahabat.

Arsen kesal kepada dirinya sendiri kenapa ia marah saat Damian seakan memiliki hak atas Lily? Seperti sekarang pria itu terlihat cemburu saat akan mengajak Lily bertemu. Hatinya meradang karena itu!

"Bagaimana kabar Lily, Tuan? Apakah kalian sudah menikah?" tanya Freya berhasil membuat Arsen ingin mencekik Freya saat ini.

"Belum, mungkin nanti. Aku harapan kalian datang saat aku menikah dengan Lily." ujar Damian dengan senyum penuh kemenangan.

Seketika Arsen langsung berdiri karena ia sudah tak tahan dan ingin menonjok rahang Damian karena berhasil membuat emosi nya.

"Sepertinya aku ada pertemuan dengan orang lain Dam, besok aku tunggu kalian di rumahku." ucap Arsen cepat pergi tak menghiraukan panggilan Freya yang menyadari kesalahan nya bertanya seperti itu.

Sial! Harusnya aku tidak menanyakan itu karena aku tahu bahwa Arsen memiliki perasaan lebih kepada Lily sialan itu.

*****
Besok nya segala persiapan untuk menyambut kedatangan Lily dan Damian. Sebenarnya Arsen memiliki rencana agar mereka semakin dekat dan mulai menghancurkan mereka berdua terutama Lily...

"Hidangan sudah siap tuan." Monica berkata kepada Arsen.

Pria tua itu masih mengabdikan dirinya kepada Arsen yang sudah lama menjadi tuan nya. Meski Arsen sangat keras kepada dan temperamental tetapi disamping itu tuan nya begitu baik kepada Freya putrinya dan juga Jessika untuk bekerja di perusahaan bebas milik tuan nya.

Arsen hanya mengangguk dan mengibaskan tangan nya tanda menyuruh Monica pergi. Setelah itu Arsen berjalan kearah jendela kamarnya seraya memikirkan masa lalu nya bersama Lily.

Wanita yang ia kira polos dan lugu ternyata memiliki racun yang mematikan untuknya. Dia haus akan kekayaan milik Damian karna Lily pasti sudah tau bahwa Damian memiliki perusahan yang cukup besar sama seperti dirinya.

Hujan mulai turun bersamaan mobil Damian yang sudah memasuki area rumah Arsen. Kedua tangan Arsen mengepal saat ia melihat Lily keluar dari dalam mobil Damian. Ia begitu marah dan kesal secara bersamaan entah karna apa.

Apa karna dia pergi tanpa pamit atau pergi meninggalkan nya? Arsen rasanya ingin menjedotkan kepala nya ke dingin karna pusing dengan semua ini.

Lily dan Damian sendiri langsung memencet Bel rumah Arsen. Lily sejenak terdiam karna baru menyadari bahwa pria itu sepertinya tinggal lama di kota ini. Lily mencoba menetralkan jantung nya yang benar benar berdebar saat pintu itu mulai terbuka.

Trapped by The Devil 21+ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang