07

8 1 0
                                    

"semakin aku deket sama kamu, semakin nambah rasa sayang aku ke kamu. entah kapan kamu bisa menganggap atau membalas perasaan aku dar. sedetik pun aku ga akan biarin seseorang untuk ambil kamu dari aku atau bahkan nyakitin kamu".

-Alvaro danendra wijaya





————————

ka dinda ingin sekali rasanya menjambak rambut salsa karena ia telah mau dibuatnya. yang benar saja, salsa terus-terusan membuat dinda naik pitam.

pertama, salsa selalu menatap dinda dengan tatapan meremehkan. kedua, salsa selalu menatap dinda aneh. ketiga, salsa selalu memanggil dinda dengan sebutan nenek lampir. bagaimana tidak dipanggil nenek lampir? toh dinda ke sekolah memakai makeup yang berlebihan dan tidak wajar untuk usia anak sekolah.

fiona berbisik kepada dinda "lo tau cewe yang di sebelah shafira? yang pake airpods dino".

dinda mengangguk.

"itu dia yang lagi deket sama alvaro, eh ralat yang kemarin gue ceritain dia yang ditembak alvaro" lanjutnya.

mata dinda benar-benar ingin copot rasanya, emosinya tak tertahan, ia ingin sekali memarahi aldara. tetapi refa menahannya, lalu dinda menepis tangan kasar refa dan jalan menuju meja kantin aldara.

brak..

dinda menggebrak meja kantin yang sedang di tempati 3 sejoli itu. mata dinda menyorot tubuh aldara. ulah dinda langsung menjadi pusat perhatian di kantin.

"LO KAN YANG JALAN BARENG SAMA ALVARO?!" pekik dinda dengan kencang.

aldara memasukkan bakso ke dalam mulutnya "kalo iya kenapa, kalo engga kenapa?"

"LO TUH JADI CEWEK GAUSA GANJEN BISA GAK SIH?!" Dinda meneriaki aldara lagi. aldara pun masih sabar.

"KENAPA LO DIEM? LO BUDEG?ATAU LO TAKUT? HAHA. ATAU LO EMANG BENER KALO LO GANJEN? CEWEK GATEL?!" dinda memaci aldara lagi.

"GAUSA NGATAIN ALDARA BISA GAK? HAH?!" bentak balik salsa ke dinda.

"KENAPA LO YANG JAWAB? BUDEG TEMEN LO? ANAK BARU NYARI GARA-GARA"

"oh lo yang gatel sama alvaro padahal alvaronya gamau ngahahaha" timpal balik shafira tak mau kalah.

"gue ga ngomong sama lo ya bangsat!" ucap dinda, tangan dinda ingin menampar pipi salsa tapi niatnya terurungkan karena aldara lebih dulu menahannya. aldara mencengkeram tangan dinda dengan keras, hingga pemilik tangannya itu merasakan sakit.

"ada urusan apa lo sama gue?" ucap aldara dingin sambil menatap mata milik dinda dengan posisi tangan yang masih mencengkeram.

"lepasin tangan gue setan, sakit!" jawab dinda sambil memberontak tangannya agar lepas dari cengkraman aldara.

dara menatap tubuh dinda "semakin lo berontak, semakin sakit tangan lo!". ucapan aldara mampu membuat semua penghuni kantin bergidik ngeri.

fiona dateng menarik paksa tangan dinda dari aldara. mata aldara langsung menajam seperti elang.

"nasib lo mau sama kaya sahabat lo?!" tanya dara santai.

salsa kembali mengejeknya "haha lo tuh kek apa ya kek cabe". dara menatap dingin salsa agar mulutnya diam. seketika salsa diam.

dara melepas tangan dinda, tanpa aba-aba dinda tersungkur di lantai. "gue peringatan ke lo, jangan pernah deketin alvaronya gue!"

"gila lo ya, alvaro mana mau sama cabe kayak lo!" kini giliran shafira yang merocos.

DARALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang