08

21 0 2
                                    

pagi yang cerah membuat aldara bangun dari tidurnya. alarm pun sudah berkali-kali berbunyi dari arah nakas, pantulan sinar matahari sesekali memantuli jendela kamarnya.

"hoamm" aldara menguap sambil mengucek matanya. ia melihat jam di dinding dan ternyata baru pukul 6 kurang.

lalu aldara bangun dari tidurnya dan segera menjalankan ritual pagi harinya, setelah itu ia turun ke lantai bawah untuk sarapan pagi.

hari ini dara sendirian dirumah tanpa mama, bibi ataupun kedua sahabatnya itu. dara menatap jendelanya sekolah dan melihat ada 2 bodyguard, siapa kalo bukan perintah alvaro agar dara dirumah tidak sendirian, bahkan alvaro menaruh 2 bodyguard untuk menjaga rumahnya.

tringg...

aktivitas dara mengoles selai strawberry terhenti ketika ponselnya berdering.

"hallo? mama!!" pekik dara

"eh kamu, kuping mama pengang" kekeh mama kezia yang tak lain adalah mama aldara

"mama dara kangen" ucap aldara layaknya anak kecil.

"mama juga sayang sama aldara, kamu disana baik-baik aja kan sayang?"

"baik-baik aja ko ma. mama kapan balik ke sini?" tanya dara sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"baru aja mama 3 hari di bandung masa kamu tanyain mama kapan pulang"

"hmmm maa.." dara ingin menyampaikan perihal hubungannya dengan alvaro namun niatnya terurungkan

"sebentar ya sayang nanti lanjut lagi mama ada meeting dadakan"

dara belum menjawab sepatah kata namun telponnya sudah diputuskan oleh kezia secara sepihak. aldara mendengus sebal lalu ia memakan satu tumpukan roti selai strawberry untuk mengganjal perutnya pagi hari ini.







————————







alvaro bosan setengah mati pada saat pembelajaran bu ghea berlangsung, bu ghea salah datu guru pengajar agama. bu ghea selalu saja menceritakan perihal masa pribadinya ketimbang pelajaran. mungkin ada beberapa murid yang menyukai cerita pribadinya, namun tidak dengan dirinya.

alvaro sesekali melirik wajah cantik kekasihnya. ia yang sadar wajahnya dilihat oleh alvaro pun menenggelamkan wajahnya di atas tumpukan buku. barusan alvaro membuat wajah dara seperti kepiting rebus.

alvaro menautkan jarinya kepada jari aldara. "sayang? ko bete?"

aldara pun membalikkan wajahnya ke posisi semula, lalu ia menyunggingkan senyuman terpaksanya ke wajah alvaro.

"senyumnya ga ikhlas!" alvaro membuat nada seperti anak kecil sedang ngambek.

"ish terserah ah" ketus aldara.

"gemes banget kalo lagi badmood gini wkwwk" ucap alvaro dalam hati.

alvaro membujuk dara sambil menunjukkan puppy eyes nya "nanti kita ke outlet gelatto ya pulang sekolah". dara mengangguk sebagai persetujuan dan tersenyum manis. alvaro mengacak rambut dara dengan gemas.

aldara bangkit dari tempat duduk dan ijin ke bu ghea untuk ke toilet sebentar.

"mau gue anter ga?" tanya salsa. dara menggeleng. dara melenggang jauh dan pandangannya hilang seiring langkah kakinya keluar dari kelas.

satya mencolek punggung alvaro. "itu doi kenapa ya?"

alvaro tak menggubris pertanyaan satya. kalau pun ia tahu mengapa dara seperti itu mereka pun ga akan bisa membantu alvaro membenarkan mood dara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang