Park Nia gadιѕ reмaja вerυѕιa ѕeмвιlan вelaѕ тaнυn. ayaнnya мenιnggal aĸιвaт ĸecelaĸaan peѕawaт ѕaaт dιa ĸejepang мengυrυѕ peraѕaan вarυnya yang вarυ ιa dιrιĸan dι negara ѕaĸυra ιтυ.
Park Nia anak sulung dikeluarga-nya, sejak ayahnya meninggal ibunya jadi sakit-sakitan, Park Nia terpaksa harus bekerja keras untuk membiayai pengobatan ibunya dan juga untuk menunjang keperluan sekolah adik-adiknya. Belum lagi ditambah uang sewah rumah, listrik dan sebagainya.
Park Nia sudah mencari pekerjaan dimana-mana, namun satu perasaan atau restoran dan perhotelan besarpun tidak ada yang menerimanya, karena dia hanya bermodal izajah SMP, Park Nia belum sempat menyelesaikan studinya di bang ku SMA karena waktu itu keluarganya mengalami kebangkrutan dan tidak lama kemudian ayahnya meninggal.
Park Nia sangat frustasi memikirkan kuarganya dan juga kebutuhan mereka sehari-hari belum lagi tiap minggu ibunya harus cek up dirumah sakit.
"Andai saja hidup kami masih seperti dulu, andai saja perusahan ayah tidak mengalami kebangkrutan mungkin saat ini aku sudah tamat sarjana, jadi aku bisa bekerja diperusaan manapun untuk membiayai keluargaku" disaat bersamaan hendphone berdering.
"Kringgg..."
"Hallo."
"Hallo Park Nia, aku kau masih mau berkerja tidak?! Kalau mau aku punya job untukmu, permasuknya besar lho kamu bisa dapat empat juta dalam semalam." tidur suara dari seberang sana.
"Benarkah soora?! Pekerjaan apa itu?!"
"Tidak susah kok, cukup tampil cantik, sexi dan pandai bermain diranjang."
"Jadi pekerjaan yang kau maksud jadi PSK?!"
"Iya Park Nia, yah dari pada kita cuma pengangguran, yah apa salahnya bekerja seperti itu. Yang penting kita tidak meminta-minta pada orang. Lagian jaman sekarang sudah gadis seperti kita yang pekerjaan-nya seperti itu."
Park Nia terdiam memikirkan perkataan soora, antara mau dan tidak menerima pekerjaan itu, dia tidak mau karena belum berpengalaman dan juga dia masih gadis perawan berbeda dengan soora yang saat masih duduk di bangku sekolah dulu dia sudah hampir sering melakukan itu bersama pacarnya. Tapi bagaimana dengan keluarganya Park Nia kembali teringat biaya pengobatan ibunya yang semakin mahal.
"Aku mau terima pekerjaan ini" ucap Park Nia meyakinkan.
"Ok, nanti malam aku akan menjemputmu lalu kita akan pergi bersama ketempat kita akan bekerja."
"Iya, sampai nanti"
Pembicaraan mereka berakhir.
Didalam kamarnya Park Nia menangis tidak ingin melakukan itu, tapi dia tidak memiliki pilihan lain ditambah dunia yang kejam menuntutnya melakukan hal yang ia tidak inginkan.
Hidup memang sulit siapa yang akan mempekerjakan seorang gadis yang bahkan tidak memiliki izajah SMA apa lagi dia tidak lulus sekolah tinggi.
*******
Jam tujuh malam Park Nia bersiap diri tekatnya sudah bulat dia akan bekerja sebagai PSK ia tau ibunya tidak akan menyetujui hal itu, oleh karena itu dia berbohong kepada ibunya dan ia mengatakan kalau dia sekarang bekerja disebuah restoran ternama kota diseoul.
"Kakak mau pergi bekerja?" Tanya sanga adik yang baru berumur tujuh 10 tahun.
"Iya, kakak sekarang kerja agar Yoonji, dan kakak Hanna bisa sekolah yang tinggi."
"Kakak bekerja dimalam hari" tanya Hanna yang sedari tadi memperhatikan kakaknya.
"Iya, kakak giliran kerja dimalam hari karena ditempat kakak bekerja pakai shift jadi jadwal kakak dimalam hari."
"Ohh, kakak terimakasih sudah mau bekerja keras untuk kami, apa Hanna berhenti sekolah saja agar Hanna bisa bantu kakak kerja?"
Mendengar perkataan adiknya Park Nia mendekat dan memeluk adiknya sambil menitik air mata.
"Tidak sayang, kamu jangan berhenti sekolah. Kamu juga tidak perlu bekerja, kakak yang akan bekerja dan kamu belajar dengan giat, saat kakak kerja kamu harus menjaga ibu dengan baik. Lagi pula sudah tanggung jawab kakak untuk bekerja, dan kamu juga masih sangat kecil untuk bekerja, umur kamu masih 13 tahun belum bisa bekerja jadi fokus saja pada pelajaran kamu dan buat kakak bangga dengan prestasi kamu oky."
"Iya kakak, aku sayang kakak."
"Kakak juga sayang Hanna"
Kedua adik kakak itu berpelukan, lalu soora datang menjemput Nia.
"Sudah siap?!"
"Ya, tentu."
"Kalau begitu ayo kita pergi."
"Tunggu, aku harus berpamitan pada ibuku terlebih dulu."
"Baiklah."
Nia masuk kamar ibunya.
"Bu,, Nia mau kerja dulu, kalau butuh sesuatu Hanna yang akan menggantikan Nia malam ini, karna kemungkinan besar Nia akan pulang pagi kerjanya."
"Apa selama itu?"
"Iya, Bu. Agar Nia dapat bayaran besar Nia harus pulang pagi."
"Nak, memangnya kau bekerja dimana?"
"Aku bekerja disebuah restoran ternama dikota ini ibu. Jadi ibu tenang saja aku tidak akan bekerja ditempat lain yang tidak ibu inginkan" Nia mengelus lembut tangan ibunya.
"baiklah nak, kau hati-hati dijalan, dan selalu kenakan mantelmu."
"Iya ibu. Aku pergi dulu" Nia mencium tangan ibunya, saat melangkah keluar Nia menoleh melihat ibunya. Ibunya tersenyum.
"Maafkan aku Bu, aku sudah berbohong kepada Ibu, tapi aku tidak punya pilihan lain untuk bekerja dimana lagi." Batin Nia setelah menutup pintu kamar ibunya.
"Sudah siap?!"
"Ya." Nia mencium adik-adiknya Lalu pergi.
Sekitar tiga puluh menit mereka sampai ketempat mereka akan bekerja. "DREAM MOTEL" nama gedung itu.
"Apa benar disini?" Tanya Nia pada Soora.
"Yah, alamat memang disini jadi disini?"
"Diluar tempat ini tampak suci tapi didalamnya kita akan tenggelam dalam kegelapannya." ucap Nia.
"Sudahlah ayo kita masuk." ajak Soora.
Keduanya pun melenggang masuk. "Kita naik lantai tiga" ajak Sorra setelah mereka sudah sampai depan lift.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
ғanғιcтιon nc 21+ 🌚🌚
Fanficмengandυng cerιтa vυlgar, нarap dewaѕa dalaм мeмвaca :)