waŋɩta ɟaɭaŋɠ [ ѕυga ]

58 5 0
                                    

Didalam lift Nia merenung menerima takdirnya yang sebentar lagi akan terasa bagaikan neraka. Sebentar lagi juga pria-pria jahanam akan memaninkan tubuhnya dengan nafsu gila mereka, selama ini ia selalu menjaga dirinya dari kenakaln remaja dan sex bebas tapi malam itu ia menyerahkan dirinya pada dunia gelap yang ia benci selama ini.

"Ting.." lift terbuka.

"Ayo keluar" ajak soora pada Nia, sementara Nia tidak menjawab dan keluar dari litf.

Mereka berdua didatangin oleh seotang wanita yang cukup cantik, wanita itu mengantar mereka pada sebuah ruangan, diruangan itu terdapat wanita paruh paya yang terlihat muda dan masih berwajah cantik mungkin karena dia rajin merlawat dirinya, wanita ini mempersilakan Nia dan soora duduk, mereka berduapun duduk.

"Jadi kalian benar mau bekerja disini?" tanya wanita paruh baya itu pada mereka.

"Iya, Nyonya Lee" begitulah panggilan wanita itu.

"Baiklah, aku akan memberitahukan apa yang harus kalian lakukan selama bekerja ditempat ini, gampang saja kalian perdua cukup buat konsumen saya puas, berikan semuanya untuk mereka jangan menolak mereka walaupun kalian lelah."

"bayarannya tergantung bagaimana kalian menaklukan mereka saat bermain diatas ranjang, dan saya tidak akan mengambil uang itu, melainkan uang itu full buat kalian, hanya saja, seperti yang saya katakan buat mereka puas agar mereka selalu datang kesini, uang kamar dan makanannya untuk saya, dan uang servicenya untuk kalian bagaimana kalian setuju syaratnya?!".

"Ya, kami setuju." Nia hanya terdiam tanpa berkata satupun.

"Dan kamu, kenapa hanya diam dari tadi? Apa kamu setuju dengan syarat yang saya berikan?".

"Ya, saya setuju." jawab Nia singkat.

"Kau akan menjadi tempat penghasilan uang ditempat ini, wajahmu sangat cantik pasti akan banyak pria-pria nanti yang akan membayarmu dengan mahal jadi bekerjalah dengan baik. Apa kau sudah pernah terjun didunia ini?" tanya nyonya Lee pada Nia.

"Tidak, ini pertama kalinya untuku."

"Jadi kau masih virgin?!"

"Ya, nyonya Lee."

"Tidak masalah, siapa namamu?!"

"Nama saya Park Nia, aki nama pangilanku Nia"

"Baiklah sudah cukup perkenalannya waktunya kalian bekerja, Yoora tolong bawa mereka ke ruang busana."

"Baik Nyonya."

Nia dan Soora diajak ke ruang busana, mereka diminta untuk mengganti pakaian mereka dan juga dihias oleh asisten hotel itu, mereka diberikan pakaian yang sangat tipis dan bisa dikatakan tembus pandang, belahan dada dan bra mereka terlihat jelas dari luar pakaian itu.

"Mari aku antar kemar yang akan disewa oleh konsumen nanti."

Nia soora mengikut asisten itu.

"Nia apa aku terlihat cantik?" tanya soora.

"Ya, kau sangat cantik."

"Ada apa? Kau terlihat sedih apa kau sakit? Atau punya masalah? Ayo katakan."

"Tidak aku baik-baik saja." jawab Nia tidak ada yang mengetahui perasaannya saat itu, dia ingin sekali lari tapi disaat yang bersamaan diteringat kaluarganya butuh uang.

Asisten Hotel itu mengantar Soora kemar Hotel Nomor 102 kamar itu cukup mewah.

"Selamat bekerja lakukanlah yang terbaik oky" tegas asisten itu pada Soora.

"Baik, Nia selamat bekerja. Setelah ini kau pasti akan terbiasa" Kata-kata itu menusuk hati Nia.

"Mungkin Soora benar, aku harus membiasan diri, anggap saja pekerjaan ini sebagai kesenangan."

Mereka masuk dikamar yang sangat luas dan mewah.

"Ingat! kau akan bekerja sampai pagi, orang yang akan membayarmu orang berpengaruh di sudah membayar mahal kamar ini, jadi kau puaskan birahinya anggap saja dia itu suamimu dan merikan semua padanya."

"Tapi aku tidak tau apa yang harus aku lakukan."

"Dia punya cara untuk mengajarimu, dia orang yang sangat ahli mungkin saja kau akan ketagihan nanti jadi selamat bekerja aku haru pergi, karna aku juga harus bersiap untuk bekerja." asisten itu lalu keluar kamr itu sambil tersenyum penuh arti pada Nia.

"Selamat bersenang-senang." dia lalu menutup pintu.

Sementara Nia Menunggu disamping ranjang, hatinya berdebar sangat kencang dia sangat takut akan apa yang akan terjadi pada dirinya.

Dia berkeliling kamar itu mencoba menyesukain diri sekaligus menghilangkan ketakutannya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka sangat pelan Nia dengan cepat duduk mematung di samping ranjang ukuran big size mewah itu pandangannya mengarah kearah pintu.

Di pintu itu masuk pria muda tampan berkulit putih dan juga perpostur tinggi. Niatertunduk setelah melihat wajah pria itu, sementara pria itu tersenyum smirk dan menatapnya dengan tatapan nakal.

ғanғιcтιon nc 21+ 🌚🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang