Flashback

277 17 8
                                    


Di suatu pagi ada adik dan kakak yang sedang bermain bersama, mereka adalah sikecil Brian Felix Davies sang kakak dan Arina Coroline Davies sang adik.

“aka ana au main i mall, aka emenin ana ya” ucap sang adik

“yaudah sana ana siap-siap sana, kakak bakal temenin ana main di mall sampai puas” jawab sang kakak

“yeyy maacih aka, ana ayang aka” ucap girang sang adik sambil meluk sang kakak

Setelah itu mereka berdua pun bersiap-siap, setelah selesai mereka berangkat tak lupa mereka pamit pada sang mama, sesudah berpamitan mereka berdua berangkat menuju mall dengan di antar supir.

Sesampainya di mall mereka langsung menuju timezon.

“aka adik mau aka ambilin oneka itu uat adek” ucap anak kecil

“iyah adek, kakak usahain ya” ucap Brian sambil berusaha mengambil boneka itu

Namun usahanya gagal, karena susah banget ngambil bonekanya dengan jepitan, hal itu membuat sang adik merajuk.

“yahh aka kok agal sihh, adek malah ama aka, huaaaaaa” tangis sang adik

“maaf adekk susah ambilnya, yahh jangan nangis dong, nanti kakak beliin boneka deh, dan sebelum beli boneka kita beli ice cream dulu, ana mau?” tawar sang kakak yang membuat adiknya berhenti menangis

“anji ya aka eliin ana oneka”

“iyah adekku sayang”

Setelah itu mereka menuju ke toko ice cream dan sesudah dari situ sang kakak menepati janjinya membelikan boneka beruang untuk sang adik, tentunya ana kecil sangat senang dan bahagia memiliki seorang kakak yang sangat sayang kepadanya. Selepas dari itu mereka langsung menuju mobil dan segera pulang, namun na’as di tengah perjalanan mobil mereka di tabrak sebuah truk yang membuat 2 anak beserta sang sopir yang di dalam mobil tak sadarkan diri.

=> Skip rumah sakit

Ana kecil yang baru sadar sehabis pingsan dia langsung miminta suster untuk mengantarkannya ke ruangan kakaknya . didalam ruangan ana kecil tak ada henti hentinya menangis.

“aka angun, alau aka ngak angun anti ana au main ama apa ? hiks hiks angun aka” ucap ana kecil yang sangan sedih dengan kondisi sang kakak

Sampai pintu rungan terbuka dan membuat ana kecil menoleh dan melihat kedua orang tuanya.

“apa yang kau lakukan dengan anakku hahhh, dasar anak kurang ajar” bentak sang ayah

“maap ayah ana gak au, adi ana ama aka di abrak truk” tangis ana pecah karena dimarahi sang ayah

“itu semua gak mungkin terjadi kalau kamu gak ngajak kakak kamu keluar, dasar anak bodoh, gak tau diri” emosi sang ayah sudah di puncak

Plak

Plak

“ampun ayah akittt, hiks hiks hiks” sambil memegang pipi yang memerah karena tamparan sang ayah

=>Skip dirumah

Sang ibu yang menjaga kakaknya dirumah sakit dan ana kecil berada dirumah di anterin sang ayah, dirumah ana kecil mendapat perlakuan kasar dari sang ayah.

“kamu anak gak berguna bisa bisanya kamu mencelakaan anak kesayangan ayah hah jawab anak bodoh”

“maaf ayah hiks hiks an hiks gak hiks tau hiks”

Plak  
    
Plak

Plak

Plak

Empat tamparan mendarat di pipi kanan dan kiri ana kecil , membuat ana kecil kecil jatuh tersungkur

“sekarang kamu pergi dari rumah saya, jangan pernah kamu datang ke rumah ini lagi dan kamu bukan anak saya lagi dan jangan pernah menggunakan nama marga belakangmu dengan marga keluarga saya” ucap ayah

“hiks hiks ayah hiks alau hiks ana hiks eluar hiks ana hiks akal hiks inggal hiks imana hiks” ucap ana kecil

“saya tidak peduli, cepat keluar dari rumah saya” bentak sang ayah sambil menyeret ana kecil keluar rumah.

Bertepatan hujan turun ana kecil yang kehujanan sambil berjalan di pinggir jalan dengan terguyur hujan deras. Saat ana kecil mau menyebrang dari arah samping kana nana kecil ada mobil sport keluaran terbaru yang melaju kencang , ana kecil yang tak melihat itu hampir saja tertabrak.

Tinnn

Tinnnn

Tinnnn

“aaaaaaaaaaaaa” teriak anak kecil yang pasrah jika dia memang tertabrak mobil

Saat ana kecil membuka mata ternyata mobil itu tepat berhenti 10 cm dari posisi ana kecil, lalu dari dalam mobil keluarlah seorang cowok tampan yang masih sangat muda.

“adek gpp” tanya sang pemuda

“ana nggak papa aka” jawab ana kecil

“adek kecil yang cantic ini mau kemana hujan-hujan gini?” lanjut sang pemuda

“hiks hiks ana hiks diusil hiks ama hiks ayah hiks ana” jawab ana sambil nangis sesunggukan

“yasudah ikut kakak mau nggak, kamu tinggal dirumah kakak, udah jangan nangis lagi ya adek cantik”

Ana kecil hanya mengangguk mau.

The King & Queen Of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang